Rumusan Masalah Hipotesis PENDAHULUAN

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tidur 2.1.1. Definisi Tidur Tidur didefenisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar, seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya.Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh dan penurunan respon terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga waktu individu digunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stres dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari. 8,9

2.1.2. Fisiologi Tidur

Selama satu periode 24 jam, manusia mempunyai waktu tidur normal selama 6-10 jam. Pola tidur manusia dipengaruhi oleh umur hal ini ditunjukkan dengan terdapatnya gambaran yang khas pada kelompok umur, yaitu: 10  Bayi baru lahir, durasi tidur total dalam sehari 14-16 jam. Tidur fase REM pada bayi merupakan fase yang sangat lama dari total tidur dengan mengorbankan tahap non-rapid eye movement NREM stadium tiga. 11  Tidur pada orang dewasa memiliki beberapa tahapan yaitu pada fase NREM stadium satu dianggap sebagai transisi antara bangun dan tidur. Fase ini terjadi setelah jatuh tertidur dan selama periode singkat gairah dalam tidur dan biasanya terjadi 2-5 dari total waktu tidur. Fase NREM stadium dua terjadi selama periode tidur dan terjadi 45-55 dari waktu tidur total. Fase NREM stadium 3 terjadi pada sepertiga pertama malam dan merupakan 5-15 dari total waktu tidur. REM merupakan 20-25 dari waktu tidur total dan terjadi pada 4-5 episode sepanjang malam. 11  Tidur pada orang lanjut usia, terjadi pada fase NREM stadium dua akan meningkat sedangkat fase NREM stadium tiga waktu tidur akan berkurang. 11 Aktivitas tidur dikontrol oleh dua sistem pada batang otak, yaitu oleh Reticular Activating System RAS dan Bulbar Synchronizing Region BSR. RAS yang terletak dalam mesenfalon dan di bagian atas pons yang berfungsi untuk mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi stimulus visual, pendengaran, nyeri dan sensori raba, serta menerima stimulus dari korteks serebri termasuk ransangan emosi dan proses berfikir. Pada keadaan sadar RAS akan melepaskan hormon katekolamin seperti norepinefrin, sedangkan pada keadaan tidur BSR yang memiliki sel khusus yang berada di pons dan batang otak akan mengeluarkan hormon serotonin. 11

2.1.3. Tahapan Tidur

Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4 stadium, lalu diikuti oleh fase REM.Tidur NREM merupakan sekitar 75 sampai 80 persen dari total waktu yang dihabiskan dalam tidur dan tidur REM merupakan sisa 20 sampai 25 persen. Panjang rata-rata siklus tidur NREM- REM pertama adalah 70 sampai 100 menit. Siklus kedua, dan kemudian, yang lebih tahan lama-sekitar 90 sampai 120 menit. Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM terjadi secara bergantian antara 4-7 kali siklus semalam. Bayi baru lahir total tidur 16-20 jamhari, anak-anak 10-12 jamhari, kemudian menurun 9-10 jamhari pada umur di atas 10 tahun dan kira-kira 6-8 jamhari pada orang dewasa. 10