pengaruh satu variabel independen atau variabel penjelas secara individual mampu menerangkan variabel dependen.
3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian
Tempat penelitian adalah Kantor PTP. Nusantara IV Persero Medan Sumatera Utara yang berlokasi di Jl, Suprapto No. 2 Medan dan waktu penelitian
dimulai pada bulan Januari 2013 sampai dengan selesainya skripsi ini.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Universitas Sumatera Utara
4.1.1 Gambaran Umum PTP. Nusantara IV Persero Medan Sumatera Utara
4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada Tahun 1958 sesuai UU No. 86 tahun 1958, perusahaan – perusahaan swasta asing Belanda seperti HVA RCMA dinasionalisasikan
oleh pemerintah R.I, dan kemudian dilebur menjadi perusahaan milik pemerintah melalui peraturan pemerintah nomor 19 tahun 1959, selanjutnya
pada tahun 1967 pemerintah melakukan pengelompokan menjadi perusahaan perkebunan negara PPN Aneka tanaman, PPN Karet dan Serat.
Melalui Keppres no. 144 tahun 1968, PPN yang ada di wilayah Sumatera Utara Aceh dikelompokkan ulang menjadi Perusahaan Negara
Perkebunan PNP dialihkan menjadi Perusahaan terbatas Persero, dengan nama resmi PT. Perkebunan I s.d IX Persero.
Pada Tahun 1994 PTP VI, VII, dan VIII digabung dalam kelompok PTP. SUMUT – III, kemudian berdasarkan peraturan pemerintah nomor. 9
tahun 1996 semua PTP yang ada di Indonesia dikelola kembali melalui penggabungan Pemisahaan proyek – proyek yang melahirkan PT.
Perkebunan Nusantara PTPN I s.d XIV. Terhitung sejak 11 Maret 1996, gabungan PTP VI, VII, dan VIII diberi nama PT. Perkebunan Nusantara IV
Persero, yang kini berkantor pusat di Jl. Letjend Soeprapto No. 2 Medan. Unit usaha yang dikelola PTPN IV sejumlah 38 usaha terletak di 10 daerah
kabupatenkota dalam satu provinsi Sumut.
Universitas Sumatera Utara
4.1.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PTPN IV mengusahakan perkebunan dan
pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan,
pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.
PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1
unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai,
Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal.
Umumnya suatu organisasi baik itu organisasi massa maupun organisasi usaha, haruslah mempunyai struktur organisasi agar perjalanan
usaha dapat berlangsung dengan baik, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dengan efektif. Yang membedakan struktur organisasi pada
perusahaan besar dan kecil adalah tingkat kerumitan masalah yang dihadapinya dan disesuaikan dengan jenis dan kegiatan yang dijalankan
perusahaan. Penyusunan struktur organisasi sesuai dengan prinsip organisasi yang
dilaksanakan sebelum operasi fisik perusahaan, agar berjalan sebagaimana
Universitas Sumatera Utara
mestinya. Pembentukan struktur organisasi secara umum diikuti dengan penyusunan analisa jabatan dan uraian jabatan yang mempertegas dalam
pembagian pekerjaan dalam arti pekerja mengetahui siapa yang menjadi atasan, pekerjaan apa yang diharapkan darinya dan apa yang harus dikerjakan,
apa yang menjadi hak dan kewajibannya dan lain sebagainya. Oleh karena itu struktur organisasi sangat penting peranannya untuk menghindari
ketidakpastian dalam melaksanakan aktivitas – aktivitas perusahaan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai struktur organisasi PTP.
