Bentuk Komunikasi Modul TK G edit wiwin Final, 3 Mei 2016

1 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 13

6. Proses Komunikasi

Mulyana 2005:61 menyatakan bahwa terdapat tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi, yakni komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi. a. Komunikasi sebagai tindakan satu arah Merujuk pada pendapat Mulyana di atas, komunikasi sebagai tindakan satu arah adalah komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang atau suatu lembaga kepada seseorang sekelompok orang baik secara lanngsung tatap muka ataupun melalui media, seperti surat selebaran, surat kabar, majalah, radio, atau televisi 2005:61. Menurut Mulyana, bahwa komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kurang sesuai bila diterapkan pada komunikasi tatap muka, namun mungkin tidak terlalu keliru bila diterapkan pada komunikasi publik pidato dan komunikasi massa cetak dan elektrronik yang tidak melibatkan tanya jawab. Komunikasi ini dianggap sebagai suatu prises linier yang dimulai dari sumber atau pengirim dan berakhir pada penerima, sasaran atau tujuannya 2005:61. b. Komunikasi sebagai interaksi Menurut Mulyana 2005:61, pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal maupun non verbal atau menganggukakan kepala, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respon atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya. Pokoknya masing-masing dari kedua pihak berfungsi secara berbeda, bila yang satu sebagai pengirim, maka yang satunya lagi sebagai penerima. Begitu pula sebaliknya. Komunikasi kedua ini masih masih membedakah para peserta sebagai pengirim dan penerima pesan, karena itu masih tetap berorientasi sumber, meskipun kedua peran tersebut dianggap bergantian. Jadi pada dasarnya proses interaksi yang berlangsung juga masih bersifat mekanis dan statis. Namun demikian, konsep kedua ini sudah terdapat umpan balik feed back karena respon yanbg dilakukan oleh penerima pesan bisa mempengaruhi perilaku pemberi pesan selanjutnya. 1 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 14 c. Komunikasi sebagai transaksi Komunikasi sebagai transaksi ini lebih dinamis daripada komunikasi sebagai tindakan satu arah dan komunikasi sebagai interaksi. Pada komunikasi sebagai transaksi, penerima pesan bisa saja langsung bereaksi untuk mengirimkan pesan, baik secara verbal maupun nonverbal, karena orang- orang yang berkomunikasi bisa saling bertanya, berkomentar, menyela, tersenyum, mengacungkan telunjuk, member isyarat, dan sebagainya sehingga proses penyandian encoding dan penyandian balik decoding bersifat simultan diantara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi. Semakin banyak orang yang berkomunikasi, maka akan semakin rumit transaksi komunikasi yang terjadi, karena disitu akan lebih banyak peran, hubungan yang lebih rumit, dan lebih banyak pesan verbal dan nonverbal. Dalam konteks ini komunikasi adalah suatu proses personal karena makna atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Penafsiran Anda atas perilaku verbal dan nonverbal orang lain yang anda kekukakan kepadanya juga mengubah mengubah penafsiran orang lain atas pesan- pesan anda, dan pada gilirannya , mengubah penafsiran anda atas pesan- pesannya, begitu seterusnya. Oleh karena itulah, komunikasi ini lebih bersifat dinamis. Komunikasi transaksional ini komunikasi dianggap telah berlangsung bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik perilaku verbal ataupun perilaku nonverbalnya 2005:67-68.

7. Membangun komunikasi efektif

Sebelum mendefinisikan komunikasi yang efektif, barangkali kita perlu merujuk dahulu kepada kata efektif itu sendiri. Secara etimologis kata efektif sering diartikan sebagai mencapai sasaran yang diinginkanproducing desired result, berdampak menyenangkan having a pleasing effect, bersifat aktual, dan nyata actual and real. Dengan demikian, komunikasi yang efektif dapat diartikan sebagai penerimaan pesan oleh komunikan atau receiversesuai dengan pesan yang dikirim oleh sender atau komunikator, kemudian receiver atau komunikan memberikan respon yang positif sesuai dengan yang diharapkan. Jadi, komunikasi efektif itu terjadi apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dan