Lokasi dan Jadwal Penelitian Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

pengaruh satu variabel independen atau variabel penjelas secara individual mampu menerangkan variabel dependen.

3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Tempat penelitian adalah Kantor PTP. Nusantara IV Persero Medan Sumatera Utara yang berlokasi di Jl, Suprapto No. 2 Medan dan waktu penelitian dimulai pada bulan Januari 2013 sampai dengan selesainya skripsi ini. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Universitas Sumatera Utara

4.1.1 Gambaran Umum PTP. Nusantara IV Persero Medan Sumatera Utara

4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada Tahun 1958 sesuai UU No. 86 tahun 1958, perusahaan – perusahaan swasta asing Belanda seperti HVA RCMA dinasionalisasikan oleh pemerintah R.I, dan kemudian dilebur menjadi perusahaan milik pemerintah melalui peraturan pemerintah nomor 19 tahun 1959, selanjutnya pada tahun 1967 pemerintah melakukan pengelompokan menjadi perusahaan perkebunan negara PPN Aneka tanaman, PPN Karet dan Serat. Melalui Keppres no. 144 tahun 1968, PPN yang ada di wilayah Sumatera Utara Aceh dikelompokkan ulang menjadi Perusahaan Negara Perkebunan PNP dialihkan menjadi Perusahaan terbatas Persero, dengan nama resmi PT. Perkebunan I s.d IX Persero. Pada Tahun 1994 PTP VI, VII, dan VIII digabung dalam kelompok PTP. SUMUT – III, kemudian berdasarkan peraturan pemerintah nomor. 9 tahun 1996 semua PTP yang ada di Indonesia dikelola kembali melalui penggabungan Pemisahaan proyek – proyek yang melahirkan PT. Perkebunan Nusantara PTPN I s.d XIV. Terhitung sejak 11 Maret 1996, gabungan PTP VI, VII, dan VIII diberi nama PT. Perkebunan Nusantara IV Persero, yang kini berkantor pusat di Jl. Letjend Soeprapto No. 2 Medan. Unit usaha yang dikelola PTPN IV sejumlah 38 usaha terletak di 10 daerah kabupatenkota dalam satu provinsi Sumut. Universitas Sumatera Utara

