Berdasarkan data tabel 5.2., diketahui bahwa sebagian besar neonatus pada kelompok kasus dan kelompok kontrol tidak mengalami kelainan kongenital yaitu
masing-masing sebanyak 45 81,8 dan 54 98,2. Berdasarkan tabel 5.2., diketahui bahwa sebagian besar neonatus pada
kelompok kasus dan kelompok kontrol tidak mengalami sepsis yaitu masing-masing sebanyak 35 63,6 dan 49 89,1
Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Neonatus Menurut Karakteristik Ibu
Variabel Kasus
meninggal Kontrol
hidup F
F Umur ibu
20-35 tahun
40 72,7
46 83,6
20 atau 35 tahun
15 27,3
9 16,4
Jumlah 55
100 55
100 Paritas
1-3 kali
29 52,7
29 52,7
0 atau 3 kali
26 47,3
26 47,3
Jumlah 55
100 55
100
Berdasarkan Tabel 5.3., dapat diketahui bahwa ibu dari neonatus pada kelompok kasus dan kontrol sebagian besar berumur 20-35 tahun yaitu masing-
masing sebanyak 40 72,7 dan 46 83,6. Berdasarkan Tabel 5.3., dapat diketahui bahwa ibu dari neonatus pada
kelompok kasus dan kontrol memiliki jumlah yang paritas yang sama yaitu 1-3 kali sebanyak 29 52,7.
Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Neonatus Menurut Karakteristik Pelayanan Kesehatan Ibu
Variabel Kasus
meninggal Kontrol
hidup F
F Tempat melahirkan
Rumah sakit 33
60 41
74,5 Rumah
22 40
14 25,5
Jumlah 55
100 55
100 Bantuan melahirkan
Tenaga medis 51
92,7 47
85,5 Non-tenaga medis
4 7,3
8 14,5
Jumlah 55
100 55
100
Berdasarkan data tabel 5.4., dapat diketahui bahwa sebagian besar pelayanan kesehatan yang diterima ibu dari neonatus ketika melahirkan pada kelompok kasus
dan kontrol dilakukan di rumah sakit yaitu masing-masing sebanyak 33 60 dan 41 74,5.
Berdasarkan data tabel 5.4., dapat diketahui bahwa sebagian besar pelayanan kesehatan yang diterima ibu dari neonatus ketika melahirkan pada kelompok kasus
dan kontrol dilakukan oleh tenaga medis yaitu masing-masing sebanyak 51 92,7 dan 47 85,5.
5.1.3. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengidentifikasi pengaruh variabel- variabel yang diteliti yaitu berat badan lahir, asfiksia neonatorum, kelainan
kongenital, sepsis neonatorum, umur ibu, jumlah paritas ibu, tempat melahirkan dan bantuan melahirkan yang diterima ibu terhadap kematian neonatus.
Tabel 5.5. Pengaruh Berat Badan Lahir Terhadap Kematian Neonatus
Status neonatus Jumlah
P OR
95CI Hidup
Mati Berat badan lahir
Normal 36
19 55
0,001 0,279
0,127 - 0,611 Rendah
19 36
55 Jumlah
55 55
110
Tabel 5.5. Berdasarkan hasil analisis uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,001 p0,05 artinya faktor risiko ini dinyatakan significant atau bermakna yang
berarti dapat mewakili keseluruhan populasi dan bahwa berat badan lahir rendah mempengaruhi kematian neonatus. Nilai OR = 0,279 yang artinya, neonatus yang
mempunyai berat badan lahir rendah lebih beresiko 0,279 kali untuk mengalami kematian pada masa neonatus daripada neonatus yang mempunyai berat lahir normal.
Nilai batas atas dan batas bawah odds ratio yaitu masing-masing sebesar 0,127 dan 0,611, yang artinya neonatus yang mempunyai berat badan lahir rendah sekurang-
kurangnya memiliki risiko sebesar 0,127 kali dan paling tinggi memiliki risiko sebesar 0,611 kali untuk mengalami kematian pada masa neonatus.
Tabel 5.6. Pengaruh Asfiksia Neonatorum Terhadap Kematian Neonatus
Status neonatus Jumlah
p OR
95CI Hidup
Mati Asfiksia
neonatorum Ya
25 45
70 0,001
5,4 2,27-12,847
Tidak 30
10 40
Jumlah 55
55 110
Tabel 5.6. Berdasarkan hasil analisis uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,001 p0,05 artinya faktor risiko ini dinyatakan significant atau bermakna yang
berarti dapat mewakili keseluruhan populasi dan bahwa asfiksia neonatorum mempengaruhi kematian neonatus. Nilai OR = 5,4 yang artinya, neonatus yang
asfiksia neonatorum lebih beresiko 5,4 kali untuk mengalami kematian pada masa neonatus daripada neonatus yang tidak mengalami asfiksia neonatorum. Nilai batas
atas dan bawah odds ratio yaitu 2,27-12,847, yang artinya neonatus yang mengalami asfiksia neonatorum sekurang-kurangnya memiliki risiko sebesar 2,27 kali dan
paling tinggi memiliki risiko 12,847 kali untuk mengalami kematian neonatus.
Tabel 5.7. Pengaruh Kelainan Kongenital Terhadap Kematian Neonatus Status neonatus
Jumlah P
OR 95CI
Hidup Mati
Kelainan kongenital
ya 1
10 11
0,008 12
1,479-97,344 tidak
54 45
99 Jumlah 55
55 110
Tabel 5.7. Berdasarkan hasil analisis uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,008 p0,05 artinya faktor risiko ini dinyatakan significant atau bermakna yang
berarti dapat mewakili keseluruhan populasi dan bahwa kelainan kongenital mempengaruhi kematian neonatus. Nilai OR = 12 yang artinya, neonatus yang
mempunyai kelainan kongenital lebih beresiko 12 kali untuk mengalami kematian pada masa neonatus daripada neonatus yang tidak mempunyai kelainan kongenital.
Nilai batas atas dan nilai batas bawah odds ratio yaitu masing-masing sebesar 1,479- 97,344, yang artinya neonatus yang mempunyai kelainan kongenital sekurang-
kurangnya memiliki risiko sebesesar 1,479 kali dan paling tinggi memiliki risiko sebesar 97,344 kali untuk mengalami kematian pada masa neonatus.
Tabel 5.8. Pengaruh Sepsis Neonatorum Terhadap Kematian Neonatus Status neonatus
Jumlah P OR
95CI Hidup
Mati Sepsis
neonatorum Ya
6 20
84 0.002
4,667 1,699-12,815
tidak 49
35 26
Jumlah 55 55
110
Tabel 5.8. Berdasarkan hasil analisis uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,002 p0,05 artinya faktor risiko ini dinyatakan significant atau bermakna yang