Nusantara IV Persero Medan Sumatera Utara. 1. Unsur Pimpinan adalah Direktur Utama, yang terdiri dari :
A. Bagian Sekretaris Perusahaan, terdiri atas : 1 Urs. Sekretaris
2 Urs. Corporate Legal dan Kerja Sama Usaha 3 Urs. Hubungan Masyarakat dan Komunikasi
A. Bagian Satuan Pegawasan Intern SPI, terdiri dari : 1. Urs. Pengawasan Operasional Wilayah A
2. Urs. Pengawasan Operasional Wilayah B 3. Urs. Pengawasan Operasional Wilayah C
4. Urs. Pengawasan Operasional Wilayah D 5. Urs. Pengawasan Operasional Wilayah E
6. Urs. Pengawasan Operasional Wilayah F 7. Urs. Pengawasan Sisdur
Universitas Sumatera Utara
2. Direktur Produksi, terdiri dari : A. Bagian Tanaman, terdiri dari :
1. Urs. Pemeliharaan TM Kelapa sawit 2. Urs. Pempukan
3. Urs. Produksi 4. Urs. Investasi Kelapa Sawit dan Teh
5. Urs. Plasma 6. Urs. Teh, Pembibitan dan Komoditi Lain
7. Urs. Kebun Benih B. Bagian Pengolahan, terdiri dari :
1. Urs. Pengolahan Kelapa Sawit dan Pengendalian Mutu 2. Urs. Pengolahan Teh dan Pengendalian Mutu
3. Ur. Pengendalian Lingk. Hidup C. Bagian Teknik, terdiri dari :
1. Urs. MesinInstalasi A 2. Urs. MesinInstalasi B
3. Urs. MesinInstalasi C 4. Urs. Teknik Sipil dan Traksi A
5. Urs. Teknik Sipil dan Traksi B D. Bagian Pembelian Bahan Baku, terdiri dari :
1. Urs. Pembelian dan Pembinaan Petani Pemasok 2. Urs. Administrasi Pembelian Bahan Baku
Universitas Sumatera Utara
3. Direktur Keuangan, terdiri dari : A. Bagian Keuangan, terdiri dari :
1. Urs. Pengelolaan Anggaran 2. Urs. Pajak dan Asuransi
3. Urs. Pengelolaan Kas B. Bagian Akuntansi, terdiri dari :
1. Urs. Tata Buku 2. Urs. Pelaporan
3. Urs. Verifikasi 4. Urs. Aktiva Tetap
C. Bagian Pemasaran, terdiri dari : 1. Urs. Penjualan Produk
2. Urs. Distribusi 3. Urs. Pengembangan Pasar
4. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, terdiri dari : A. Bagian Perencanaan, terdiri dari :
1. Urs. Perencanaan dan Evaluasi 2. Urs. Penelitian dan Pengkajian
3. Urs. Standarisasi dan Sertifikasi B. Bagian Pengembangan Usaha, terdiri dari :
1. Urs. Pengembangan Industri Hilir Pengolahan 2. Urs. Pengembangan Anak Perusahaan dan PMT
Universitas Sumatera Utara
3. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan C. Bagian PKBL, terdiri dari :
1. Urs. Analisa dan Monitoring Wilayah A 2. Urs. Analisa dan Monitoring Wilayah B
3. Urs. Administrasi Keuangan 4. Urs. Corporate Social Responsibility CSR
D. Manajemen Sistem Informasi 1. Urs. Sistem Informasi Bisnis dan Pengembangan Aplikasi
2. Urs. Operasional Sistem Terknologi Informasi 5. Direktur SDM UMUM, terdiri dari :
A. Bagian SDM, terdiri dari : 1. Urs. Pengelolaan SDM
2. Urs. Pengelolaan CBHMRS 3. Urs. Hubungan Industrial
4. Urs. Kesehatan dan K3 B. Bagian Umum, terdiri dari :
1. Urs. Rumah Tangga dan Transportasi 2. Urs. Protokoler
3. Urs. Kesejahteraan Sosial C. Bagian hukum dan Pertanahan, terdiri dari :
1. Urs. Hukum 2. Urs. Pertanahan
Universitas Sumatera Utara
3. Urs. Perizinan 4. Urs. Pengamanan
D. Bagian Pengadaan, terdiri dari : 1. Urs. Pengadaan Barang Teknik
2. Urs. Pengadaan Barang, Pengolahan dan Non Teknik 3. Urs. Analisa Harga dan Persediaan
4.1.2 Kebijakan Perusahaan
Kebijakan perusahaan dituangkan dalam suatu Perjanjian Kerja Bersama PKB. Kebijakan tersebut antara lain berisi tentang hari dan jam
kerja. Di mana hari dan jam kerja kantor adalah 5 dalam 1 minggu yaitu dari hari senin sd jum’at. Jam kerja 1 hari bagi kantor direksi adalah 8 jam sehari
atau 40 jam seminggu dengan ketentuan sebagai berikut: Senin sd Kamis: Pukul 07. 30 – 16.30 WIB, dan Jum’at: Pukul 07.30 – 11.30 WIB.