4.1.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PTPN IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal. Umumnya suatu organisasi baik itu organisasi massa maupun organisasi usaha, haruslah mempunyai struktur organisasi agar perjalanan usaha dapat berlangsung dengan baik, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dengan efektif. Yang membedakan struktur organisasi pada perusahaan besar dan kecil adalah tingkat kerumitan masalah yang dihadapinya dan disesuaikan dengan jenis dan kegiatan yang dijalankan perusahaan. Penyusunan struktur organisasi sesuai dengan prinsip organisasi yang dilaksanakan sebelum operasi fisik perusahaan, agar berjalan sebagaimana Universitas Sumatera Utara mestinya. Pembentukan struktur organisasi secara umum diikuti dengan penyusunan analisa jabatan dan uraian jabatan yang mempertegas dalam pembagian pekerjaan dalam arti pekerja mengetahui siapa yang menjadi atasan, pekerjaan apa yang diharapkan darinya dan apa yang harus dikerjakan, apa yang menjadi hak dan kewajibannya dan lain sebagainya. Oleh karena itu struktur organisasi sangat penting peranannya untuk menghindari ketidakpastian dalam melaksanakan aktivitas – aktivitas perusahaan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai struktur organisasi PTP. Nusantara IV Persero Medan Sumatera Utara. 1. Unsur Pimpinan adalah Direktur Utama, yang terdiri dari : A. Bagian Sekretaris Perusahaan, terdiri atas : 1 Urs. Sekretaris 2 Urs. Corporate Legal dan Kerja Sama Usaha 3 Urs. Hubungan Masyarakat dan Komunikasi A. Bagian Satuan Pegawasan Intern SPI, terdiri dari : 1. Urs. Pengawasan Operasional Wilayah A 2. Urs. Pengawasan Operasional Wilayah B 3. Urs. Pengawasan Operasional Wilayah C 4. Urs. Pengawasan Operasional Wilayah D 5. Urs. Pengawasan Operasional Wilayah E 6. Urs. Pengawasan Operasional Wilayah F 7. Urs. Pengawasan Sisdur Universitas Sumatera Utara 2. Direktur Produksi, terdiri dari : A. Bagian Tanaman, terdiri dari : 1. Urs. Pemeliharaan TM Kelapa sawit 2. Urs. Pempukan 3. Urs. Produksi 4. Urs. Investasi Kelapa Sawit dan Teh 5. Urs. Plasma 6. Urs. Teh, Pembibitan dan Komoditi Lain 7. Urs. Kebun Benih B. Bagian Pengolahan, terdiri dari : 1. Urs. Pengolahan Kelapa Sawit dan Pengendalian Mutu 2. Urs. Pengolahan Teh dan Pengendalian Mutu 3. Ur. Pengendalian Lingk. Hidup C. Bagian Teknik, terdiri dari : 1. Urs. MesinInstalasi A 2. Urs. MesinInstalasi B 3. Urs. MesinInstalasi C 4. Urs. Teknik Sipil dan Traksi A 5. Urs. Teknik Sipil dan Traksi B D. Bagian Pembelian Bahan Baku, terdiri dari : 1. Urs. Pembelian dan Pembinaan Petani Pemasok 2. Urs. Administrasi Pembelian Bahan Baku Universitas Sumatera Utara 3. Direktur Keuangan, terdiri dari : A. Bagian Keuangan, terdiri dari : 1. Urs. Pengelolaan Anggaran 2. Urs. Pajak dan Asuransi 3. Urs. Pengelolaan Kas B. Bagian Akuntansi, terdiri dari : 1. Urs. Tata Buku 2. Urs. Pelaporan 3. Urs. Verifikasi 4. Urs. Aktiva Tetap C. Bagian Pemasaran, terdiri dari : 1. Urs. Penjualan Produk 2. Urs. Distribusi 3. Urs. Pengembangan Pasar 4. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, terdiri dari : A. Bagian Perencanaan, terdiri dari : 1. Urs. Perencanaan dan Evaluasi 2. Urs. Penelitian dan Pengkajian 3. Urs. Standarisasi dan Sertifikasi B. Bagian Pengembangan Usaha, terdiri dari : 1. Urs. Pengembangan Industri Hilir Pengolahan 2. Urs. Pengembangan Anak Perusahaan dan PMT Universitas Sumatera Utara 3. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan C. Bagian PKBL, terdiri dari : 1. Urs. Analisa dan Monitoring Wilayah A 2. Urs. Analisa dan Monitoring Wilayah B 3. Urs. Administrasi Keuangan 4. Urs. Corporate Social Responsibility CSR D. Manajemen Sistem Informasi 1. Urs. Sistem Informasi Bisnis dan Pengembangan Aplikasi 2. Urs. Operasional Sistem Terknologi Informasi 5. Direktur SDM UMUM, terdiri dari : A. Bagian SDM, terdiri dari : 1. Urs. Pengelolaan SDM 2. Urs. Pengelolaan CBHMRS 3. Urs. Hubungan Industrial 4. Urs. Kesehatan dan K3 B. Bagian Umum, terdiri dari : 1. Urs. Rumah Tangga dan Transportasi 2. Urs. Protokoler 3. Urs. Kesejahteraan Sosial C. Bagian hukum dan Pertanahan, terdiri dari : 1. Urs. Hukum 2. Urs. Pertanahan Universitas Sumatera Utara 3. Urs. Perizinan 4. Urs. Pengamanan D. Bagian Pengadaan, terdiri dari : 1. Urs. Pengadaan Barang Teknik 2. Urs. Pengadaan Barang, Pengolahan dan Non Teknik 3. Urs. Analisa Harga dan Persediaan

