commit to user 38
27, 29, 34, 35, 37, 39, 40, 43, 50 ; item soal tergolong sedang berjumlah 28 item, yakni item soal nomor 1, 3, 4, 5, 8, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 28, 30,
31, 32, 36, 38, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 49; dan item soal tergolong mudah berjumlah 7 soal, yakni item soal nomor 2, 6, 7, 11, 12, 33, 48.
b. Daya pembeda
Menurut Suharsimi Arikunto, “Daya pembeda soal adalah kemampuan
suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai berkemampuan rendah
”. Untuk menghitung daya pembeda setiap soal, dapat digunakan rumus sebagai berikut :
B A
B B
A A
P P
J B
J B
D
Keterangan : J : jumlah peserta tes
J
A
: banyaknya siswa kelompok atas J
B
: banyaknya siswa kelompok bawah B
A
: banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar B
B
: banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar P
A
: proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar P
B
: proporsi siswa kelompok bawah yang menjawab benar Daya pembeda soal nilai D diklasifikasikan sebagi berikut :
1 soal dengan 0,00
D 0,20 : jelek 2
soal dengan 0,20
D 0,40 : cukup
3 soal dengan 0,40
D 0,70 : baik 4
soal dengan 0,70
D 1,00 : baik sekali
Jika terdapat butir soal dengan D bernilai negatif, sebaiknya tidak dipakai. Suharsimi Arikunto, 2001 : 211-218
Berdasarkan hasil analisis daya pembeda terhadap 50 item soal uji coba tes prestasi belajar Fisika lampiran diperoleh keputusan : item soal dengan daya
pembeda jelek berjumlah 20 item, yakni item soal nomor 10, 16, 19, 22, 25, 26, 27, 28, 29, 32, 35, 36, 37, 38, 39, 43, 46, 47, 49, 50; item soal dengan daya
pembeda cukup berjumlah item 17, yakni item soal nomor 1, 2, 3, 4, 8, 9, 11, 13,
commit to user 39
17, 21, 30, 33, 34, 40, 41, 45, 48; dan item dengan daya pembeda baik berjumlah 13 item, yakni item soal nomor 5, 6, 7, 12, 14, 15, 18, 20, 23, 24, 31, 42, 44, .
c. Validitas
Sebuah tes valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Teknik yang digunakan untuk menentukan validitas item tes obyektif pilihan
ganda adalah dengan menggunakan teknik korelasi point biserial dengan rumus :
q p
St M t
M p
pbi
Keterangan :
pbi
: koefisien korelasi biserial Mp : rerata skor dari subyek yang menjawab betul
Mt : rerata skor total St
: standar deviasi dari skor total p : proporsi siswa yang menjawab benar
q : proporsi siswa yang menjawab salah q = 1 – p
Suharsimi Arikunto, 2001 :79 Dari uji validitas, item soal dikategorikan menjadi dua kriteria. Untuk
item soal valid bila
pbi
tabel
r dan untuk item soal invalid bila
pbi
tabel
r .
Berdasarkan hasil analisis validitas terhadap 50 item soal uji coba tes prestasi belajar Fisika lampiran diperoleh keputusan ada 30 item angket yang valid,
yakni item angket nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 30, 31, 33, 34, 40, 41, 42, 44, 45, 48, sedangkan 20 item angket lainnya
tergolong tidak valid, yakni item angket nomor 10, 16, 19, 22, 25, 26, 27, 28, 29, 32, 35, 36, 37, 38, 39, 43, 46, 47, 49, 50.
d. Reliabilitas