Status Gizi TINJAUAN PUSTAKA

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Status Gizi

Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan zat gizi dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabeltertentu Hasdianah, 2014. Dalam pembahasan tentang status gizi menurut Hasdianah 2014 Ada tiga konsep yang harus dipahami, ketiga konsep tersebut yaitu : a. Prosedur dari organisasi dalam menggunakan bahan makanan melalui psoses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan metabolisme. Dan pembuangan untuk pemeliharaan hidup, pertumbuhan, fungsi organ tubuh, dan produksi energi, proses ini disebut gizi. b. Keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara pemasukan zat gizi disatu pihak dan pengeluaran organisme dipihak lain. Keadaan ini disebut nutriture. c. Tanda atau penampilan yang diakibatkan oleh nutriture dapat terlihat melalui variabel tertentu. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat fungsi makanan dan penggunaan zat gizi yang dibedakan antara lain: gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, Universitas Sumatera Utara otot, dan jumlah air dalam tubuh. Indeks antropometri merupakan rasio dari suatu pengukuran terhadap satu atau lebih pengukuran atau yang dihubungkan dengan umur Hasdianah, 2014. Menurut Hasdianah 2014 Salah satu contoh penilaian status gizi dengan antropometri adalah Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh IMT atau Body Massa Index BMI merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi remaja, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan risiko terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang. Untuk indeks massa tubuh orang dewasa digunakan timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan. Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat menghitung dengan rumus berikut : ��� = ����� ����� �� Tinggi Badan m � ������ ����� � Klasifikasi IMT berdasarkan WHO adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Klasifikasi IMT berdasarkan WHO Indeks Massa Tubuh IMT Klasifikasi 17,0 Sangat kurus 17,0 - 18,5 Kurus 18,5 - 24,9 Normal 25,0 - 29,9 Gemuk 30,0 - 34,9 Obesitas tingkat ringat 35,0 – 39,9 Obesitas tingkat sedang 40 Obesitas tingkat berat Sumber : Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia 2010 Keadaan seseorang sangat kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat KEK bila IMT 17,0. Keadaan seseorang dikatakan kurus dengan kekurangan berat badan tingkat ringan bila IMT 17,0 - 18,5. Keadaan seseorang Universitas Sumatera Utara dikategorikan normal bila IMT 18,5 - 24,9. Keadaan seseorang dikatakan gemuk bila IMT 25,0 - 29,9. Sedangkan obesitas dengan kelebihan berat badan tingkat berat memiliki memiliki tiga tingakatan yaitu obesitas tingat ringan, obestas tingkat sedang dan obesitas tingkat berat. Obesitas tingkat ringan bila IMT 30,0 - 34,9. Obesitas tingkat sedang bila IMT 35,0 – 39,9. Sementara obesitas tingkat berat bila IMT 40. IMT menurut Umur untuk mengukur status gizi remaja berdasarkan standar antropometri penilaian status gizi anak sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1995MenkesSKXII2010 dengan menghitung nilai Z-score IMTU adalah : Z- score = ����� ����� ������� ���� − ������ ����� ����� ������� ���� ������� ������� ����� ����� ������� ���� Tabel 2.2 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Berdasarkan IMTU Status Gizi Berdasarkan IMTU Ambang Batas Z-score Sangat kurus Kurus Normal Gemuk Obesitas -3 SD -3 SD sampai dengan -2 SD -2 SD sampai dengan 1 SD 1 SD sampai dengan 2 SD 2 SD Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia 2010 Berdasarkan kategori dan ambang batas srtatus gizi IMTU keadaan seseorang dikatakan sangat kurus dengan ambang batas -3 SD. Keadaan seseorang dikatakan kurus dengan ambang batas -3 SD sampai dengan -2 SD. Keadaan seseorang dikatakan normal dengan ambang batas -2 SD sampai dengan 1 SD. Keadaan seseorang dikatakan sangat gemuk dengan ambang batas 1 SD sampai dengan 2 SD. Keadaaan seseorang dikatakan obesitas dengan ambang batas 2 SD. Universitas Sumatera Utara

2.2 Zat Gizi Makro