4.1.2 Kebijakan Perusahaan

Kebijakan perusahaan dituangkan dalam suatu Perjanjian Kerja Bersama PKB. Kebijakan tersebut antara lain berisi tentang hari dan jam kerja. Di mana hari dan jam kerja kantor adalah 5 dalam 1 minggu yaitu dari hari senin sd jum’at. Jam kerja 1 hari bagi kantor direksi adalah 8 jam sehari atau 40 jam seminggu dengan ketentuan sebagai berikut: Senin sd Kamis: Pukul 07. 30 – 16.30 WIB, dan Jum’at: Pukul 07.30 – 11.30 WIB.

4.1.2.1 Upah Lembur

Pada PTPN IV Persero Medan, upah lembur hanya diperoleh oleh karyawan golongan IA sampai dengan golongan IIA. Sedangkan golongan IIIA sampai golongan IVD memperoleh tunjangan jabatan, karena golongan IIIA sampai golongan IVD mempunyai fungsi dan status dalam struktur organisasi perusahaan dalam wewenang suatu jabatan yang mempunyai kewajiban tanggung jawab dan wewenang untuk membantu memikirkan dan melaksanakan kebijakan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Perusahaan yang mempekerjakan karyawan melebihi waktu kerja yang telah ditetapkan wajib membayar uang lembur. Pekerjaan lembur yang dilaksanakan tersebut memenuhi syarat sebagai berikut : a. Ada perintah tertulis dari atasan langsung karyawan yang bersangkutan. b. Waktu kerja lembur hanya dapat dilaksanakan paling banyak 3 jam kerja dalam 1 hari dan 14 jam kerja dalam 1 minggu. c. Penyimpangan waktu kerja lembur sebagaimana dimaksud dalam butir b untuk pekerjaan tertentu disesuaikan dengan peraturan yang berlaku. Dalam hal seorang karyawan yang mendapat premi sebagaimana dimaksud dalam pasal 21, maka suatu kepentingan perusahaan diperintahkan untuk melakukan suatu pekerjaan di luar jam kerja resminya sebagai seorang karyawan yang mendapat premi, sehingga pekerjaan yang dilakukan tersebut diperhitungkan sebagai kerja lembur dengan mendapat upah lembur. Perusahaan memberikan imbalan kepada karyawannya berupa uang dan barang atas pekerjaan yang dilakukannya. Imbalan itu disebut take home pay, yang terdiri dari : 2. Gaji, yaitu imbalan berupa uang yang diterima karyawan dari perusahaan atau tugas yang dilakukannya sesuai dengan golongan karyawan tersebut. 3. Khusus bagi karyawan golonga IA sampai dengan IID disamping memperoleh Gaji Pokok juga menerima natura berupa beras yang diberikan setiap bulan, yaitu: 1. Karyawan diberikan sebesar 15 kg Universitas Sumatera Utara 2. Istrisuami tidak bekerja maks. 1 orang 9 kg 3. Tiap anak maks. 3 orang 8 kg 4. Premilembur. Yang berhak memperoleh uang lembur adalah karyawan golongan IA sd IID. Perhitungan uang lembur didasarkan kepada Keputusan Mentri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor Kep. 102MenVI2004 tanggal 25 Juni 2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur, dengan perhitungan sebagai berikut : ���� ����� + ���� ����� ������� + ��������� �ℎ���� 173 Cara perhitungan upah kerja lembur sebagai berikut : e Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja : 1. Untuk jam kerja lembur pertama harus dibayarkan upah sebesar 1,5 kali upah sejam. 2. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayarkan upah sebesar 2 kali upah sejam. f Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan danatau hari libur resmi untuk waktu kerja 6 hari kerja 40 jam seminggu maka : 3. Perhitungan upah kerja lembur untuk 7 jam pertama dibayar 2 kali upah sejam, dan jam kedelapan dibayar 3 kali upah sejam dan jam lembur kesembilan dan kesepuluh dibayar 4 kali upah sejam. Universitas Sumatera Utara 4. Apabila hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek, perhitungan upah lembur 5 jam pertama dibayar 2 kali upah sejam, jam keenam 3 kali upah sejam dan jam lembur ketujuh dan kedelapan 4 kali upah sejam. g Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan danatau hari libur resmi untuk waktu kerja 5 hari kerja dan 40 jam seminggu, maka: 3. Perhitungan upah kerja lembur untuk 8 jam pertama dibayar 2 kali upah sejam, jam kesembilan dibayar 3 kali upah sejam dan jam lembur kesepuluh dibayar 4 kali upah sejam. 4. Apabila hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek, perhitungan upah lembur 6 jam pertama dibayar 2 kali upah sejam, jam ketujuh 3 kali upah sejam dan jam lembur kedelapan 4 kali upah sejam. h Apabila kerja lembur dilakukan pada hari libur resmi, yaitu: 1 Januari, 17 Agustus, Idul Fitri, Idul Adha dan Natal : 3. Perhitungan upah kerja lembur untuk 7 jam pertama dibayar 3 kali upah sejam. 4. Untuk setiap jam kerja berikutnya, harus dibayar upah sebesar 4 kali upah sejam. Universitas Sumatera Utara

