Pembahasan Hasil Analisis Data 1. Hipotesis Pertama

commit to user 57 disimpulkan tidak ada interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode pembelajaran dan minat belajar Fisika siswa terhadap kemampuan kognitif siswa.

2. Hasil Uji Lanjut Anava

Uji anava hanya memberikan kesimpulan ada atau tidaknya perbedaan pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat dalam penelitian ini. Selanjutnya, jika ada perbedaan pengaruh maka perlu dilakukan uji lanjut anava untuk mengetahui manakah beda rerata dari anava yang memberikan pengaruh lebih signifikan. Berdasarkan hasil anava, hanya H 02 yang ditolak sehingga perlu uji lanjut komparasi ganda antar kolom. Uji lanjut anava dengan uji komparasi ganda metode Scheffe terhadap rerata antar kolom lampiran memberikan hasil yang terangkum dalam tabel berikut. Tabel 4.8 Rangkuman Uji Lanjut Anava dengan Komparasi Ganda Komparasi Rerata Statistik Uji F tabel =  F  = 0,05 P Kesimpulan .i X .j X 1 .  vs 2 .  63.16 57.62 6,22 7,034 0,05 1 .  = 2 .  Berdasarkan hasil uji lanjut anava tersebut, diperoleh 22 , 6 F .2 - .1  dan harga kritiknya 034 , 7 F F 66 ; 2 ; 05 , tabel   . Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode demonstrasi dan metode diskusi terhadap kemampuan kognitif siswa dimana penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode demonstrasi memberikan pengaruh hampir sama dengan metode diskusi 1 .  = 3 .  sebab 22 , 6 F .2 - .1  034 , 7 F tabel  . Perhitungan uji lanjut anava selengkapnya terdapat pada lampiran.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data 1. Hipotesis Pertama

Hasil analisis variansi dua jalan untuk pengaruh minat belajar Fisika siswa menunjukkan bahwa 138 , 3 F 13 , F 66 ; 1 ; 05 , a    . Oleh karena itu, disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh antara minat belajar Fisika siswa kategori tinggi, sedang, dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa. commit to user 58

2. Hipotesis Kedua

Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan, untuk pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode pembelajaran diperoleh 988 , 3 F 55 , 4 F 66 ; 2 ; 05 , b    . Dengan demikian, ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode demonstrasi dan metode diskusi terhadap kemampuan kognitif siswa. Setelah dilakukan uji lanjut anava dengan komparasi ganda metode Scheffe, diperoleh hasil 22 , 6 F .2 - .1  dan harga kritiknya 976 , 7 F tabel  . Dengan memperhatikan hasil uji lanjut anava dengan metode scheffe dapat disimpulkan bahwa perbedaaan pengaruh penggunaan metode diskusi dan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa tidak signifikan. Hal ini terjadi karena baik penggunaan metode demonstrasi maupun metode diskusi dalam penelitian ini belum secara optimal menunjang keterlibatan seluruh siswa terhadap aspek atau jenis keterampilan proses yang cukup beragam. Dalam pembelajaran Fisika dengan keterampilan proses menggunakan metode demonstrasi, ada sebagian siswa yang lebih memusatkan perhatiannya terhadap pembelajaran dan terdapat pula siswa yang kurang memperhatikan. Walaupun sudah diupayakan untuk mengikutsertakan partisipasi aktif siswa dalam proses demonstrasi tersebut namun hanya siswa-siswa tertentu saja yang bisa berpartisipasi. Beberapa dari siswa ada yang semangat untuk berpartisipasi aktif tetapi ada juga yang merasa segan untuk melakukannya. Dalam pembelajaran Fisika dengan pendekatan keterampilan proses dengan metode diskusi, terdapat sejumlah kelompok siswa. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk mendiskusikan beberapa peristiwa pada percobaan yang tertuang dalam Lembar Kerja Siswa dan permasalahannya, serta merencanakan penelitian sederhana seperti menyusun prosedur percobaan untuk menguji jawaban mereka terhadap permasalahan tersebut. Namun, tidak semua siswa aktif dalam kelompok tersebut untuk melaksanakannya. Sebagian siswa aktif dalam proses diskusi tersebut sementara sebagian siswa yang lain kurang aktif terlibat dalam berdiskusi bersama commit to user 59 dengan kelompoknya. Mungkin ada faktor dari diri siswa yang berpengaruh terhadap cara belajar sebagian siswa yang kurang aktif tersebut. Setiap siswa memiliki kepribadian atau karakteristik diri yang khas dan berbeda dengan siswa lainnya. Bagi siswa yang memiliki karakteristik pendiam, metode diskusi mungkin kurang sesuai dengan cara belajarnya. Faktor kebiasaan mungkin juga turut mempengaruhi dalam hal ini. Kebiasaan dalam lingkungan keluarga yang jarang mengadakan komunikasi di antara orang tua dengan anak melalui diskusi atau berbagi bersama sharing akan membentuk kepribadian anak tersebut. Selain itu, kebiasaan para siswa yang selama ini hanya mendengarkan penjelasan dari guru di sekolah akan menyebabkan mereka tidak terbiasa dengan cara belajar melalui metode diskusi.

3. Hipotesis Ketiga

Hasil analisis variansi dua jalan untuk interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan keterampilan proses dengan minat belajar Fisika siswa menujukkan bahwa 138 , 3 F 36 , 1 F 66 ; 2 ; 05 , ab    . Berdasarkan hasil ini, disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode pembelajaran dan minat belajar Fisika siswa terhadap kemampuan kognitif siswa. Antara penggunaan pendekatan keterampilan proses dan minat belajar Fisika siswa memberikan pengaruh sendiri-sendiri terhadap kemampuan kognitif siswa. Tidak adanya interaksi antara pengaruh tersebut terjadi karena siswa yang memiliki minat belajar Fisika maksimal atau kategori tinggi memiliki kemampuan kognitif siswa yang lebih baik dibandingkan dengan minat belajar Fisika yang tidak maksimal atau kategori rendah walaupun digunakan metode demonstrasi maupun metode diskusi dalam pembelajaran Fisika dengan pendekatan keterampilan proses.

E. Keterbatasan dan Kelebihan Penelitian

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KETRAMPILAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK LURUS

0 12 171

PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA TAHUN AJARAN 2006 2007

0 3 44

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA SMP

1 14 115

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA DI SMA DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

0 4 96

PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI SMP KELAS VIII TAHUN AJARAN 2008 2009

0 3 99

PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA

1 6 107

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME MELALUI METODE DISKUSI RESITASI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA PADA MATERI KALOR SMA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 2 101

PEMBELAJARAN FISIKA GASING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X MATERI GERAK LURUS DITINJAU DARI MINAT SISWA.

0 1 18

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN ANALISIS.

0 0 10

1 PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN FISIKA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP FISIKA DI SMA

0 0 69