Pelaksanaan PAI di SMA Negeri 28 Jakarta Kendala dalam Pelaksanaan Pembelajaran PAI

C. Analisis Data Hasil Temuan

1. Pelaksanaan PAI di SMA Negeri 28 Jakarta

Kurikulum yang diterapkan di SMAN 28 adalah kurikulum tingkat nasional yaitu KTSP, KTSP SMAN 28 berdasarkan kebutuhan yang diperlukan stakeholder di SMAN 28 dan meng-adopt kurikulum dari Cambridge dan Canada. KTSP merupakan kurikulum yang dicanangkan pemerintah pada tahun 2006, kurikulum ini bersifat desentralisasi. Pemerintah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulum pembelajaran. Tujuannya yaitu sekolah bisa menyesuaikan dengan kebutuhan di sekolahnya dan menyesuaikan dengan keadaan sekolahnya. Supaya guru tidak hanya terpaku pada kurikulum yang ada, sehingga ada usaha untuk memperkaya kurikulum yang ada. Atho’ Mudzhar mengemukakan bahwa merosotnya moral dan akhlak siswa disebabkan antara lain akibat kurikulum pendidikan agama yang terlampau padat materi, dan materi tersebut lebih mengedepankan aspek pemikiran. 34 Pihak SMAN 28 telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan kurikulum PAI, sehingga dalam pembelajarannya tidak hanya mengedepankan pemikiran saja tetapi juga bagaimana siswa dapat mengamalkan dalam kehidupannya.

2. Kendala dalam Pelaksanaan Pembelajaran PAI

Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu siswa kebanyakan hanya belajar agama di sekolah saja. Dan kurang adanya dasar-dasar agama yang diajarkan oleh orang tua yang nantinya akan saling melengkapi dengan materi yang diajarkan di sekolah. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Tafsir yang dikutip oleh Muhaimin bahwa kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam datang dari luar bidang studi PAI itu sendiri antara lain menyangkut dedikasi guru PAI 34 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 25. mulai menurun, lebih bersifat transaksional dalam bekerja, orang tua di rumah mulai kurang memperhatikan pendidikan agama bagi anaknya. 35 Keadaan seperti yang dijelaskan di atas benar-benar terjadi dalam kehidupan siswa SMAN 28 Jakarta karena menurut wawancara yang dilakukan penulis mengetahui bahwa ternyata sebagian besar siswanya berasal dari keluarga yang berbeda agama. Dapat dimengerti jika memang terdapat kebingungan dari anak untuk kehidupan beragamanya.

3. Pelaksanaan PTK pada Pembelajaran Mata Pelajaran PAI