pemerintah suatu negara. 4. Revaluasi revaluation, yaitu peningkatan harga mata uang nasional terhadap
berbagai mata uang asing lainnya yang dilakukan secara resmi oleh pemerintah suatu negara.
2.1.8 Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga – harga umum yang berlaku dalam suatu
perekonomian dari suatu periode ke periode lainnya. Sedangkan tingkat inflasi adalah persentasi kenaikan harga-harga pada suatu tahun tertentu berbanding
dengan tahun sebelumnya Sukirno,2004:27 Tingkat inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang
terlalu panas overheated. Artinya, kondisi ekonomi mengalami permintaan atas produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga harga-harga
cenderung mengalami kenaikan. Inflasi yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan penurunan daya beli uang purchasing power of money
Tandelilin, 2001:212. Teori Kuantitas menjelaskan bahwa sumber utama terjadinya inflasi adalah
karena adanya kelebihan permintaan sehingga uang yang beredar di masyarakat bertambah banyak Khalwaty, 2000:15-31. Teori kuantitas membedakan sumber
inflasi menjadi: a
Demand full inflation Terjadi karena adanya permintaan agregatif di mana kondisi produksi telah
berada pada kesempatan kerja penuh full employment sehingga kenaikan
Universitas Sumatera Utara
permintaan tidak lagi mendorong kenaikan output produksi tetapi hanya mendorong kenaikan harga-harga.
b Cost push inflation
Pada kondisi ini tingkat penawaran lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat permintaan. Ini karena adanya kenaikan harga faktor produksi
sehingga produsen terpaksa mengurangi produksinya sampai jumlah tertentu. Penawaran total aggregate supply yang terus menurun karena semakin
mahalnya biaya produksi akan meyebabkan kenaikan harga-harga. Kenaikan biaya produksi yang menimbulkan cost push inflation didorong oleh beberapa
faktor, yakni adanya tuntutan kenaikan upah tenaga kerja, industri yang monopolis, kenaikan bahan baku industri, kebijakan pemerintah.
c Structural approach
Dengan pendekatan struktur ekonomi, terjadinya inflasi dipandang karena tidak seimbangnya struktur ekonomi. Untuk itu, inflasi akan dapat
ditanggulangi dengan melakukan pembenahan pada semua struktur ekonomi. d
Monetary approach Dengan pendekatan moneter, inflasi dinilai sebagai suatu fenomena moneter,
yaitu keadaan yang disebabkan terlalu banyaknya uang yang beredar dibandingkan dengan kesediaan masyarakat untuk memiliki atau menyimpan
uang tersebut yang akhirnya akan menaikkan permintaan excess demand for goods
. e
Accounting approach to inflation Diketahui bahwa terjadinya inflasi bersumber pada perkembangan harga-
Universitas Sumatera Utara
harga pada kelompok barang dan jasa yang digunakan untuk menyusun Indeks Harga Konsumen IHK.
Sehubungan dengan kompleksnya faktor yang menjadi sumber terjadinya inflasi atau banyaknya variabel yang berpengaruh terhadap inflasi, maka dapat
pula dilakukan pengelompokan terhadap jenis-jenis inflasi berdasarkan sudut pandang Khalwaty, 2000:31-35, sebagai berikut:
a. Ditinjau dari asal terjadinya, inflasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1 Domestic inflation adalah inflasi yang berasal dari dalam negeri.
2 Imported inflation adalah inflasi yang terjadi di dalam negeri karena adanya pengaruh kenaikan harga dari luar negeri.
b. Ditinjau dari intensitasnya, inflasi dapat dibedakan menjadi: 1 Creeping inflation adalah inflasi yang terjadi dengan laju pertumbuhan
berlangsung lambat, karena kenaikan harga-harga berlangsung secara perlahan-lahan.
2 Hyper inflation atau galloping inflation adalah inflasi yang sangat berat yang timbul akibat adanya kenaikan harga-harga yang umum yang
berlangsung sangat cepat. c. Ditinjau dari sudut bobotnya, dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
1 Inflasi ringan adalah inflasi dengan laju pertumbuhan yang berlangsung perlahan dan berada pada posisi satu digit atau di bawah 10 per tahun.
2 Inflasi sedang adalah inflasi dengan tingkat laju pertumbuhan berada di antara 10-30 per tahun atau melebihi dua digit.
3 Inflasi berat merupakan inflasi dengan laju pertumbuhan berada di antara
Universitas Sumatera Utara
30-100 per tahun. 4 Inflasi sangat berat adalah inflasi dengan laju pertumbuhan melampaui
100 per tahun. Untuk mengukur laju pertumbuhan tingkat inflasi, ada beberapa cara yang
dapat digunakan Khalwaty, 2000:35-47, yaitu dengan menggunakan angka harga umum, angka deflator PNB, indeks harga konsumen atas harga harapan,
indeks harga dalam dan luar negeri, angka deflator GNP dan indeks harga.
2.1.9 Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI