Dina Dairiana Pohan : Pengaruh Imbalan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt Akses Persero Cabang Utama Medan, 2009.
USU Repository © 2009
b. Program dikelola oleh badan khusus, semi otonom di lingkungan Departemen Kesehatan yaitu: “Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan” atau
BPDPK. c. Cakupan peserta adalah PNS dan keluarganya, penerima pensiun PNS dan
ABRI beserta keluarganya.
5. Periode PHB 1984-1992
PT ASKES Persero Cabang Utama Medan telah berjalan selama 16 tahun, banyak hal yang perlu diperbaiki dan tidak mungkin untuk tetap dipertahankan
sebagai BPDPK, dan melalui PP No. 22 dan 23 tahun 1984 dimulailah 23 April 1986 dengan dilantiknya Direktur PHB. PP No. 221984 berkaitan dengan
penyelenggara program pemeliharaan kesehatan PNS dan penerima pensiun beserta anggota keluarganya berdasarkan managed care, sementara PP 231984
berkaitan dengan pengelola program yaitu PHB. Profesionalisme dan efisiensi dalam rangka peningkatan mutu pelayanan
peserta, merupakan landasan dari berbagai upaya dan program yang dilakukan pada masa PHB, antara lain:
a. Penerapan sistem rujukan, konsep wilayah dan konsep dokter keluarga, dimulai sejak tahun 1986.
b. Pemberlakuan daftar dan platform obat DPHO, dimulai sejak tahun 1987 dan dievaluasirevisi setiap tahun, disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran. c. Penerapan sistem kapitasi bagi pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
nasional. Dimulai sejak tahun 1988.
Dina Dairiana Pohan : Pengaruh Imbalan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt Akses Persero Cabang Utama Medan, 2009.
USU Repository © 2009
d. Penerapan tariff paket pelayanan rawat jalan dan rawat inap tingkat lanjutan di rumah sakit dimulai sejak 19871988.
6. Periode 1922-Sekarang
Tahun 1989 saat penyerahan kartu PHB bagi Presiden Soeharto, Direksi PHB mandapat pengarahan untuk mengembangakan kepesertaannya diluar PNS, yaitu
kepada pegawai badan usaha dan badan lainnya. PHB memerlukan fleksibilitas usaha untuk malakukan pengembangan terhadap sistem pelayanan kesehatan dan
pembaiyaannya. Hal ini harus dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Makin berkembangnya teknologi kedokteran dan pengobatan
b. Makin luasnya penyebaran fasilitas pelayanan kesehatan, dan c. Makin tingginya tingkat kesadaran peserta akan mutu pelayanan, dimana
secara keseluruhan hal tersebut tidak sejalan dengan jumlah pendanaan yang relatif terbatas.
B. Struktur Organisasi