4.1.2.1 Upah Lembur
Pada PTPN IV Persero Medan, upah lembur hanya diperoleh oleh karyawan golongan IA sampai dengan golongan IIA. Sedangkan golongan
IIIA sampai golongan IVD memperoleh tunjangan jabatan, karena golongan IIIA sampai golongan IVD mempunyai fungsi dan status dalam struktur
organisasi perusahaan dalam wewenang suatu jabatan yang mempunyai kewajiban tanggung jawab dan wewenang untuk membantu memikirkan dan
melaksanakan kebijakan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan yang mempekerjakan karyawan melebihi waktu kerja yang telah ditetapkan wajib membayar uang lembur. Pekerjaan lembur yang dilaksanakan
tersebut memenuhi syarat sebagai berikut : a. Ada perintah tertulis dari atasan langsung karyawan yang bersangkutan.
b. Waktu kerja lembur hanya dapat dilaksanakan paling banyak 3 jam kerja dalam 1 hari dan 14 jam kerja dalam 1 minggu.
c. Penyimpangan waktu kerja lembur sebagaimana dimaksud dalam butir b untuk pekerjaan tertentu disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
Dalam hal seorang karyawan yang mendapat premi sebagaimana dimaksud dalam pasal 21, maka suatu kepentingan perusahaan diperintahkan
untuk melakukan suatu pekerjaan di luar jam kerja resminya sebagai seorang karyawan yang mendapat premi, sehingga pekerjaan yang dilakukan tersebut
diperhitungkan sebagai kerja lembur dengan mendapat upah lembur. Perusahaan memberikan imbalan kepada karyawannya berupa uang
dan barang atas pekerjaan yang dilakukannya. Imbalan itu disebut take home pay, yang terdiri dari :
2. Gaji, yaitu imbalan berupa uang yang diterima karyawan dari perusahaan atau tugas yang dilakukannya sesuai dengan golongan karyawan tersebut.
3. Khusus bagi karyawan golonga IA sampai dengan IID disamping memperoleh Gaji Pokok juga menerima natura berupa beras yang
diberikan setiap bulan, yaitu: 1. Karyawan diberikan sebesar
15 kg
Universitas Sumatera Utara
2. Istrisuami tidak bekerja maks. 1 orang 9 kg
3. Tiap anak maks. 3 orang 8 kg
4. Premilembur. Yang berhak memperoleh uang lembur adalah karyawan golongan IA sd IID. Perhitungan uang lembur didasarkan kepada
Keputusan Mentri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor Kep. 102MenVI2004 tanggal 25 Juni 2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan
Upah Kerja Lembur, dengan perhitungan sebagai berikut :
���� ����� + ���� ����� ������� + ��������� �ℎ���� 173
Cara perhitungan upah kerja lembur sebagai berikut : e Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja :
1. Untuk jam kerja lembur pertama harus dibayarkan upah sebesar 1,5 kali upah sejam.
2. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayarkan upah sebesar 2 kali upah sejam.
f Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan danatau hari libur resmi untuk waktu kerja 6 hari kerja 40 jam seminggu maka :
3. Perhitungan upah kerja lembur untuk 7 jam pertama dibayar 2 kali upah sejam, dan jam kedelapan dibayar 3 kali upah sejam dan jam
lembur kesembilan dan kesepuluh dibayar 4 kali upah sejam.
