28
3. Jenis Kepercayaan
Terdapat tiga jenis kepercayaan dalam hubungan organisasi, menurut Robbins 2007:
a. Kepercayaan Berbasis Ketakutan Kepercayaan yang berdasarkan pada ketakutan akan tindakan
balasan jika kepercayaan itu dilanggar. Bawahan memiliki ketakutan jika hasil yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan. b. Kepercayaan Berbasis Pengetahuan
Sebagaian besar hubungan organisasi berakar pada kepercayaan berbasis pengetahuan, yakni kepercayaan didasarkan pada
prediktabilitas perilaku yang berasal dari riwayat interaksi. c. Kepercayaan Berbasis Identifikasi
Kepercayaan berdasarkan rasa saling memahami atas maksud masing-masing dan menghargai keinginan dan hasrat orang lain.
Saling pengertian ini dikembangkan ke titik di mana masing-masing pihak dapat bertindak secara efektif bagi yang lain.
D. Identifikasi Personal
Menurut Kreitner dan Kinicki 2005 identifikasi personal adalah karakteristik fisik dan mental yang stabil bertanggung jawab pada identitas diri
commit to user
29
ciri fisik dan mental yang stabil yang memberi identitas pada individu. Pengaruh utama pemimpin terjadi ketika bawahan mengenali pemimpin. Para pemimpin
memotivasi sikap yang diharapkan ketika hal itu tampak luar biasa di mata bawahan dan ketika bawahan memperlihatkan perilaku transformasional yang
mengungkapkan bahwa mereka memiliki dan menunjukkan charisma Bass, dalam Avolio et al, 2004. Pemimpin transformasional mempengaruhi para
bawahan mereka melalui proses pengenalan identifikasi dan internalisasi. Identifikasi tampak jelas ketika keyakinan bawahan tentang pemimpin mereka
menjadi dirinya sendiri. Internalisasi terjadi ketika pengikut menganut ide-ide, nilai-nilai, dan keyakinan seorang pemimpin yang mengarahkan perilaku mereka
Bass, dalam Avolio et al, 2004. Menurut Robbins 2007 faktor-faktor lima besar kepribadian mencakup :
1. Ekstraversi extroversion Dimensi ini mengungkapkan tingkat kenyamanan seseorang dalam
berhubungan dengan individu lain. Individu yang memiliki sifat ekstraversi cenderung suka hidup berkelompok, tegas, dan mudah
bersosialisasi. Sebaliknya, individu yang memiliki sifat introvert cenderung suka menyendiri, penakut dan pendiam.
2. Mudah bersepakat agreeableness Dimensi ini merujuk pada kecenderungan individu untuk patuh terhadap
individu lainnya. Individu yang sangat mudah bersepakat adalah individu
commit to user
30
yang senang bekerja sama, hangat, dan penuh kepercayaan. Sementara itu, individu yang tidak mudah bersepakat cenderung bersikap dingin,
tidak ramah, dan suka menentang. 3. Sifat berhati-hati conscientiousness
Dimensi ini merupakan ukuran kepercayaan. Individu yang sangat berhati-hati adalah individu yang bertanggung jawab, teratur, dapat
diandalkan dan gigih. Sebaliknya, individu dengan sifat berhati-hati yang rendah cenderung mudah binggung, tidak teratur dan tidak bisa
diandalkan. 4. Stabilitas emosi emotional stability
Stabilitas emosi, sering juga disebut berdasarkan kebalikannya, yaitu neurosis neurocims. Dimensi ini menilai kemampuan seseorang untuk
menahan stres. Individu dengan stabilitas emosi yang yang positif cenderung tenang, percaya diri, dan memiliki pendirian yang teguh.
Sementara itu, individu dengan stabilitas emosi yang negatif cenderung mudah gugup, khawatir, depresi, dan tidak memiliki pendirian yang
teguh. 5. Terbuka terhadap hal-hal baru openness to experience
Dimensi ini merupakan dimensi terakhir yang mengelompokkan individu berdasarkan lingkup minat dan ketertarikannya terhadap hal-hal baru.
Individu yang sangat terbuka cenderung kreatif, ingin tahu, dan sensitif
commit to user
31
terhadap hal-hal yang bersifat seni. Sebaliknya, mereka yang tidak terbuka cenderung memiliki sifat konvensional dan merasa nyaman
dengan hal-hal yang telah ada. Menurut Robbins 2007 penentu-penentu kepribadian mencakup :
1. Keturunan Keturunan merujuk ke factor-faktor yang ditentukan sejak lahir. Ukuran
fisik, daya tarik wajah, jenis kelamin, temperamen, komposisi, refleksi otot, level energi, dan ritme biologis adalah karakteristik yang umumnya
dianggap entah sepenuhnya atau secara substansial dipengaruhi oleh siapa orang tuanya. Pendekatan keturunan berpendapat bahwa penjelasan
terakhir tentang kepribadian seseorang adalah struktur molekul dari gen, yang terdapat dalam kromosom. Jadi jika ciri-ciri kepribadian sepenuhnya
ditentukan oleh keturunana, ciri-ciri tersebut sudah ada pada saat kelahiran dan tidak ada pengalaman yang bisa menggantikannya.
2. Lingkungan Diantara factor-faktor yang memberikan tekanan pada pembentukan
kepribadian kita
adalah kebudayaan
dimana kita
dibesarkan; pengkondisian awal kita; norma di tengah keluarga, teman, dan kelompok
sosial dan pengaruh–pengaruh lain yang kita alami. Faktor-faktor lingkungan ini memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian
kita.
commit to user
32
E. Komitmen Afektif