rumah yang terlalu padat sehingga pada saat tidur merasakan hal yang tidak nyaman yang dapat mengganggu tidur. Selain faktor lingkungan,
ada juga faktor lain yang dapat mengganggu tidur yaitu karena memiliki penyakit kronis seperti asma, alergi, dan dermatitis atopi.
18,19
Berbagai kebiasaan dan perilaku dapat juga dihubungkan dengan gangguan tidur seperti sering menonton televisi atau menonton di saat
akan tidur. Pada anak-anak, interaksi sosial dan karakteristik tempramen individu memiliki peranan penting dalam kualitas tidur. Kualitas tidur
anak juga dipengaruhi oleh masalah interaksi anak dengan orangtua.
18,19
2.1.7.2. Masalah Tidur dan Kesejahteraan Anak
Kualitas tidur berhubungan dengan kesejahteraan anak, karena ketika seorang anak memiliki gangguan tidur maka sering kali diikuti
dengan berbagai penyakit somatik, psikiatrik, dan neurologis. Anak yang memiliki kualitas tidur yang buruk memiliki dampak negatif terhadap
mood dan perilaku. Gangguan tidur yang laten dapat bermanifestasi sebagai gejala psikiatrik.
20
A. Efek dari kurang tidur
Suatu penelitian eksperimental yang dilakukan pada tahun 1896 dengan menggunakan subyek penelitiannya tidak tertidur selama 90
jam, didapatkan hasil bahwa adanya penurunan ketajaman sensoris, penurunan reaksi, kecepatan motorik, dan memori. Kualitas tidur yang
buruk akan mempengaruhi fungsi korteks serebral. Selain itu juga, akan mempengaruhi mood, gangguan fungsi kognitif dan motorik
serta perubahan hormonal yang dipengaruhi oleh kurangnya waktu tidur.
22
Ketika seseorang memiliki waktu tidur hanya 4 jam semalam selama 6 malam, akan tampak berubahan toleransi karbohidrat,
peningkatan tonus simpatis, dan penurunan kadar tirotrofin, serta peningkatan sekresi kortisol. Dan kurangnya waktu tidur juga dapat
mempengaruhi sistem kardiovaskular dan tekanan darah.
21,22
B. Penyakit somatik
Terdapat hubungan antara gangguan tidur pada anak dengan masalah medis, antara lain infeksi saluran nafas akut, hipoglikemi
nokturnal, sindrom nyeri kronis, dan enuresis. Penyakit atopi seperti alergi susu sapi, dan dermatitis atopik juga memiliki hubungan dengan
gangguan tidur pada anak.
22
C. Gangguan neuropsikiatri
Gangguan tidur berhubungan dengan penyakit neurologis seperti, ADHD, autisme, sindrom Asperger, sindrom Tourette, epilepsi, dan
gangguan belajarmotorik. Pada penderita ADHD menunjukan pola tidur yang tidak stabil bila dibandingkan dengan anak yang sehat.
22
2.2. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik terutama tinggi panjang badan. Pertumbuhan yang optimal tergantung pada
potensial biologiknya. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang, dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik,
lingkungan, dan perilaku. Ganguan pertumbuhan terjadi apabila ada faktor genetik dan atau faktor lingkungan yang tidak mampu mencukupi
kebutuhan dasar tumbuh anak.
23,24
2.2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Terdapat dua faktor utama yang berperan penting terhadap pertumbuhan anak, yaitu:
1. Faktor genetik
Faktor genetik sangat berperan penting terhadap pertumbuhan. Faktor genetik ini dikaitkan dengan adanya kemiripan anak dengan
orangtuanya dalam hal bentuk tubuh, proporsi tubuh, dan kecepatan perkembangan.
25
Faktor genetik akan mempengaruhi tinggi badan seseorang. Ketika seorang anak memiliki ibu, dan ayah yang berpostur tinggi biasanya
anak tersebut akan tumbuh menjadi anak yang berpostur tinggi. Dan jika seorang anak memiliki ibu, dan ayah yang memiliki postur yang
pendek maka anak tersebut akan tumbuh dengan postur yang pendek juga. Orang Afrika yang tidak mendapatkan gizi makan yang baik,
namun mereka memiliki postur tubuh yang tinggi, hal ini dapat terjadi dikarenakan faktor genetik. Seseorang yang memiliki potensi genetik
yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan yang baik sehingga pertumbuhan akan optimal.
25,26,27
Gangguan pertumbuhan di negara maju biasanya disebabkan karena faktor genetik. Di negara berkembang, gangguan pertumbuhan
dapat disebabkan oleh faktor genetik, dan faktor lingkungan yang kurang memadai untuk pertumbuhan anak yang optimal.
26
2. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan ini yang menentukan tercapainya potensial bawaan. Lingkungan yang baik maka akan memperoleh potensi
bawaan yang optimal, sedangkan jika faktor lingkungan yang buruk maka akan menghambat potensial bawaan. Yang termasuk dalam
faktor lingkungan adalah:
1. Pola tidur Tidur yang berkualitas sangat berperan penting terhadap
pertumbuhan tinggi badan, karena ketika seseorang tidur maka hormon pertumbuhanakan bekerja. Seseorang yang memiliki tidur
yang berkualitas, kerja hormon pertumbuhan akan optimal sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi badan. Tidur
yang dapat menunjang terhadap pertumbuhan tinggi badan adalah tidur yang lelap deep sleep selama 7-8 jam tanpa terputus-putus
dan tanpa perasaan gelisah.
28
Higiene tidur sleep hygiene merupakan salah satu hal yang mempengaruhi kualitas tidur. Higiene tidur dapat didefinisikan