Universitas Sumatera Utara
4. Apabila hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek, perhitungan upah lembur 5 jam pertama dibayar 2 kali upah sejam,
jam keenam 3 kali upah sejam dan jam lembur ketujuh dan kedelapan 4 kali upah sejam.
g Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan danatau hari libur resmi untuk waktu kerja 5 hari kerja dan 40 jam seminggu,
maka: 3. Perhitungan upah kerja lembur untuk 8 jam pertama dibayar 2 kali
upah sejam, jam kesembilan dibayar 3 kali upah sejam dan jam lembur kesepuluh dibayar 4 kali upah sejam.
4. Apabila hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek, perhitungan upah lembur 6 jam pertama dibayar 2 kali upah sejam,
jam ketujuh 3 kali upah sejam dan jam lembur kedelapan 4 kali upah sejam.
h Apabila kerja lembur dilakukan pada hari libur resmi, yaitu: 1 Januari, 17 Agustus, Idul Fitri, Idul Adha dan Natal :
3. Perhitungan upah kerja lembur untuk 7 jam pertama dibayar 3 kali upah sejam.
4. Untuk setiap jam kerja berikutnya, harus dibayar upah sebesar 4 kali upah sejam.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2.2 Bonus
Bonus diberikan kepada karyawan yang tugas dan pekerjaannya dilaksanaka berdasarkan basis borong atau olah. Ketentuan bonus dikaitkan
dengan produktifitas kerja yang diatur sebagai berikut : 1. Dalam menghitung bonus atau premi untuk suatu jangka waktu maka yang
diambil sebagai standar hanya prestasi pada hari – hari kerja dan tidak pada hari – hari mangkir yang tidak beralasan.
2. Prestasi yang diberikan seorang karyawan pada hari – hari hujan yang dibawah prestasi standar, harus dianggap sesuai dengan jumlah prestasi
standar apabila ia melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan kerja diwaktu hujan.
3. Dalam hal pihak Direksi dan atau pihak karyawan menyatakan keinginan perubahan dari sistem dan atau pembayaran bonus atau premi maka harus
diadakan lebih dahulu perundingan antara kedua pihak dan selambat – lambatnya dalam tempo 2 minggu harus sudah selesai. Jika tidak tercapai
suatu persetujuan maka masalahnya dapat dimajukan pada instansi Penyelesaian Perselisihan Ketenagakerjaan setempat.
PTPN IV Medan menetapkan sasaran masing-masing karyawan dan mengevaluasi pencapaiannya. Karyawan akan ditempatkan sesuai dengan
keahlian yang dimilikinya. Kinerja setiap karyawan akan diawasi oleh pihak yang berwewenang. Kemudian perusahaan akan memberikan penilaian,
penghargaan, dan pembayaran gaji, serta bonus sesuai kinerja dan kompetensi
Universitas Sumatera Utara
karyawan secara korporasi, tim kerja, dan individu, sesuai kemampuan perusahaan.
Selain melakukan penilaian, Perusahaan memberikan kesempatan yang sama bagi karyawan untuk maju dan berkembang. Perkembangan
tersebut dapat berupa pemberian pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja. Dengan pemberian pelatihan kepada
karyawan, diharapkan dapat menjunjung tinggi nilai-nilai kesusilaan dalam hubungan pimpinan dan pelaksana ataupun rekan kerja. Hal ini dapat
mendukung penciptaan hubungan pimpinan dan pelaksana dan rekan sekerja yang kondusif, produktif, dan inovatif, serta menciptakan lingkungan kerja
yang bebas dari suasana pertentangan kepentingan dan kondusif untuk meningkatkan produktivitas, kreativitas dan inovasi.
