Unsur-unsur pokok Program Pengembangan Karir

Menurut Hasibuan 2008: 101, mutasi adalah satu perubahan posisijabatantempatpelerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertical promosidemosi dalam suatu organisasi. Prinsip mutasi adalah memutasikan karyawan kepada posisi yang tepat dan pekerjaan yang sesuai, agar semangat dan produktivitas kerjanya meningkat, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dalam perusahaan. Mutasi merupakan salah satu tindak lanjut yang dilakukan dari hasil penilaian prestasi kerja. Dengan adanya mutasi diharapkan dapat memberikan uraian pekerjaan, sifat pekerjaan, lingkungan pekerjaan, dan alat-alat kerja yang cocok bagi karyawan bersangkutan sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif pada jabatan itu. Berdasarkan uraian analisis diatas yang dimaksud pengembangan karir adalah suatu proses pendekatan dalam menyusun suatu program pengalokasian jabatan yang tersusun secara formal untuk meningkatkan pertumbuhan, kepuasan kerja, semangat kerja karyawan dalam bekerja secara efektif dan efisien, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan agar organisasi dapat memastikan bahwa sumber daya manusia SDM dengan kualifikasi dan pengalaman yang cocok tersedia dalam organisasi tersebut.

3. Unsur-unsur pokok Program Pengembangan Karir

Menurut Flippo 1995 , Program pengembangan karir yang direncanakan dengan baik mengandung tiga unsur pokok : a. Membantu para karyawan dalam menilai kebutuhan-kebutuhan karir internal mareka sendiri. b. Mengembangkan dan menyiarkan kesempatan-kesempatan karir yang tersedia dalam organisasi. Universitas Sumatera Utara c. Menghubungkan kebutuhan-kebutuhan dan kemampuan-kemampuan karyawan dengan kesempatan-kesempatan karir. Ketiga unsur pokok di atas diharapkan karir karyawan itu merupakan suatu unsure penting yang sifatnya pribadi. Oleh karena itu organisasi memberi kebebasan kepada karyawan untuk mengambil keputusan sendiri mengenai tujuan serta kesempatan menjalani karirnya. Unsur karir yang baik adalah adanya penghargaan yang wajar terhadap masa kerja, kesetiaan, pengabdian, pengalaman, sehingga karyawan yang berpengalaman setia mengabdi pada organisasi perusahaan dan tugas kewajibannya akan mendapat penghargaan selayaknya. Selain itu, dalam sistem karir seseorang dapat naik pangkat dan jabatan berdasarkan masa kerja sudah tentu memperhatikan kecakapan, prestasi kerja, kesetiaan dan sebagainya Nainggolan, 1994 : 151. Menurut Keith Davis dan Werther, W.B dalam Mangkuprawira 2003: 181, 5 faktor yang terkait dengan karir adalah : a. Keadilan dalam karir, para karyawan menghendaki dalam sistem promosi dengan kesempatan sama untuk peningkatan karir. b. Perhatian dengan penyeliaan, para karyawan menginginkan penyelia mereka memainkan perannya secara aktif dalam pengembangan karir dan menyediakan umpan balik dengan teratur tentang kinerja. c. Kesadaran tentang kesempatan, para karyawan menghendaki pengetahuan tentang kesempatan untuk peningkatan karir. Universitas Sumatera Utara d. Minat pekerja, para karyawan membutuhkan sejumlah informasi berbeda dan pada kenyataannya memilki derajat minat yang berbeda dalam peningkatan karir yang tergantung pada beragam faktor. e. Kepuasan karir, para karyawan tergantung pada usia dan kedudukan mereka memilki tingkat kepuasan berbeda. Pada pengembangan karir perlu dipahami dua proses, yaitu bagaimana seseorang merencanakan dan mengimplementasikan tujuan karirnya sendiri career planning dan bagaimana institusi merancang dan mengimplementasikan program pengembangan karirnya career management. Pengembangan karir dapat dilihat dari dua perspektif ini yaitu individu dan institusi. Perencanaan karir seseorang yang berpusat pada individu adalah perencanaan yang lebih berfokus pada karir individu, sedangkan yang berpusat pada institutsi adalah yang fokus pada pekerjaan dan pengidentifikasian jalan karir yang memberikan kemajuan yang logis atas orang-orang di antara pekerjaan dalam organisasi. Perspektif yang muncul dari kedua pandangan tersebut dalam sistem pengembangan karir career development system sebagai usaha yang formal, terorganisasi dan terencana untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan karir individu dan keperluan tenaga kerja organisasi. Pengembangan karir dirancang untuk meningkatkan kepuasan karir seseorang dan efektifitas organisasi Bernardin, 2003:194. Adanya kedua perspektif pada sistem pengembangan karir sehingga perlu dirancang secara baik agar kebutuhan individu dan organisasi dapat secara optimal terpenuhi. Adapun komponen-komponen sistem pengembangan karir adalah Bernardin, 2003: 198-210: Universitas Sumatera Utara 1. Self-Assessment Tools, alat penilaian yang digunakan untuk menentukan karir. 2. Individual Counseling, yang membantu karyawan merencanakan karirnya melalui konseling. 3. Information Service, tersedianya informasi dan sistem komunikasi dalam organisasi. 4. Organizational Assessment Program, berupa metode menilai potensi pengembangan karyawan untuk tumbuh dan berkembang dalam organisasi. 5. Development Programs, program-program pelatihan dan pengembangan dalam organisasi. 6. Career Program for Special Target Group, program karir bagi pribadi- pribadi yang memiliki kekhususan.

4. Penyusunan Program Pengembangan Karir