Fungsi Serat dalam Tubuh

Menurut karakteristik fisik dan pengaruhnya terhadap tubuh, serat pangan dibagi atas dua golongan besar, yaitu serat pangan larut dalam air soluble dietary fiber dan serat pangan tak larut air insoluble dietary fiber Astawan, 2009. Serat pangan larut air merupakan komponen serat yang dapat larut di dalam air dan juga dalam saluran pencernaan. Komponen serat ini dapat membentuk gel dengan cara menyerap air. Yang termasuk ke dalam kelompok serat pangan larut dalam dalam air adalah pektin, psilllium, gum, musilase, karagenan, asam alginat, dan agar-agar Astawan, 2009.

2.7.1 Fungsi Serat dalam Tubuh

Serat pangan larut dalam air berfungsi untuk memperlambat kecepatan pencernaan dalam usus sehingga aliran energi ke dalam tubuh menjadi berkurang, memberikan perasaan kenyang yang lebih lama, memperlambat kemunculan gula darah glukosa, sehingga membutuhkan sedikit insulin untuk mengubah glukosa menjadi energi. Serat juga dapat membantu mengendalikan berat badan dengan cara memperlambat munculnya rasa lapar. Bagi saluran pencernaan serat meningkatkan kesehatan dengan cara meningkatkan mortalitas pergerakan usus besar, kecukupan serat latut dalam air berguna mengurangi risiko penyakit jantung, mengikat asam pada empedu, dan lemak dapat mengikat lemak dan kolesterol, kemudian mengeluarkannya memalui feses proses buang air besr Astawan, 2009. Serat pangan tak larut adalah serat yang tidak dapat larut, baik di dalam air maupun di dalam saluran pencernaan. Sifat menonjol dari komponen serat ini memiliki kemampuannya menyerap air serta meningkatkan tekstur dan volume Universitas Sumatera Utara feses, sehingga makanan dapat melewati usus besar dengan cepat dan mudah. Yang termasuk ke dalam kelompok serat pangan tak larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin Astawan, 2009. Serat yang tak larut dalam air berfungsi mempercepat waktu tinggal makanan dalam usus dan meningkatkan berat feses, memperlancar proses buang air besar, mengurangi risiko wasir, divesrtikulosis, dan kanker usus besar Astawan, 2009. Memenuhi kebutuhan serat pangan sekaligus memenuhi gizi yang lengkap dan seimbang, kita harus mengonsumsi kombinasi bermacam serat pangan dari nasi beras yang masih ada kulit arinya, biji-bijian, sayur-sayuran, dan buah- buahan. Semua makanan berserat terdiri atas kombinasi serat larut dan serat larut dan tak larut. Pada umumnya komposisi serat pangan tak larut lebih dominan dibandingkan serat larut. Misalnya untuk 1000 gram pisang, jumlah serat tak larut sebesar 1,4 gram, sedangkan serat larutnya 0,6 gram. Demikian juga pada 100 gram apel dengan kulitnya, terdapat 2 gram serat tak larut dan 0,6 gram serat larut Astawan, 2009.

2.7.2 Sumber Serat Pangan