commit to user 57
disimpulkan tidak ada interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode pembelajaran dan minat belajar Fisika
siswa terhadap kemampuan kognitif siswa.
2. Hasil Uji Lanjut Anava
Uji anava hanya memberikan kesimpulan ada atau tidaknya perbedaan pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat dalam
penelitian ini. Selanjutnya, jika ada perbedaan pengaruh maka perlu dilakukan uji lanjut anava untuk mengetahui manakah beda rerata dari anava yang memberikan
pengaruh lebih signifikan. Berdasarkan hasil anava, hanya H
02
yang ditolak sehingga perlu uji lanjut komparasi ganda antar kolom. Uji lanjut anava dengan
uji komparasi ganda metode Scheffe terhadap rerata antar kolom lampiran memberikan hasil yang terangkum dalam tabel berikut.
Tabel 4.8 Rangkuman Uji Lanjut Anava dengan Komparasi Ganda Komparasi
Rerata Statistik
Uji F
tabel
=
F
= 0,05 P
Kesimpulan
.i
X
.j
X
1 .
vs
2 .
63.16 57.62
6,22 7,034
0,05
1 .
=
2 .
Berdasarkan hasil uji lanjut anava tersebut, diperoleh
22 ,
6 F
.2 -
.1
dan harga kritiknya
034 ,
7 F
F
66 ;
2 ;
05 ,
tabel
. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan keterampilan
proses melalui metode demonstrasi dan metode diskusi terhadap kemampuan kognitif siswa dimana penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui
metode demonstrasi memberikan pengaruh hampir sama dengan metode diskusi
1 .
=
3 .
sebab
22 ,
6 F
.2 -
.1
034
, 7
F
tabel
. Perhitungan uji lanjut anava selengkapnya terdapat pada lampiran.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data 1. Hipotesis Pertama
Hasil analisis variansi dua jalan untuk pengaruh minat belajar Fisika siswa menunjukkan bahwa
138 ,
3 F
13 ,
F
66 ;
1 ;
05 ,
a
. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh antara minat belajar Fisika
siswa kategori tinggi, sedang, dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa.
commit to user 58
2. Hipotesis Kedua
Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan, untuk pengaruh penggunaan pendekatan
keterampilan proses
melalui metode
pembelajaran diperoleh
988 ,
3 F
55 ,
4 F
66 ;
2 ;
05 ,
b
. Dengan demikian, ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode demonstrasi
dan metode diskusi terhadap kemampuan kognitif siswa. Setelah dilakukan uji lanjut anava dengan komparasi ganda metode Scheffe, diperoleh hasil
22 ,
6 F
.2 -
.1
dan harga kritiknya 976
, 7
F
tabel
. Dengan memperhatikan hasil uji lanjut anava
dengan metode scheffe dapat disimpulkan bahwa perbedaaan pengaruh penggunaan metode diskusi dan metode demonstrasi terhadap kemampuan
kognitif siswa tidak signifikan. Hal ini terjadi karena baik penggunaan metode demonstrasi maupun
metode diskusi dalam penelitian ini belum secara optimal menunjang keterlibatan seluruh siswa terhadap aspek atau jenis keterampilan proses yang cukup beragam.
Dalam pembelajaran Fisika dengan keterampilan proses menggunakan metode demonstrasi, ada sebagian siswa yang lebih memusatkan perhatiannya terhadap
pembelajaran dan terdapat pula siswa yang kurang memperhatikan. Walaupun sudah diupayakan untuk mengikutsertakan partisipasi aktif siswa dalam proses
demonstrasi tersebut namun hanya siswa-siswa tertentu saja yang bisa berpartisipasi. Beberapa dari siswa ada yang semangat untuk berpartisipasi aktif
tetapi ada juga yang merasa segan untuk melakukannya. Dalam pembelajaran Fisika dengan pendekatan keterampilan proses dengan metode diskusi, terdapat
sejumlah kelompok siswa. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk mendiskusikan beberapa peristiwa pada percobaan yang tertuang dalam Lembar
Kerja Siswa dan permasalahannya, serta merencanakan penelitian sederhana seperti menyusun prosedur percobaan untuk menguji jawaban mereka terhadap
permasalahan tersebut. Namun, tidak semua siswa aktif dalam kelompok tersebut untuk melaksanakannya. Sebagian siswa aktif dalam proses diskusi tersebut
sementara sebagian siswa yang lain kurang aktif terlibat dalam berdiskusi bersama
commit to user 59
dengan kelompoknya. Mungkin ada faktor dari diri siswa yang berpengaruh terhadap cara belajar sebagian siswa yang kurang aktif tersebut. Setiap siswa
memiliki kepribadian atau karakteristik diri yang khas dan berbeda dengan siswa lainnya. Bagi siswa yang memiliki karakteristik pendiam, metode diskusi
mungkin kurang sesuai dengan cara belajarnya. Faktor kebiasaan mungkin juga turut mempengaruhi dalam hal ini. Kebiasaan dalam lingkungan keluarga yang
jarang mengadakan komunikasi di antara orang tua dengan anak melalui diskusi atau berbagi bersama sharing akan membentuk kepribadian anak tersebut.
Selain itu, kebiasaan para siswa yang selama ini hanya mendengarkan penjelasan dari guru di sekolah akan menyebabkan mereka tidak terbiasa dengan cara belajar
melalui metode diskusi.
3. Hipotesis Ketiga
Hasil analisis variansi dua jalan untuk interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan keterampilan proses dengan minat belajar Fisika siswa
menujukkan bahwa
138 ,
3 F
36 ,
1 F
66 ;
2 ;
05 ,
ab
. Berdasarkan
hasil ini,
disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode pembelajaran dan minat belajar Fisika siswa
terhadap kemampuan kognitif siswa. Antara penggunaan pendekatan keterampilan proses dan minat belajar Fisika siswa memberikan pengaruh sendiri-sendiri
terhadap kemampuan kognitif siswa. Tidak adanya interaksi antara pengaruh tersebut terjadi karena siswa yang memiliki minat belajar Fisika maksimal atau
kategori tinggi memiliki kemampuan kognitif siswa yang lebih baik dibandingkan dengan minat belajar Fisika yang tidak maksimal atau kategori rendah walaupun
digunakan metode demonstrasi maupun metode diskusi dalam pembelajaran Fisika dengan pendekatan keterampilan proses.
E. Keterbatasan dan Kelebihan Penelitian