suku bunga tersebut dapat menjadi salah satu pedoman investor dalam pengambilan keputusan investasi pada pasar modal. Sebagai wahana alternatif
investasi, pasar modal menawarkan suatu tingkat pengembalian return pada tingkat resiko tertentu. Dengan membandingkan tingkat keuntungan dan resiko
pada pasar modal dengan tingkat suku bunga yang ditawarkan sektor keuangan, investor dapat memutuskan bentuk investasi yang mampu menghasilkan
keuntungan yang optimal. Tingkat suku bunga sektor keuangan yang lazim
digunakan sebagai panduan investor disebut juga tingkat suku bunga bebas resiko risk free, yaitu meliputi tingkat suku bunga bank sentral dan tingkat suku bunga
deposito. Di Indonesia tingkat suku bunga Bank sentral di proxykan pada tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia atau SBI Husnan, 2000:127.
2.2 Hubungan Antar Variabel Konsep hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
2.2.1 Hubungan Harga Minyak Dunia dengan IHSG
Menurut Blanchard 2011:153, naiknya harga minyak berpengaruh terhadap perusahaan baik dalam jangka pendek dan jangka menengah. Dalam jangka
pendek, kenaikan harga minyak mengakibatkan naiknya biaya produksi suatu perusahaan dan berdampak pada naiknya harga jual produk. Naiknya biaya
produksi dan harga jual produk tentu akan berdampak pada kemampuan perusahaan melakukan produksi sehingga kinerja dan profit perusahaan akan
menurun. Dalam jangka menengah kenaikan harga minyak menyebabkan perusahaan harus menurunkan upah karyawan, bahkan mengurangi jumlah
Universitas Sumatera Utara
karyawan yang berakibat pada meningkatnya angka pengangguran, hal ini dilakukan guna menutupi besarnya biaya yang harus ditanggung perusahaan
akibat kenaikan harga minyak tersebut. Peristiwa ini tentu akan mengakibatkan terjadinya penurunan harga saham perusahaan tersebut, dan berpengaruh terhadap
pergerakan IHSG.
2.2.2 Hubungan Nilai Tukar dengan IHSG
Menurut Samsul 2006:202 depresiasi rupiah akan berpengaruh terhadap perusahaan go public yang faktor produksinya dari bahan impor karena akan
menurunkan laba dan harga saham. Bagi investor depresiasi rupiah terhadap dollar menandakan bahwa prospek perekonomian Indonesia menurun. Negara
dengan stabilitas perekonomian yang bagus biasanya memiliki mata uang yang stabil pula pergerakannya. Negara dengan stabilitas perekonomian yang buruk,
mata uangnya cenderung bergerak tidak menentu dan cenderung melemah bappebti.go.id. Kurs inilah yang dianggap sebagai salah satu indikator yang
mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun pasar uang sehingga investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi. Melemahnya rupiah
memberikan pengaruh yang negatif terhadap pasar ekuitas karena menyebabkan pasar ekuitas menjadi tidak memiliki daya tarik. Investor tentunya akan
menghindari risiko, sehingga investor akan cenderung memilih untuk menginvestasikan dananya dalam bentuk valuta asing, dengan membeli dollar
sebanyak mungkin untuk tujuan spekulatif. Hal ini menyebabkan permintaan akan saham mengalami penurunan Tandelilin, 2010:344.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Hubungan Inflasi dengan IHSG