Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi

Dina Dairiana Pohan : Pengaruh Imbalan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt Akses Persero Cabang Utama Medan, 2009. USU Repository © 2009 Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2009 Gambar: 4.1 Scatterplot Gambar 4.1 diatas menjelaskan bahwa titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah. Penyebaran titik-titik data tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak, sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi tidak mengalami heteroskedastisitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah keadaan, dimana variabel-variabel independent dalam persamaan regresi mempunyai korelasi hubungan yang satu sama lain. Cara mengambil keputusan yaitu: Nilai VIF ≤ 5 dan nilai tolerance ≥ 0,1 maka regresi bebas multikolinearitas. VIF adalah satu dibanding tolerance. Tabel 4.12 Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2009 Tabel 4.12 diatas menjelaskan bahwa nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas VIF = 1 Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 110 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance. Coefficients a 3.133 2.215 1.414 .164 .861 .255 .816 3.376 .001 .111 9.024 .019 .235 .020 .082 .935 .111 9.024 Constant Imbalan_ Instrinsik Imbalan_ Ekstrinsik Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Prestasi_Kerja a. Dina Dairiana Pohan : Pengaruh Imbalan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt Akses Persero Cabang Utama Medan, 2009. USU Repository © 2009

3. Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi adalah keadaan untuk mengukur terjadinya gangguan korelasi. Penyebab sering timbulnya autokorelasi adalah karena kesalahan spesifikasi, misalnya terabaikannya suatu variabel penting atau bentuk fungsi yang tidak tepat. Ketentuan pengambilan keputusan: a. Jika DW d u, maka tidak terjadi autokorelasi b. Jika DW d L , maka tidak ada autokorelasi c. Jika d L DW d u , tidak dapat diketahui terjadi autokorelasi atau tidak Tabel 4.13 Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2009 Tabel 4.13 diatas menjelaskan bahwa nilai Durbin Watson DW sebesar 2,015, dan batas bawah dl dan batas atas du dapat dilihat pada tabel DW. Dengan jumlah variabel bebas k = 2, dengan jumlah sampel n 50, maka dl = 1,46 dan du = 1,63. Berdasarkan uji di atas tampak bahwa nilai Durbin Watson DW hitung 2,121 lebih besar daripada nilai dl dan du, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik statistik autokorelasi. Model Summary b .834 a .696 .683 1.4914 2.015 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, Imbalan_Ekstrinsik, Imbalan_Instrinsik a. Dependent Variable: Prestasi_Kerja b. Dina Dairiana Pohan : Pengaruh Imbalan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt Akses Persero Cabang Utama Medan, 2009. USU Repository © 2009

D. Metode Analisis Regresi Linier Berganda