4.1.2.2 Bonus

Bonus diberikan kepada karyawan yang tugas dan pekerjaannya dilaksanaka berdasarkan basis borong atau olah. Ketentuan bonus dikaitkan dengan produktifitas kerja yang diatur sebagai berikut : 1. Dalam menghitung bonus atau premi untuk suatu jangka waktu maka yang diambil sebagai standar hanya prestasi pada hari – hari kerja dan tidak pada hari – hari mangkir yang tidak beralasan. 2. Prestasi yang diberikan seorang karyawan pada hari – hari hujan yang dibawah prestasi standar, harus dianggap sesuai dengan jumlah prestasi standar apabila ia melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan kerja diwaktu hujan. 3. Dalam hal pihak Direksi dan atau pihak karyawan menyatakan keinginan perubahan dari sistem dan atau pembayaran bonus atau premi maka harus diadakan lebih dahulu perundingan antara kedua pihak dan selambat – lambatnya dalam tempo 2 minggu harus sudah selesai. Jika tidak tercapai suatu persetujuan maka masalahnya dapat dimajukan pada instansi Penyelesaian Perselisihan Ketenagakerjaan setempat. PTPN IV Medan menetapkan sasaran masing-masing karyawan dan mengevaluasi pencapaiannya. Karyawan akan ditempatkan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Kinerja setiap karyawan akan diawasi oleh pihak yang berwewenang. Kemudian perusahaan akan memberikan penilaian, penghargaan, dan pembayaran gaji, serta bonus sesuai kinerja dan kompetensi Universitas Sumatera Utara karyawan secara korporasi, tim kerja, dan individu, sesuai kemampuan perusahaan. Selain melakukan penilaian, Perusahaan memberikan kesempatan yang sama bagi karyawan untuk maju dan berkembang. Perkembangan tersebut dapat berupa pemberian pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja. Dengan pemberian pelatihan kepada karyawan, diharapkan dapat menjunjung tinggi nilai-nilai kesusilaan dalam hubungan pimpinan dan pelaksana ataupun rekan kerja. Hal ini dapat mendukung penciptaan hubungan pimpinan dan pelaksana dan rekan sekerja yang kondusif, produktif, dan inovatif, serta menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari suasana pertentangan kepentingan dan kondusif untuk meningkatkan produktivitas, kreativitas dan inovasi.