4.1.2.3 Cuti
Karyawan PTPN IV Medan berhak mendapatkan masa cuti selama mereka aktif bekerja dalam perusahaan. Namun ketentuan memperoleh cuti
diatur dalam kebijakan perusahaan seperti yang terdapat dalam Perjanjian Kerja Bersama PTPN IV Medan. Ketentuan cuti yang ditetapkan oleh
perusahaan antara lain : • Cuti Tahunan
• Cuti Pajang • Cuti Melahirkan
Universitas Sumatera Utara
• Cuti Haid • Cuti di luar Tangguhan Perusahaan
Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama PTPN IV Medan, penjelasan cuti tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1. Cuti Tahunan Ketentuan mengenai cuti panjang yang harus dijalankan oleh
karyawan diatur sebagai berikut : a Karyawan yang telah bekerja terus – menerus sekurang – kurangnya selama
12 bulan tanpa terputus berhak atas cuti selama 12 hari kerja. b Pemberian cuti tahunan harus dijalani secara fisik dan tidak dibenarkan
diganti dengan uang. c Kepada karyawan yang berhak atas cuti tahunan diberikan tunjangan cuti
tahunan sebesar 60 dari gaji 1 bulan. d Apabila cuti tahunan tidak dijalani sebagian atau seluruhnya dalam masa
setahun sampai dengan hak cuti tahun berikutnya bukan karena kehendak perusahaan, maka cuti tahunan tersebut dinyatakan gugur.
e Bagi karyawan yang meninggal dunia dan atau mengalami pemutusan hubungan kerja PHK atas permintaan sendiri dan atau mengalami
pemutusan kerja karena tidak cakap jasmani dan atau rohani dan masih mempunyai sisa cuti tahunan yang belum sempat dilaksanakan, diberikan
Universitas Sumatera Utara
penggantian berupa uang dengan perhitungan nilai penggantian setiap hari sisa cutinya dihitung dengan rumus sebagai berikut :
� 1
25 ×
���� ���� ������ × ���� ℎ��� ���� ��ℎ���� ���� ����� �������� 2. Cuti Panjang
Ketentuan mengenai cuti panjang yang harus dijalankan oleh karyawan diatur sebagai berikut :
a Karyawan yang telah bekerja terus – menerus selama 6 tahun tanpa terputus berhak atas cuti panjang selama 45 hari kalender.
b Dalam hal cuti panjang dijalani secara berangsur – angsur tidak sekaligus 45 hari kalender, maka hari – hari libur umum dan libur nasional lainnya
yang bersinggungan dengan hari – hari dimana cuti panjang sedang dijalani, diperhitungkan sebagai bagian dari cuti panjang yang dijalani.
c Pemberian cuti panjang harus dijalani secara fisik dan tidak dibenarkan diganti dengan uang.
d Kepada karyawan yang berhak atas cuti panjang diberikan tunjangan cuti panjang sebesar 125 dari gaji satu bulan.
e Pada tahun dimana karyawan memperoleh cuti panjang, maka cuti tahunan pada tahun itu menjadi gugur.
f Pada tahun dimana karyawan apabila cuti panjang tidak dijalani sebagian atau seluruhnya dalam masa 6 tahun sampai dengan hak cuti panjang
Universitas Sumatera Utara
berikutnya bukan karena kehendak perusahaan, maka cuti panjang yang bersangkutan dinyatakan gugur.
g Apabila cuti panjang tidak dijalani bagi karyawan yang meninggal dunia dan atau mengalami pemutusan hubungan kerja PHK atas permintaan sendiri
dan atau mengalami pemutusan hubungan kerja karena tidak cakap jasmani dan atau rohani, dan masih mempunyai sisa cuti panjang yang belum sempat
dilaksanakan, diberikan penggantian berupa uang dengan perhitungan nilai penggantian setiap hari sisa cutinya, dihitung dengan rumus sebagai berikut :
� 1
30 ×
���� ���� ������ × ���� ℎ��� ���� ������� ���� ����� �������� 3. Cuti Melahirkan
Ketentuan mengenai cuti melahirkan yang harus dijalankan oleh karyawan diatur sebagai berikut:
a Karyawan wanita berhak atas cuti melahirkan selama satu setengah bulan sebelum melahirkan sesuai keterangan dokter atau bidan perusahaan dan satu
setengah bulan setelah melahirkan. b Perpanjangan cuti melahirkan dapat dibenarkan hanya berdasarkan surat
keterangan dokter atau bidan perusahaan karena alasan keadaan yang dapat membahayakan kesehatan keselamatan karyawan.
c Ijin cuti keguguran kandungan dibenarkan kepada karyawan wanita yang mengalami keguguran kandungan, yakni selama satu setengah bulan dari
Universitas Sumatera Utara
saat keguguran dengan disertai surat keterangan dokter atau bidan perusahaan.
d Selama cuti melahirkan dan keguguran kandungan, karyawan yang bersangkutan mendapat penghasilan penuh.
