commit to user 46
RKG RKAB
F
ab
9 Daerah Kritik DK
a
= F
a
F
;p-1;N-pq
DK
b
= F
b
F
;q-1;N-pq
DK
ab
= F
ab
F
;p-1q-1;N-pq
10 Keputusan uji Jika F
a
F
;p-1;N-pq
maka H
01
ditolak Jika F
b
F
;q-1;N-pq
maka H
02
ditolak Jika F
ab
F
;p-1q-1;N-pq
maka H
03
ditolak 11 Rangkuman ANAVA
Tabel 3.3 Rangkuman Anava Sumber
Variansi JK
DK RK
F P
Efek Utama Baris A
Kolom B Interaksi AB
Kesalahan JKA
JKB JKAB
JKG p-1
q-1 p-1q-1
N-pq RKA
RKB RKAB
RKG F
a
F
b
F
ab
- α atauα
α atauα α atauα
- Total
JKT N-1
b. Uji Lanjut Anava
Jika dari anava diperoleh keputusan H ditolak berarti ada perbedaan
pengaruh faktor-faktor dari variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Oleh karena itu, perlu diadakan uji lanjut anava untuk mengetahui manakah
diantara perbedaan pengaruh tersebut yang signifikan. Penelitian ini menggunakan uji lanjut anava dengan uji komparasi ganda metode Scheffe. Adapun langkah-
langkah dalam menerapkan metode scheffe untuk uji lanjut anava tersebut adalah : 1
Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rerata 2
Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut. 3
Mencari harga statistik uji F dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
commit to user 47
a Untuk komparasi rerata antar baris ke-i dan ke-j
j. j.
2 i.
i. j.
- i.
n 1
n 1
RKG X
X F
b Untuk komparasi rerata antar kolom ke-i dan ke-j
.j .i
2 .j
.i .j
- .i
n 1
n 1
RKG X
X F
c Untuk komparasi rerata antar sel ij dan sel kj
kj
ij 2
kj ij
kj ij
n 1
n 1
RKG X
X F
d Untuk komparasi rerata antar sel ij dan sel ik
ik
ij 2
ik ij
ik ij
n 1
n 1
RKG X
X F
4 Menentukan tingkat signifikansi
5
Menentukan DK dengan rumus sebagai berikut : a
1F p
F F
DK
pq N
1; p
α; j
i j
i j.
- i.
b
1F q
F F
DK
pq N
1; q
α; j
i j
i .j
- .i
c
1F pq
F F
DK
pq N
1; pq
α; kj
ij kj
ij kj
- ij
d
pq N
1; pq
α; ik
ij ik
ij ik
- ij
F 1
pq F
F DK
6 Menyusun rangkuman analisis komparasi ganda
7 Menentukan keputusan uji untuk setiap pasangan komparasi rerata.
Keputusan uji : H ditolak bila F
hitung
F
tabel
; berarti perbedaan efek signifikan
Keputusan uji : H diterima bila F
hitung
F
tabel
; berarti perbedaan efek tidak signifikan. Budiyono, 2004 : 213-215
commit to user
48
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Data yang ada dalam penelitian ini terdiri atas data minat belajar Fisika siswa yang diperoleh dengan teknik angket dan data kemampuan kognitif pada
siswa pada pokok bahasan Kalor. Data kemampuan kognitif diperoleh dengan memberikan tes pada siswa. Secara rinci data-data tersebut diuraikan sebagai
berikut.
1. Data Minat Belajar Fisika
Data minat belajar Fisika kelompok eksperimen memiliki rentang 73 sampai 99, rata-ratanya 87,28 adalah dan standar deviasinya adalah 5,72. Data
minat belajar Fisika kelompok kontrol memiliki rentang 76 sampai 96, rata- ratanya adalah 85,56 dan standar deviasinya 4,34. Hal ini dapat dilihat pada
lampiran. Data minat belajar Fisika dibagi menjadi tiga kategori, yakni tinggi,
sedang, dan rendah. Termasuk kategori tinggi apabila tingkat minat belajar Fisika siswa lebih dari atau sama dengan nilai rata-rata ditambah standar deviasinya
1.SD X
. Termasuk kategori rendah apabila tingkat minat belajar Fisika kurang
dari atau sama dengan nilai rata-rata dikurangi standar deviasinya 1.SD
X
. Apabila tingkat minat belajar Fisika siswa diantara
1.SD X
dan
1.SD X
maka
minat belajar Fisika siswa termasuk kategori sedang. Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian kategori minat belajar Fisika siswa pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada lampiran. Distribusi frekuensi data minat belajar Fisika siswa pada kelompok
eksperimen dan kontrol disajikan pada tabel 4.1 dan 4.2 . Diagram Lingkaran data minat belajar Fisika siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
disajikan pada gambar 4.1 dan gambar 4.2