pada pertimbangan moral tahap empat, yaitu orientasi hukum dan ketertiban, hukum dan kewajiban untuk mempertahankan tata tertib yang tetap baik
peraturan itu bersifat sosial ataupun religius yang dianggap sebagai nilai utama. Perbuatan yang benar adalah menjalankan tugas, dan pemeliharaan tata aturan
sosial tertentu demi tata aturan itu sendiri. Pada tahap empat ini, seseorang mendapatkan rasa hormat dengan berperilaku menurut kewajibannya. Responden
dalam kasus ini menyatakan meskipun buronan itu telah menjadi pria yang baik, namun ia tetap harus menjalankan hukuman sebagai kewajiban yang harus tetap
dijalankan.
4. Cerita Dilema Moral Keempat
Pada kasus euthanasia, tentang tindakan yang diambil seorang dokter, responden I menjawab bahwasanya subjek dalam cerita tersebut yaitu dokter,
tidak berhak memvonis usia seseorang, karena responden sangat meyakini hal tersebut adalah kekuasaan Tuhan. Pada kasus ini responden lebih memilih agar
subjek dalam kasus ini meuruti saja apa yang diinginkan oleh pasien, membebaskan pasien tersebut dari rasa sakitnya. Alasan dari pernyataan
responden mengarah pada pertimbangan moral tingkat empat, mengenai hidup sebagai hal yang suci, kekuasaan Allah yang bernilai religius. Hidup itu
bergantung pada Tuhan atau otoritas Tuhan, hidup bukanlah suatu nilai otonom manusia.
Kohlberg 1995 menyatakan bahwasanya pertimbangan moral bukan merupakan respon-respon spesifik terhadap satu situasi, melainkan satu jenis
organisasi pikiran tertentu polastruktur formal berpikir yang mendasari segala
Universitas Sumatera Utara
respon tadi. Kebanyakan orang cukup konsisten dalam menggunakan satu tipe berpikir saja. Sekitar 50 persen dari pernyataan moral seseorang bersesuaian
dengan tahap dominan yang ada padanya dan semua yang lain umumnya jatuh pada tahap yang langsung di atas atau di bawah tahap dominan itu. Dari
pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwasanya responden anak I berada pada tingkat pertimbangan moral tahap 4, berdasarkan dari keempat kasus, tiga
diantaranya responden anak I berada pada tingkat pertimbangan moral tahap empat, dan satu kasus berada pada tingkat pertimbangan moral tahap lima, ini
artinya sudah lebih dari 50 persen pernyataan responden mengacu pada tahap dominan yaitu tahap 4. Tahap empat dalam kasus ini, cenderung pada nilai-nilai
religiusitas.
2. Responden II a. Tingkat Penalaran Moral Responden
Berikut interpretasi dari respon-respon responden terhadap 4 buah cerita dilemma moral Kohlberg, yang dapat dijadikan kesimpulan tentang tingkat
pertimbangan moral responden itu sendiri.
1. Cerita Dilema Moral Pertama