4. Cuti Haid Ketentuan mengenai cuti haid yang harus dijalankan oleh karyawan
diatur sebagai berikut : a Karyawan wanita yang dalam masa haid merasakan sakit, tidak wajib
bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid. b Ijin tidak masuk bekerja karena adanya halangan tersebut wajib diberikan
apabila diminta atau diberitahukan oleh karyawan tersebut kepada atasan langsung dengan mendapat gaji penuh yang didukung oleh surat keterangan
dari petugas kesehatan perusahaan. 5. Cuti di luar Tanggungan Perusahaan
Karyawan yang telah memiliki masa kerja minimal selama 5 tahun secara terus menerus pada perusahaan karena sesuatu kepentingan pendidikan dan atau
keadaan tertentu yang mendesak yang dapat diterima oleh perusahaan, dapat mengajukan permohonan ijin khusus untuk mengambil cuti di luar tanggungan
perusahaan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Dapat diijinkan untuk jangka waktu maksimal 3 tahun.
Universitas Sumatera Utara
2. Masa selama menjalani cuti diluar tanggungan perusahaan tidak dihitung sebagai masa kerja.
3. Gaji pokok, tunjangan, santunan sosial, jaminan sosial, bonus, dan penerimaan – penerimaan lain yang sah tidak diberikan lagi oleh perusahaan.
4. Setelah selesai menjalani cuti di luar tanggungan perusahaan,
penempatannya kembali kepada perusahaan disesuaikan dengan formasi dan kebutuhan perusahaan dengan golongan yang sama seperti sebelum
menjalani cuti diluar tanggungan perusahaan. 5. Ijin hanya diberikan 1 kali selama yang bersangkutan menjadi karyawan
perusahaan. 6. Perusahaan berhak menolak atau tidak menyetujui permohonan cuti di luar
tanggungan perusahaan dari karyawan apabila setelah melalui pertimbangan akan berakibat kepada terganggunya kelancaran operasional kepentingan
perusahaan. 7. Apabila dalam jangka waktu paling lambat 1 bulan etelah selesai menjalani
cuti di luar tanggungan perusahaan yang bersangkutan tidak melapor secara tertulis pada perusahaan tanpa sesuatu alasan yang dapat diterima, maka
karyawan tersebut dianggap telah mengundurkan diri dari perusahaan. 8. Agar kepesertaan jamsostek dan Dapenbun tidak terputus, maka kewajiban
membayar iuran penuh kewajiban perusahaan dan pribadi menjadi tanggungan karyawan yang bersangkutan.
4.1.2.4 Produktivitas Kerja
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari
hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Pemberian upah lembur, bonus dan cuti yang sesuai dengan kinerja karyawan dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawan.
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas untuk menguji kelayakan instrumen penelitian yaitu kuisioner penelitian sebagai alat
pengumpul data primer. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabel berarti instrumen yang
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan memberikan hasil yang sama. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan bantuan program SPSS Statistic Pakcage, for Social Science 17.0 for Windows.
4.2.1 Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r
hitung
positif atau rhitung r
tabel
maka butir pernyataan tersebut valid. b. Jika r
hitung
negatif atau rhitung r
tabel
maka butir pernyataan tersebut tidak valid. c. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
Universitas Sumatera Utara
Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor item dengan total skor item variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai
kritis pada taraf siginifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Penyebaran kuisioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 55 orang responden. Nilai r
tabel
dengan ketentuan df = jumlah kasus = 54 dan tingkat signifikansi sebesar 5, angka yang diperoleh = 0.2632.
