Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

commit to user 28 Jika dicermati beberapa kelebihan di atas memungkinkan tercapainya hasil belajar siswa yang optimal. Namun demikian, metode diskusi juga tidak terlepas dari beberapa kelemahan seperti dikemukakan Barlow dan Daradjat yang dikutip oleh Muhibbin Syah 1995 : 209 di antaranya : 1 jalannya diskusi lebih sering didominasi oleh siswa yang pandai sehingga mengurangi peluang siswa lain yang memberi kontribusi; 2 jalannya diskusi seing terpengaruh oleh pembicaraan yang menyimpang dari topik pembahasan masalah sehingga pertukaran pikiran menjadi asal-asalan dan bertele-tele; 3 diskusi biasanya lebih memboroskan waktu sehingga tidak sejalan dengan prinsip efisiensi. Berdasarkan uraian mengenai kelebihan dan kekurangan dari metode diskusi di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode diskusi dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan syarat perencanaan yang cukup baik untuk mengatasi beberapa kelemahannya. Beberapa solusi yang dapat ditempuh antara lain merumuskan masalah yang akan didiskusikan dan memanfaatkan peran guru untuk memberikan dorongan kepada seluruh siswa agar berpartisipasi aktif menyampaikan pendapatnya.

6. Kalor

Materi Kalor dalam hal ini merupakan materi pelajaran Fisika yang diajarkan di MTs NEGERI 1 SURAKARTA kelas VII pada semester II. Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran materi ini adalah 6  45 menit. materi terlampir

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori, dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar Fisika siswa dipengaruhi oleh penggunaan metode, pendekatan pengajaran, dan usaha belajar Fisika pada siswa. Fisika merupakan bagian ilmu pengetahuan alam yang dapat diperoleh melalui serangkaian proses pengamatan, pemecahan masalah, atau percobaan. Fisika sebagai bagian dari IPA memiliki ciri khas : produk, proses, dan sikap ilmiah. Produk atau pengetahuan terdiri atas fakta, konsep, hukum, dan commit to user 29 teori. Dalam pembelajaran, hasil belajar siswa berupa pengetahuan mengarah pada prestasi belajar Fisikasalah satunya adalah kemampuan kognitif pada siswa. Unsur proses dalam Fisika melatih keterampilan untuk melakukan penemuan fakta, konsep, hukum, dan teori Fisika melalui serangkaian kegiatan pembelajaran. Pendekatan keterampilan proses mendukung adanya kegiatan pembelajaran tersebut.. Sikap ilmiah merupakan tingkah laku atau perbuatan yang mengiringi seseorang siswa dalam mengalami proses penemuan pengetahuan. Hasil belajar berupa sikap ini mengarah pada prestasi belajar Fisika ranah afektif. Minat belajar Fisika siswa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan kognitif pada siswa. Dimana siswa memproses perolehan yang sesuai dengan sikap IPA, dengan dibantu minat belajar yang dimiliki dituntut dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih intens dan efektif di dalam proses pembelajaran fisika. Sehingga dengan adanya interaksi antara pendekatan keterampilan proses melalui metode mengajar dan minat belajar tersebut diperkirakan dapat mempengaruhi hasil belajar. Minat belajar Fisika pada siswa dalam penelitian ini dikategorikan menjadi tiga, yakni minat belajar Fisika kategori tinggi, sedang dan rendah. Dengan minat belajar Fisika yang semakin tinggi diduga memiliki kemampuan kognitif yang tinggi pula. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dinyatakan hipotesis ada perbedaan pengaruh antara minat belajar Fisika siswa kategori tinggi, sedang dan rendah terhadap kemampuan kognitif pada siswa. Pembelajaran Fisika menggunakan pendekatan yang sama, yakni pendekatan keterampilan proses tetapi melalui dua metode yang berbeda, yakni metode demonstrasi dan metode diskusi. Dengan metode demonstrasi, para siswa dapat melakukan pengamatan terhadap proses terjadinya gejala-gejala Fisika. Mereka akan mendapatkan pengetahuan yang bermakna karena mereka dapat menemukan pengetahuan dari proses tersebut melalui pengalaman mengamati secara langsung. Dengan metode diskusi, para siswa mendapatkan kesempatan untuk menemukan pengetahuan melalui proses mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi dengan saling tukar menukar pendapat pengalaman untuk memecahkan masalah tersebut, membahas bersama, lalu menyimpulkan commit to user 30 hasilnya. Penggunaan metode pembelajaran yang berbeda akan memberikan para siswa cara belajar Fisika yang berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran Fisika yang telah ditetapkan. Padahal prestasi belajar Fisika pada siswa merupakan hasil belajar Fisika yang menunjukkan seberapa jauh tujuan pembelajaran Fisika tersebut dicapai oleh siswa. Jika cara untuk mencapai tujuan pembelajaran Fisika tersebut berbeda dimungkinkan adanya perbedaan tingkat tercapainya tujuan pembelajaran Fisika. Kedua metode pembelajaran yang diterapkan dengan pendekatan keterampilan proses tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dinyatakan hipotesis ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode demonstrasi dan metode diskusi terhadap kemampuan kognitif pada siswa. Penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode demonstrasi dan metode diskusi dilaksanakan untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh terhadap kemampuan kognitif pada siswa. Selanjutnya akan dilihat interaksi antara pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode pembelajaran dan minat belajar Fisika siswa kategori tinggi, sedang dan rendah terhadap kemampuan kognitif pada siswa. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dinyatakan hipotesis ada interaksi antara pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode pembelajaran dan minat belajar Fisika siswa kategori tinggi, sedang dan rendah terhadap kemampuan kognitif pada siswa. commit to user 31 Berdasarkan uraian di atas, dapat dibuat paradigma penelitian sebagai berikut :

C. Pengajuan Hipotesis

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KETRAMPILAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK LURUS

0 12 171

PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA TAHUN AJARAN 2006 2007

0 3 44

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA SMP

1 14 115

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA DI SMA DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

0 4 96

PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI SMP KELAS VIII TAHUN AJARAN 2008 2009

0 3 99

PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA

1 6 107

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME MELALUI METODE DISKUSI RESITASI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA PADA MATERI KALOR SMA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 2 101

PEMBELAJARAN FISIKA GASING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X MATERI GERAK LURUS DITINJAU DARI MINAT SISWA.

0 1 18

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN ANALISIS.

0 0 10

1 PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN FISIKA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP FISIKA DI SMA

0 0 69