62
bawahan pada pemimpin, identifikasi personal bawahan, komitmen afektif, kepuasan kerja dan humor. Kuisioner ditujukan pada tenaga administrasi PT.
Jaya Asri Garmindo, Karanganyar yang mewakili perusahaan yang termasuk dalam sampel.
D. Jenis Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi : a. Data Primer
Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data tanggapan responden mengenai peran humor dalam kepemimpinan
transformasional, kepercayaan bawahan pada pemimpin, identifikasi personal bawahan, komitmen afektif, dan kepuasan kerja dari tenaga
administrasi PT. Jaya Asri Garmindo, Karanganyar dengan membagikan kuisioner.
b. Data Sekunder Yaitu data dari sumber-sumber yang berhubungan dengan obyek
penelitian, misalnya dari majalah atau publikasi lain. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari literatur baik dari
perpustakaan, maupun dari internet yang berhubungan dengan obyek penelitian. Data sekunder yang diperoleh dari perusahaan berupa company
profile, jumlah karyawan, struktur organisasi, dan aspek produksi.
commit to user
63
E. Definisi Operasional Variabel
1. Kepemimpinan Transformasional Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang memotivasi
bawahan terhadap tujuan, ketimbang keinginan jangka pendek serta pencapaian
dan aktualisasi
diri ketimbang
kesejahteraan, mampu
mengekspresikan visi yang jelas dan menginspirasi orang untuk mencapai visi tersebut. Dengan mengekspresikan visinya, pemimpin transformasional
mengajak pengikutnya untuk bekerja mencapai sebuah tujuan. Visi dari pemimpin memberikan para pengikutnya motivasi untuk melakukan kerja
keras yang memberikan imbalan internal. Kepemimpinan transformasional menggunakan pengukuran multi factor
leadership questioner MLQ yang dikembangkan oleh Bass dan Avolio dalam Mas’ud, 2004 yang terdiri dari 11 pertanyaan.
Pengukuran dari variabel menggunakan skala likert jenjang empat untuk menghilangkan pengumpulan jawaban tengah dengan kriteria:
1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju
3 = Setuju 4 = Sangat Setuju
commit to user
64
2. Kepercayaan Bawahan pada Pemimpin Kepercayaan bawahan pada pemimpin adalah pengharapan positif bahwa
pemimpin tidak
akan bertindak
oportunistik. Pengarapan
positif mengasumsikan bahwa pengetahuan dan keakraban dengan pemimpin.
Pengharapan membutuhkan waktu untuk terbentuknya, dibangun sedikit demi sedikit, dan berakumulasi.
Pengukuran kepercayaan bawahan pada pemimpin dalam penelitian ini menggunakan konsep yang dikembangkan oleh Gregory dalam Mas’ud,
2004 yang terdiri dari 4 pertanyaan. Rentang pilihan tanggapan responden menggunakan skala likert jenjang empat
untuk menghilangkan pengumpulan jawaban tengah dengan kriteria. 1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju 3 = Setuju
4 = Sangat Setuju
3.
Identifikasi Personal Bawahan Identifikasi personal adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan orang lain. Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi dinamakan idola. Identifikasi merupakan bentuk lebih lanjut dari proses
imitasi dan sugesti yang pengaruhnya sangat kuat. Pemimpin transformasional mempengaruhi para bawahan mereka melalui proses pengenalan identifikasi
commit to user
65
dan internalisasi. Identifikasi tampak jelas ketika keyakinan bawahan tentang pemimpin mereka menjadi dirinya sendiri. Internalisasi terjadi ketika pengikut
menganut ide-ide, nilai-nilai, dan keyakinan seorang pemimpin yang mengarahkan perilaku mereka Bass, dalam Avolio et al, 2004.
Pengukuran identifikasi personal dalam penelitian ini dikembangkan oleh Shamir et al 1988 yang terdiri dari 5 pertanyaan.
Pengukuran dari variabel menggunakan skala likert jenjang empat untuk menghilangkan pengumpulan jawaban tengah dengan kriteria:
1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju
3 = Setuju 4 = Sangat Setuju
4. Komitmen Afektif Komitmen afektif menunjukan keinginan diri para karyawan untuk
melibatkan diri dan mengidentifikasi diri dengan organisasi karena adanya kesesuaian nilai-nilai dalam organisasi. Komitmen afektif menunjukan
hubungan positif yang kuat pada kepemimpinan transformasional, karena komitmen afektif memberikan perasaan yang kuat dan dukungan yang
mendorong karyawan untuk tetap berada di organisasi Bass, dalam Avolio et al, 2004.
commit to user
66
Pengukuran komitmen afektif dalam penelitian ini menggunakan konsep yang dikembangkan oleh Meyer dan Allen dalam Mas’ud, 2004. Pernyataan
tersebut terbagi atas 4 item untuk mengukur komitmen afektif. Pengukuran dari variabel menggunakan skala likert jenjang empat untuk
menghilangkan pengumpulan jawaban tengah dengan kriteria: 1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju 3 = Setuju
4 = Sangat Setuju 5. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan kerja, atasan,
peraturan dan kebijakan organisasi, standar kinerja, kondisi kerja dan sebagainya. Seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap
positif terhadap kerja itu, sebaliknya seseorang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap negatif terhadap kerja itu.
Kepuasan kerja menggunakan pengukuran yang dikembangkan oleh Bussing et al dalam Mas’ud, 2004 yang terdiri dari 3 pertanyaan. Rentang pilihan
tanggapan responden menggunakan skala likert jenjang empat untuk menghilangkan pengumpulan jawan tengah Sekaran, 2000.
1 = Sangat Tidak Setuju
commit to user
67
2 = Tidak Setuju 3 = Setuju
4 = Sangat Setuju 6. Humor
Menurut kamus psikologi Drever, 1996, humor merupakan sifat dari sesuatu dan suatu situasi yang komplek yang menimbulkan keinginan untuk tertawa.
Humor bisa dimanfatkan di lingkup tempat kerja, karena suasana di tempat kerja tidak selalu dituntut untuk serius, tegang dan terisolasi. Dengan adanya
humor para karyawan dapat lebih santai. Humor dapat memberikan fungsi sebagai pelumas sosial, menghindari kesenjangan sosial dan mampu
memperlancar komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan, Vinton, dalam Hughes, 2009.
Pengukuran humor dalam penelitian ini menggunakan konsep yang dikembangkan oleh Avolio et al 1999. Pernyataan pernyataan tersebut
terbagi atas 5 item untuk humor. Pengukuran dari variabel menggunakan skala likert jenjang empat untuk
menghilangkan pengumpulan jawaban tengah dengan kriteria: 1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju 3 = Setuju
4 = Sangat Setuju
commit to user
68
F. Uji Instrumen