4.1.2.3 Cuti

Karyawan PTPN IV Medan berhak mendapatkan masa cuti selama mereka aktif bekerja dalam perusahaan. Namun ketentuan memperoleh cuti diatur dalam kebijakan perusahaan seperti yang terdapat dalam Perjanjian Kerja Bersama PTPN IV Medan. Ketentuan cuti yang ditetapkan oleh perusahaan antara lain : • Cuti Tahunan • Cuti Pajang • Cuti Melahirkan Universitas Sumatera Utara • Cuti Haid • Cuti di luar Tangguhan Perusahaan Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama PTPN IV Medan, penjelasan cuti tersebut di atas adalah sebagai berikut : 1. Cuti Tahunan Ketentuan mengenai cuti panjang yang harus dijalankan oleh karyawan diatur sebagai berikut : a Karyawan yang telah bekerja terus – menerus sekurang – kurangnya selama 12 bulan tanpa terputus berhak atas cuti selama 12 hari kerja. b Pemberian cuti tahunan harus dijalani secara fisik dan tidak dibenarkan diganti dengan uang. c Kepada karyawan yang berhak atas cuti tahunan diberikan tunjangan cuti tahunan sebesar 60 dari gaji 1 bulan. d Apabila cuti tahunan tidak dijalani sebagian atau seluruhnya dalam masa setahun sampai dengan hak cuti tahun berikutnya bukan karena kehendak perusahaan, maka cuti tahunan tersebut dinyatakan gugur. e Bagi karyawan yang meninggal dunia dan atau mengalami pemutusan hubungan kerja PHK atas permintaan sendiri dan atau mengalami pemutusan kerja karena tidak cakap jasmani dan atau rohani dan masih mempunyai sisa cuti tahunan yang belum sempat dilaksanakan, diberikan Universitas Sumatera Utara penggantian berupa uang dengan perhitungan nilai penggantian setiap hari sisa cutinya dihitung dengan rumus sebagai berikut : � 1 25 × ���� ���� ������ × ���� ℎ��� ���� ��ℎ���� ���� ����� �������� 2. Cuti Panjang Ketentuan mengenai cuti panjang yang harus dijalankan oleh karyawan diatur sebagai berikut : a Karyawan yang telah bekerja terus – menerus selama 6 tahun tanpa terputus berhak atas cuti panjang selama 45 hari kalender. b Dalam hal cuti panjang dijalani secara berangsur – angsur tidak sekaligus 45 hari kalender, maka hari – hari libur umum dan libur nasional lainnya yang bersinggungan dengan hari – hari dimana cuti panjang sedang dijalani, diperhitungkan sebagai bagian dari cuti panjang yang dijalani. c Pemberian cuti panjang harus dijalani secara fisik dan tidak dibenarkan diganti dengan uang. d Kepada karyawan yang berhak atas cuti panjang diberikan tunjangan cuti panjang sebesar 125 dari gaji satu bulan. e Pada tahun dimana karyawan memperoleh cuti panjang, maka cuti tahunan pada tahun itu menjadi gugur. f Pada tahun dimana karyawan apabila cuti panjang tidak dijalani sebagian atau seluruhnya dalam masa 6 tahun sampai dengan hak cuti panjang Universitas Sumatera Utara berikutnya bukan karena kehendak perusahaan, maka cuti panjang yang bersangkutan dinyatakan gugur. g Apabila cuti panjang tidak dijalani bagi karyawan yang meninggal dunia dan atau mengalami pemutusan hubungan kerja PHK atas permintaan sendiri dan atau mengalami pemutusan hubungan kerja karena tidak cakap jasmani dan atau rohani, dan masih mempunyai sisa cuti panjang yang belum sempat dilaksanakan, diberikan penggantian berupa uang dengan perhitungan nilai penggantian setiap