Metode Deskriptif Metode Regresi Linier Berganda Pengujian Hipotesis

c. Uji Multikolinearitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terdapat korelasi antar variabel bebas maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas menggunakan criteria Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan : 1. Bila VIF 5 , terdapat masalah multikolinieritas 2. Bila VIF 5, tidak terdapat masaah multikolinieritas .

10. Metode Analisis Data

Analisis data di dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu :

a. Metode Deskriptif

Metode ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta atau karakteristik dari suatu keadaan, dalam hal ini data yang sudah dikumpulkan diklarifikasi, diinterprestasikan, dan selanjutnya dirumuskan, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

b. Metode Regresi Linier Berganda

Metode analisis Linier Berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi Software SPSS 15.00 for Windows. Menurut Sugiyono 2006:210 rumus regresi linear berganda adalah sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Universitas Sumatera Utara Y = Semangat kerja a = Konstanta X 1 = Pengembangan Karir X 2 = Promosi Jabatan b 1 – b 2 = Koefisien regresi e = Standart error

c. Pengujian Hipotesis

1 Uji-F uji serentak Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji-F digunakan untuk melihat secara bersama-sama variabel bebas yaitu Pengembangan Karir X 1 dan Promosi Jabatan X 2 terhadap variabel terikatnya yaitu Semangat Kerja Y. Ho : b1,b2,b3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 ,X 2 terhadap variable tidak bebas Y. Ho : b1,b2,b3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari seluruh variabel bebas X 1 ,X 2 terhadap variabel tidak bebas Y Kriteria pengambilan keputusan: H o Diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 Ha Diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 2 Uji-t uji secara parsial Uji-t, yaitu secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas independen terhadap variabel terikat dependen. Universitas Sumatera Utara Ho : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas X 1 ,X 2 terhadap variabel tidak bebas Y Ha : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan dari masing- masing variabel bebas X 1 ,X 2 terhadap variabel tidak bebas Y Kriteria penerimaan hipotesis berdasarkan uji t 2 sisi sebagai berikut : Ho diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H1 diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 3 Koefisien determinasi R 2 Koefisien Determinan R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel terikat. Dengan kata lain, nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel bebas yang diteliti yaitu Pengembangan Karir dan Promosi Jabatan X terhadap semangat kerja karyawan Y sebagai variabel terikatnya. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel X menerangkan variabel Y. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Refani 2006, dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. TELKOM Malang”. Menggunakan alat analisis regresi berganda menunjukkan: 1 ada hubungan yang positif dan signifikan antara variabel perencanaan kerja X 1 dan manajemen karir X 2 dengan kinerja. Besarnya pengaruh kedua variabel tersebut terhadap kinerja sebesar 69,3. Persamaan regresi linier berganda yang didapat,yaitu: Y = 5,910 + 0,143X 1 + 15,434X 2 . Dari persamaan ini berarti kinerja karyawan akan naik, bila perencanaan karir dan manajemen karir karyawan meningkat. 2 Variabel pengembangan karir yang dominan mempengaruhi kinerja adalah manajemen karir, tingkat keeratan hubungan keduanya sebesar 82. Fahd 2005, dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Divisi Operasi Pada PT. Graha Sarana Duta Jakarta”. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan promosi jabatan di PT. Graha Sarana Duta menggunakan dasar pertimbangan prestasi kerja dan lama kerja untuk mempromosikan karyawannya, dan promosi jabatan mempunyai pengaruh yang besar dalam memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat lagi dan berprestasi. Sedangkan semangat kerja karyawan dapat dilihat dari tingkat ketelitian, tingkat perputaran tenaga kerja, absensi dari tahun ke tahun mengalami penurunan dan disiplin waktu kerja karyawan, yang dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, sehingga pengaruhnya baik bagi perusahaan. Universitas Sumatera Utara