Asumsi Outliers Analisis Kesesuaian Model Goodness-of-Fit

109 Dari tabel IV.15 tersebut, terlihat hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini. Evaluasi normalitas diidentifikasi baik secara univariate maupun multivariate. Secara univariate dan multivariate data dalam penelitian ini termasuk moderately non-normal karena memiliki nilai C.R. skewness 2 dan nilai C.R. kurtosis 7. Nilai yang tertera pada pojok kanan bawah menandakan bahwa secara multivariate data dalam penelitian ini termasuk normal dengan nilai C.R. kurtosis 5.356. Analisis terhadap data yang tidak normal dapat mengakibatkan pembiasan intrepretasi karena nilai chi-square hasil analisis cenderung meningkat sehingga nilai probability level akan mengecil. Namun demikian, teknik Maximum Likelihood Estimates MLE yang digunakan dalam penelitian ini tidak terlalu terpengaruh robust terhadap penyimpangan multivariate normality Ghozali, 2005. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang disajikan apa adanya dari penelitian yang berasal dari data primer berdasarkan jawaban responden yang sangat beragam sehingga sulit untuk memperoleh data yang mengikuti distribusi normal secara sempurna.

c. Asumsi Outliers

Outliers adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal atau commit to user 110 variabel kombinasi Hair et al., dalam Ferdinand, 2002. Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p0,001. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan dengan menggunakan c 2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian Ferdinand, 2002. Dalam penelitian ini, digunakan 28 variabel indikator. Oleh karena itu, semua kasus yang mempunyai Mahalanobis Distance lebih besar dari c 2 28, 0,001 = 49.728 adalah multivariate outliers. Mahalanobis Distance dapat dilihat pada tabel IV.16 Tabel IV.16 Jarak Mahalanobis Data Penelitian Nomor Observasi Jarak Mahalanobis Jarak Mahalanobis Kritis 28, 0.001 80 41.703 49,728 3 41.286 103 41.023 49 36.141 101 35.962 - - Sumber: Data primer yang diolah: 2011 Dari tabel IV.16, menunjukan bahwa tidak ada kasus yang dapat dikategorikan sebagai outliers, karena tidak ada nilai Mahalanobis Distance yang melebihi nilai c 2 28, 0,001 = 49,728 commit to user 111

d. Analisis Kesesuaian Model Goodness-of-Fit

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, langkah pertama adalah menilai kesesuaian goodness of fit. Hasil evaluasi nilai goodness of fit dari model penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel IV.17 Tabel IV.17 Hasil Goodness-of-Fit Model Goodness of Fit indeks Nilai yang Diharapkan Hasil Evaluasi x 2 - Chi Square Probabilitas CMINdf RMR GFI AGFI TLI CFI RMSEA Diharapkan kecil 0,05 2 0,03 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≤ 0,08 275.687 0,013 1.220 0.029 0.827 0.78 0.944 0.950 0,045 - Buruk Baik Baik Marginal Buruk Baik Baik Baik Sumber: Data primer yang diolah: 2011 Pada tabel IV.17 dapat dilihat bahwa chi-square yang bernilai 275.687 dengan degree of freedom 226 adalah signifikan secara statistik pada level signifikansi 0,000. Probalitas sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, hal ini merupakan indikasi yang buruk. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara matrik kovarian sampel dengan matrik kovarian populasi yang diamati. Nilai RMR sebesar 0,029 merupakan indikasi yang baik. Nilai GFI sebesar 0, 827 merupakan indikasi yang marginal. Nilai RMSEA sebesar 0,045 merupakan indikasi yang baik. Sementara dari indeks commit to user 112 incremental fit measures didapat nilai AGFI sebesar 0,78 merupakan indikasi yang buruk. Nilai TLI sebesar 0,944 merupakan indikasi buruk. Nilai CFI sebesar 0,950 merupakan indikasi marginal. Sebagai tambahan dari indeks parsimony fit measures didapat nilai CMINdf sebesar 1.220 merupakan indikasi yang buruk karena mempunyai nilai yang lebih dari 2. Dari keseluruhan pengukuran goodness of fit tersebut di atas mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian ini belum dapat diterima. Karena model yang diajukan dalam penelitian ini belum dapat diterima, maka peneliti mempertimbangkan untuk melakukan modifikasi model untuk membentuk model alternatif yang mempunyai goodness of fit yang lebih baik.

1. Modifikasi Model