hari sisa cutinya, dihitung dengan rumus sebagai berikut : � 1 30 × ���� ���� ������ × ���� ℎ��� ���� ������� ���� ����� �������� 3. Cuti Melahirkan Ketentuan mengenai cuti melahirkan yang harus dijalankan oleh karyawan diatur sebagai berikut: a Karyawan wanita berhak atas cuti melahirkan selama satu setengah bulan sebelum melahirkan sesuai keterangan dokter atau bidan perusahaan dan satu setengah bulan setelah melahirkan. b Perpanjangan cuti melahirkan dapat dibenarkan hanya berdasarkan surat keterangan dokter atau bidan perusahaan karena alasan keadaan yang dapat membahayakan kesehatan keselamatan karyawan. c Ijin cuti keguguran kandungan dibenarkan kepada karyawan wanita yang mengalami keguguran kandungan, yakni selama satu setengah bulan dari Universitas Sumatera Utara saat keguguran dengan disertai surat keterangan dokter atau bidan perusahaan. d Selama cuti melahirkan dan keguguran kandungan, karyawan yang bersangkutan mendapat penghasilan penuh. 4. Cuti Haid Ketentuan mengenai cuti haid yang harus dijalankan oleh karyawan diatur sebagai berikut : a Karyawan wanita yang dalam masa haid merasakan sakit, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid. b Ijin tidak masuk bekerja karena adanya halangan tersebut wajib diberikan apabila diminta atau diberitahukan oleh karyawan tersebut kepada atasan langsung dengan mendapat gaji penuh yang didukung oleh surat keterangan dari petugas kesehatan perusahaan. 5. Cuti di luar Tanggungan Perusahaan Karyawan yang telah memiliki masa kerja minimal selama 5 tahun secara terus menerus pada perusahaan karena sesuatu kepentingan pendidikan dan atau keadaan tertentu yang mendesak yang dapat diterima oleh perusahaan, dapat mengajukan permohonan ijin khusus untuk mengambil cuti di luar tanggungan perusahaan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Dapat diijinkan untuk jangka waktu maksimal 3 tahun. Universitas Sumatera Utara 2. Masa selama menjalani cuti diluar tanggungan perusahaan tidak dihitung sebagai masa kerja. 3. Gaji pokok, tunjangan, santunan sosial, jaminan sosial, bonus, dan penerimaan – penerimaan lain yang sah tidak diberikan lagi oleh perusahaan. 4. Setelah selesai menjalani cuti di luar tanggungan perusahaan, penempatannya kembali kepada perusahaan disesuaikan dengan formasi dan kebutuhan perusahaan dengan golongan yang sama seperti sebelum menjalani cuti diluar tanggungan perusahaan. 5. Ijin hanya diberikan 1 kali selama yang bersangkutan menjadi karyawan perusahaan. 6. Perusahaan berhak menolak atau tidak menyetujui permohonan cuti di luar tanggungan perusahaan dari karyawan apabila setelah melalui pertimbangan akan berakibat kepada terganggunya kelancaran operasional kepentingan perusahaan. 7. Apabila dalam jangka waktu paling lambat 1 bulan etelah selesai menjalani cuti di luar tanggungan perusahaan yang bersangkutan tidak melapor secara tertulis pada perusahaan tanpa sesuatu alasan yang dapat diterima, maka karyawan tersebut dianggap telah mengundurkan diri dari perusahaan. 8. Agar kepesertaan jamsostek dan Dapenbun tidak terputus, maka kewajiban membayar iuran penuh kewajiban perusahaan dan pribadi menjadi tanggungan karyawan yang bersangkutan.

