Pengertian Upah Lembur Tinjauan Teoritis .1 Upah Lembur

4. Premi Lembur Overtime Premium Pay. Merupakan tambahan tarif

per jam apabila karyawan bekerja melampaui jam kerja normal.

5. Cuti. Hampir semua perusahaan memberikan cuti kepada karyawannya,

dan selama cuti mereka tetap mendapat gaji. Lamanya cuti dikaitkan dengan masa dinas. Misalnya cuti dua minggu per tahun untuk karyawan yang masa dinasnya sampai lima tahun. Jika di atas lima tahun cuti yang diberikan selama tiga minggu,

6. Bonus. Biasanya bonus dihitung pada akhir tahun. Besarnya bonus

tergantung kesepakatan antara pimpinan dan karyawan dan bisa didasarkan pada seberapa jauh laba perusahaan, divisi, atau pabrik melampaui target yang telah ditentukan. Dari beberapa jenis upah di atas, telah ditetapkan bahwa Upah Lembur, Bonus dan Cuti akan dibahas lebih jauh mengenai hubungannya dengan produktivitas kerja suatu perusahaan.

2.1.1.3 Pengertian Upah Lembur

Lembur atau sering disebut dengan overtime merupakan istilah yang dipakai untuk bekerja melebihi waktu kerja yang telah ditentukan oleh Undang-undang atau peraturan Pemerintah di negara bersangkutan. Kerja lembur merupakan pekerjaan yang dilakukan di luar hari kerja resmi dan jam kerja resmi, kecuali yang mendapat premi seperti tercantum dalam Pasal 20 Perjanjian Kerja Bersama PKB. Lembur atau overtime perlu direncanakan dengan Universitas Sumatera Utara baik sehingga tidak merugikan perusahaan, hal ini dikarenakan Biaya Lembur pasti lebih tinggi dari biaya waktu kerja biasanya. Upah kerja lembur adalah upah yang dibayarkan atas pekerjaan yang dilaksanakan pada waktu kerja lembur. Oleh karena itu, pengetahuan tentang cara menghitung lembur menjadi sangat penting untuk membantu manajemen dalam merencanakan jadwal dan kapasitas produksi yang sesuai dengan anggaran operasional produksi dan untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan perusahaan dan karyawan. Penyebab terjadinya lembur overtime bisa dikarenakan oleh : 1. Adanya pesanan order yang melebihi kapasitas produksi pada waktu kerja normal, sehingga diperlukan jam tambahan. 2. Kurangnya tenaga kerja yang menyebabkan tenaga kerja lainnya harus mengerjakan pekerjaan yang lebih untuk menutupi kekurangan tersebut. 3. Adanya kerusakan mesin atau peralatan produksi maupun permasalahan lainnya yang mengganggu kelancaran produksi. 4. Kekurangan material pada saat waktu produksi sehingga diperlukan waktu kerja lebih untuk menutupi kekurangan jumlah produksi saat material tiba. 5. Rendahnya produktivitas kerja. Di Republik Indonesia, jam kerja seorang karyawan diatur dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan khususnya pada pasal 77 ayat 1 dengan bunyi sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Tujuh jam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu; atau 2. Delapan jam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu. Perhitungan lembur overtime juga diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan No. KEP.102MENVI2004 dalam pasal 8 yang mengatur perhitungan upah lembur mengatakan : 1. Perhitungan upah lembur didasarkan pada upah bulanan. 2. Cara menghitung upah sejam adalah 1173 kali upah sebulan. Cara perhitungan upah kerja lembur sebagai berikut : a Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja : 1. Untuk jam kerja lembur pertama harus dibayarkan upah sebesar 1,5 kali upah sejam. 2. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayarkan upah sebesar 2 kali upah sejam. b Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan atau hari libur resmi untuk waktu kerja 6 hari kerja 40 jam seminggu maka : 1. Perhitungan upah kerja lembur untuk 7 jam pertama dibayar 2 kali upah sejam, dan jam kedelapan dibayar 3 kali upah sejam dan jam lembur kesembilan dan kesepuluh dibayar 4 kali upah sejam. 2. Apabila hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek, perhitungan upah lembur 5 jam pertama dibayar 2 kali upah sejam, Universitas Sumatera Utara jam keenam 3 kali upah sejam dan jam lembur ketujuh dan kedelapan 4 kali upah sejam. c Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan atau hari libur resmi untuk waktu kerja 5 hari kerja dan 40 jam seminggu, maka: 1. Perhitungan upah kerja lembur untuk 8 jam pertama dibayar 2 kali upah sejam, jam kesembilan dibayar 3 kali upah sejam dan jam lembur kesepuluh dibayar 4 kali upah sejam. 2. Apabila hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek, perhitungan upah lembur 6 jam pertama dibayar 2 kali upah sejam, jam ketujuh 3 kali upah sejam dan jam lembur kedelapan 4 kali upah sejam. d Apabila kerja lembur dilakukan pada hari libur resmi, yaitu: 1 Januari, 17 Agustus, Idul Fitri, Idul Adha dan Natal : 1. Perhitungan upah kerja lembur untuk 7 jam pertama dibayar 3 kali upah sejam. 2. Untuk setiap jam kerja berikutnya, harus dibayar upah sebesar 4 kali upah sejam. 2.1.2 Bonus 2.1.2.1 Pengertian Insentif Menurut Heidjrahman Ranupandojo dan Suad Husnan 1984 : 1 Insentif adalah pengupahan yang memberikan imbalan yang berbeda karena Universitas Sumatera Utara memang prestasi yang berbeda. Dua orang dengan jabatan yang sama dapat menerima insentif yang berbeda karena bergantung pada prestasi. Insentif adalah suatu bentuk dorongan finansial kepada karyawan sebagai balas jasa perusahaan kepada karyawan atas prestasi karyawan tersebut. Insentif merupakan sejumlah uang yang ditambahkan pada upah dasar yang di berikan perusahaan kepada karyawan. Menurut Pangabean 2002 : 93 insentif adalah kompensasi yang mengaitkan gaji dengan produktivitas. Insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan.

2.1.2.2 Tujuan Pemberian Insentif