Fungsi Endokrin Selama Tidur

Penilaian terhadap masa laten tidur dinilai dari berapa menit yang dihabiskan seseorang di tempat tidur sebelum akhirnya terjatuh tertidur dan apakah orang tersebut tidak dapat tidur selama 30 menit. Untuk selanjutnya penilaian terhadap disfungsi tidur pada siang hari dinilai dengan melihat seberapa sering timbul masalah yang mengganggu anak dalam keadaan terjaga sadar saat mengikuti pelajaran di sekolah, makan, dan beraktifitas sosial, serta dinilai juga seberapa banyak masalah yang membuat seseorang tidak antusias untuk menyelesaikan pekerjaannya. Efisiensi tidur dinilai ketika seseorang biasanya memulai tidur pada malam hari dan ketika seseorang biasanya bangun di pagi hari, serta dinilai juga ketika seseorang tertidur pulas di malam hari. Kualitas tidur dinilai bagaimana seseorang menilai rata-rata kualitas tidurnya. Penilaian terhadap penggunaan kualitas tidur hanya ditujukan pada penilaian seberapa sering seseorang mengkonsumsi obat-obat untuk membantu tidur. 16

2.1.6.2. Metode Pengukuran Kualitas Tidur

Ada beberapa metode untuk mengukur kualitas tidur. Yang pertama secara obyektif didapatkan dua metode, yaitu polisomnografi PSG dan aktigrafi ACG. Pemeriksaan dengan metode PSG didasarkan pada rekaman EEG dan akan memberikan hasil pemeriksaan yang memberikan informasi lengkap tentang perubahan keadaan tidur-bangun. Maka dari itu PSG dianggap sebagai standar baku emas untuk penelitian tentang tidur, tetapi pada pemeriksaan PSG ini memiliki beberapa kekurangannya seperti peralatan tidak praktis, skoring PSG tergantung pada penilaian subyektif dari rekaman EEG, dan PSG pada umumnya dilakukan di laboratorium tidur, yang dapat mempengaruhi kualitas tidur. 4 Pengukuran kualitas tidur dengan metode aktigrafi menggunakan informasi aktivitas motorik sehingga akan memberikan hasil perkiraan kualitas tidur. Dengan metode ini didasarkan pada pengetahuan bahwa keadaan tidur-bangun dapat diketahui dari variasi aktifitas motorik. Pemeriksaan aktigrafi ini menggunakan peralatan kecil yang diletakkan di tangan, yang kemudian akan merekam dan menyimpan data aktifitas motorik. Pemeriksaan aktigrafi akan memberikan hasil yang baik bila dikombinasikan dengan data subyektif. Adapun kelemahan dari pemeriksaan ACG adalah kurang peka untuk mendeteksi keadaan terjaga, beberapa subyek dengan masalah sulit memulai tidur yang berbaring dengan tenang di tempat tidur dapat salah didata sebagai keadaan tidur. Kelemahan lainnya adalah gerakan malam hari dapat salah di interpretasi sebagai keadaan terjaga. Pemeriksaan ACG tidak diindikasikan untuk diagnosis pada setiap masalah tidur, karena pemeriksaan ACG hanya dapat memberikan perkiraan kualitas tidur. 4 Selain dengan menggunakan metode obyektif, untuk menilai kualitas tidur kita dapat menggunakan metode subyektif dengan menggunakan kuesioner atau interview. Banyak peneliti menggunakan dengan metode ini karena kuesioner mudah dibuat, dan dianalisis. Salah satu kuesioner yang telah divalidasi dan dinilai realibitasnya adalah the Children’s Sleep Disturbance scale SDSC yang telah dimodifikasi berupa terjemahan ke dalam bahasa Indonesia. SDSC merupakan kuesioner untuk kategorisasi gangguan tidur dan perumusan indeks gangguan tidur berdasarkan perilaku tidur. Kuesioner SDSC dibuat untuk standarisasi penilaian terhadap gangguan tidur anak-anak dan remaja dengan menggunakan sistem skoring tidur, membuat basis data dari populasi besar untuk mendapatkan standar nilai normal, mendefinisikan tiap-tiap bagian yang dapat digunakan dalam mengidentifikasikan batasan spesifik gangguan tidur dan mengidentifikasikan anak-anak yang mengalami gangguan tidur. 4 Kuesioner SDSC digunakan karena prinsip analisis komponennya yang kuat, normalitas yang distandarisasi, dan usia yang dipakai sesuai dengan yang ditelti. Kuesioner SDSC terdiri dari 26 petanyaan, yang dinilai dalam 5 poin skala intensitas atau frekuensi. Dengan metode ini, kita meminta orang tua responden untuk mengisi kuesioner dengan mengingat pola tidur anak mereka pada waktu keadaan sehat selama enam bulan terakhir. Penilaian SDSC ini dilakukan dengan menggunakan angka mulai dari 1 sampai dengan 5. Angka 1 untuk tidak pernah, 2