4.1.2.4 Produktivitas Kerja

Universitas Sumatera Utara Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Pemberian upah lembur, bonus dan cuti yang sesuai dengan kinerja karyawan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas untuk menguji kelayakan instrumen penelitian yaitu kuisioner penelitian sebagai alat pengumpul data primer. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan memberikan hasil yang sama. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS Statistic Pakcage, for Social Science 17.0 for Windows.

4.2.1 Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika r hitung positif atau rhitung r tabel maka butir pernyataan tersebut valid. b. Jika r hitung negatif atau rhitung r tabel maka butir pernyataan tersebut tidak valid. c. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation. Universitas Sumatera Utara Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor item dengan total skor item variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf siginifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Penyebaran kuisioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 55 orang responden. Nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 54 dan tingkat signifikansi sebesar 5, angka yang diperoleh = 0.2632. Di dalam melakukan pengujian validitas menurut Arikunto 1997:162, menggunakan rumus sebagai berikut: r = ] [ ] [ 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ Dimana: r = Koefisien korelasi n = Banyaknya sampel X = Variabel yang mempengaruhi Y = Variabel yang dipengaruhi Universitas Sumatera Utara Sumber: hasil pengolahan data primer kuisioner, 2013 Tabel 4.1 mengenai variabel upah lembur, menunjukkan butir pernyataan X3 dan X5 memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai r tabel 0.2632. Dengan demikian butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. Sedangkan butir pernyataan X1, X2, X4 dan X6 tidak memiliki nilai Corrected Item Total Correlation karena nilai yang lebih kecil dari nilai r tabel 0.2632. Dengan demikian butir pernyataan tersebut tidak dinyatakan valid. Upah Lembur Tabel 4.1 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlati on Cronbachs Alpha if Item Delet ed X1 12.1636 4.325 .126 .147 X2 10.8727 4.965 -.166 .377 X3 12.4000 3.356 .432 -.123 a X4 12.4182 3.692 .225 .046 X5 11.8364 2.880 .309 -.110 a X6 12.1273 5.372 -.254 .427 Universitas Sumatera Utara Sumber: hasil pengolahan data primer kuisioner, 2013 Tabel 4.2 mengenai variabel bonus, menunjukkan butir pernyataan X1, X2, X3, dan X4 memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai r tabel 0.2632. Dengan demikian butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. Sedangkan butir pernyataan X5 tidak memiliki nilai Corrected Item Total Correlation karena nilai yang lebih kecil dari nilai r tabel 0.2632. Dengan demikian butir pernyataan tersebut tidak dinyatakan valid. Bonus Tabel 4.2 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correla tion Cronbachs Alpha if Item Deleted X1 5.8545 2.423 .606 .782 X2 5.7091 2.284 .721 .747 X3 5.6545 1.897 .783 .723 X4 5.6727 1.891 .843 .698 X5 6.2727 3.609 -.020 .878 Cuti Tabel 4.3 Item-Total Statistics Universitas Sumatera Utara Sumber: hasil pengolahan data primer kuisioner, 2013 Tabel 4.3 mengenai variabel cuti, menunjukkan butir pernyataan X1, X2, dan X3 memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai r tabel 0.2632. Dengan demikian butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. Sedangkan butir pernyataan X4, X5,dan X6 tidak memiliki nilai Corrected Item Total Correlation karena nilai yang lebih kecil dari nilai r tabel 0.2632. Dengan demikian butir pernyataan tersebut tidak dinyatakan valid.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali dan Kuncoro dalam Ginting dan Situmorang 2008, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: a. Menurut Ghozali nilai Cronbach’s Alpha 0,60 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlat ion Cronbachs Alpha if Item Deleted X1 12.9818 2.944 .721 .246 X2 12.8909 3.210 .632 .316 X3 12.8545 3.756 .569 .382 X4 14.2909 5.692 .183 .567 X5 14.8182 5.781 -.016 .616 X6 13.2545 5.749 -.115 .712 Universitas Sumatera Utara b. Menurut Kuncoro nilai Cronbach’s Alpha 0,80 Sumber: hasil pengolahan SPSS 17.0 2013 Pada 6 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha adalah sebesar 0,200. Ini berarti 0,200 0,6 dan 0,200 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuisioner tersebut belum reliabel. Tabel 4.5 Bonus Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .817 5 Sumber: hasil pengolahan SPSS 17.0 2013 Pada 5 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha adalah sebesar 0,817. Ini berarti 0,817 0,6 dan 0,817 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuisioner tersebut telah reliabel. Tabel 4.4 Upah Lembur Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .200 6 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Cuti Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .563 6 Sumber: hasil pengolahan SPSS 17.0 2013 Pada 6 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha adalah sebesar 0,563. Ini berarti 0,563 0,6 dan 0,563 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuisioner tersebut belum reliabel. 4.3 Analisis Deskriptif 4.3.1 Deskriptif Responden