Di dalam melakukan pengujian validitas menurut Arikunto 1997:162, menggunakan rumus sebagai berikut:
r =
] [
] [
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
∑ −
∑ ∑
− ∑
∑ ∑
− ∑
Dimana: r
= Koefisien korelasi n = Banyaknya sampel
X = Variabel yang mempengaruhi Y = Variabel yang dipengaruhi
Universitas Sumatera Utara
Sumber: hasil pengolahan data primer kuisioner, 2013
Tabel 4.1 mengenai variabel upah lembur, menunjukkan butir pernyataan X3 dan X5 memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang
lebih besar dari nilai r
tabel
0.2632. Dengan demikian butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. Sedangkan butir pernyataan X1, X2, X4 dan X6 tidak
memiliki nilai Corrected Item Total Correlation karena nilai yang lebih kecil dari nilai r
tabel
0.2632. Dengan demikian butir pernyataan tersebut tidak dinyatakan valid.
Upah Lembur Tabel 4.1
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item- Total
Correlati on
Cronbachs Alpha
if Item Delet
ed X1
12.1636 4.325
.126 .147
X2 10.8727
4.965 -.166
.377 X3
12.4000 3.356
.432 -.123
a
X4 12.4182
3.692 .225
.046 X5
11.8364 2.880
.309 -.110
a
X6 12.1273
5.372 -.254
.427
Universitas Sumatera Utara
Sumber: hasil pengolahan data primer kuisioner, 2013
Tabel 4.2 mengenai variabel bonus, menunjukkan butir pernyataan X1, X2, X3, dan X4 memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang
lebih besar dari nilai r
tabel
0.2632. Dengan demikian butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. Sedangkan butir pernyataan X5 tidak memiliki nilai
Corrected Item Total Correlation karena nilai yang lebih kecil dari nilai r
tabel
0.2632. Dengan demikian butir pernyataan tersebut tidak dinyatakan valid.
Bonus Tabel 4.2
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item- Total
Correla tion
Cronbachs Alpha if Item
Deleted X1
5.8545 2.423
.606 .782
X2 5.7091
2.284 .721
.747 X3
5.6545 1.897
.783 .723
X4 5.6727
1.891 .843
.698 X5
6.2727 3.609
-.020 .878
Cuti Tabel 4.3
Item-Total Statistics
Universitas Sumatera Utara
Sumber: hasil pengolahan data primer kuisioner, 2013
Tabel 4.3 mengenai variabel cuti, menunjukkan butir pernyataan X1, X2, dan X3 memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar
dari nilai r
tabel
0.2632. Dengan demikian butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. Sedangkan butir pernyataan X4, X5,dan X6 tidak memiliki nilai
Corrected Item Total Correlation karena nilai yang lebih kecil dari nilai r
tabel
0.2632. Dengan demikian butir pernyataan tersebut tidak dinyatakan valid.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali dan Kuncoro dalam Ginting dan Situmorang 2008, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: a. Menurut Ghozali nilai Cronbach’s Alpha 0,60
Scale Mean if Item
Deleted Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item- Total
Correlat ion
Cronbachs Alpha if
Item Deleted
X1 12.9818
2.944 .721
.246 X2
12.8909 3.210
.632 .316
X3 12.8545
3.756 .569
.382 X4
14.2909 5.692
.183 .567
X5 14.8182
5.781 -.016
.616 X6
13.2545 5.749
-.115 .712
Universitas Sumatera Utara
b. Menurut Kuncoro nilai Cronbach’s Alpha 0,80
Sumber: hasil pengolahan SPSS 17.0
2013
Pada 6 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha
adalah sebesar 0,200. Ini berarti 0,200 0,6 dan 0,200
0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuisioner tersebut belum reliabel.
Tabel 4.5 Bonus
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .817
5
Sumber: hasil pengolahan SPSS 17.0 2013
Pada 5 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha adalah sebesar 0,817. Ini berarti 0,817 0,6 dan 0,817 0,80 sehingga dapat
dinyatakan bahwa kuisioner tersebut telah reliabel.
Tabel 4.4 Upah Lembur
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .200
6
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Cuti
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .563
6
Sumber: hasil pengolahan SPSS 17.0 2013
Pada 6 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha adalah sebesar 0,563. Ini berarti 0,563 0,6 dan 0,563 0,80 sehingga dapat
dinyatakan bahwa kuisioner tersebut belum reliabel.
4.3 Analisis Deskriptif 4.3.1 Deskriptif Responden