13
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu usaha dalam mengembangkan dunia usaha ternyata banyak menemui kendala terutama dalam masalah terbatasnya jumlah modal atau dana yang akan
digunakan untuk mengembangkan usaha tersebut. Pasar modal dapat menjadi salah satu jalan keluarnya, karena dengan mendaftarkan sahamnya di pasar modal
yang berarti saham perusahaan akan dicatat di bursa dan telah mulai diperdagangkan di pasar sekunder, maka perusahaan tersebut akan selalu berusaha
untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan tujuan agar dapat mempertahankan dan meningkatkan harga sahamnya di bursa efek. Dengan
adanya pasar modal, penjualan saham dapat menjadi sarana penyebaran dana yang efisien dan dapat meningkatkan produktifitas modal. Semakin efisiennya
perusahaan yang memperoleh dana pembiayaan dari pasar modal maka diharapkan laba yang diperoleh makin meningkat. Karena pasar modal merupakan
tempat untuk menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi sebagai sarana mobilitas dana yang
bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi tersebut, maka pasar modal harus mampu menyediakan informasi yang
diandalkan. Dewasa ini pasar modal di negara Indonesia mengalami perkembangan yang
cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari semakin bertambahnya perusahaan go public yang terdaftar di bursa saham serta semakin banyaknya masyarakat
Universitas Sumatera Utara
14
Indonesia yang mulai terjun di dunia pasar modal. Dalam dunia bisnis terutama pada perdagangan saham yang terdapat di pasar modal, banyak sekali aktivitas
perdagangan yang dilakukan oleh para investor untuk memperoleh keuntungan return. Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas
perdagangan di pasar modal, di antaranya adalah informasi yang masuk ke pasar modal tersebut.
Informasi merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi para investor dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan ini berkaitan dengan
pemilihan portofolio investasi yang paling menguntungkan dengan tingkat risiko tertentu. Informasi dapat mengurangi ketidakpastian yang terjadi, sehingga
keputusan yang diambil diharapkan akan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor
baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi privat. Salah satu informasi yang ada adalah pengumuman stock split atau pemecahan saham.
Informasi ini dapat memiliki makna atau nilai jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan investor melakukan transaksi pasar modal, yang akan tercermin
dalam perubahan harga saham, likuiditas saham, atau karakteristik pasar lainnya. Pemecahan saham merupakan salah satu bentuk tindakan action yang
dilakukan oleh emiten untuk meningkatkan jumlah saham, dengan cara memecah saham yang ada menjadi pecahan yang lebih kecil. Dalam pandangan teori
keuangan tradisional, pemecahan saham hanyalah merupakan cosmetic event karena tidak merubah kekayaan pemegang saham, namun demikian pemecahan
saham pada prakteknya sering kali diterima pasar sebagai sinyal positif bagi
Universitas Sumatera Utara
15
perbaikan kinerja perusahaan. Stock split adalah memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Harga per lembar saham adalah 1n dari harga
sebelumnya. Dengan demikian jumlah lembar saham yang beredar akan meningkat proporsional dengan penurunan nilai nominal saham. Dengan adanya
pemecahan saham maka nilai pari atau nilai yang ditetapkan menjadi berubah tetapi di lain pihak jumlah lembar saham yang beredar bertambah pula. Oleh
karena itu jumlah nilai pari atau nilai yang ditetapkan secara keseluruhan tidak mengalami perubahan. Pada dasarnya ada dua stock split yang dapat dilakukan
yaitu split up pemecahan naik dan split down pemecahan turun. Split up adalah penurunan naik nominal per lembar saham yang mengakibatkan bertambahnya
jumlah lembar yang beredar. Sedangkan split down adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham yang mengakibatkan berkurangnya jumlah lembar
saham yang beredar. Dengan adanya split up atau split down, saldo modal tidak berubah, yang berubah hanya lembar saham yang beredar. Dengan demikian,
sebenarnya stock split tidak menambah nilai dari perusahaan atau dengan kata lain stock split tidak mempunyai nilai ekonomis Hartono, 2000 : 398.
Jika pasar bereaksi pada waktu pengumuman stock split, bukan berarti bahwa pasar bereaksi karena informasi stock split tersebut tidak mempunyai nilai
ekonomis, tetapi bereaksi karena mengetahui prospek perusahaan di masa depan yang disinyalkan melalui stock split. Stock split mengandung biaya yang harus
ditanggung sehingga hanya perusahaan yang mempunyai prospek bagus saja yang mampu menanggung biaya ini dan sebagai akibatnya pasar bereaksi positif
terhadapnya. Sebaliknya, perusahaan yang tidak mempunyai prospek yang baik
Universitas Sumatera Utara
16
yang mencoba memberikan sinyal yang tidak valid lewat stock split akan tidak mampu menanggung biaya tersebut, sehingga stock split bukan akan
meningkatkan harga sekuritasnya tetapi akan menurunkannya jika pasar cukup canggih untuk mengetahuinya.
Peristiwa stock split merupakan suatu fenomena yang masih
membingungkan dan menjadi teka-teki di bidang ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya ketidakcocokan antara teori dan praktik. Secara teoritis, stock split
hanya meningkatkan jumlah lembar saham yang beredar, tidak menambah kesejahteraan para investor dan tidak memberikan tambahan nilai ekonomi bagi
perusahaan atau tidak secara langsung mempengaruhi cash flow perusahaan. Tetapi beberapa bukti empiris menunjukkan bahwa pasar memberikan reaksi
terhadap pengumuman stock split, bahkan beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil yang kontroversi mengenai efek split tersebut.
Ewijaya dan Indriantoro 1999 melakukan penelitian mengenai pengaruh stock split terhadap harga saham. Temuan yang diperoleh dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa stock split berpengaruh secara negatif terhadap perubahan harga saham secara signifikan. Harga pasar saham sesudah stock split yang
diharapkan naik justru menurun. Diky Irmansyah 2003 menganalisis pengaruh stock split terhadap perubahan harga pasar saham di Bursa Efek Jakarta. Hasilnya
menunjukkan bahwa kebijakan pemecahan saham yang dikeluarkan oleh perusahaan ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga pasar
saham di Bursa Efek Jakarta. Agus Setiyanto 2006 menganalisis likuiditas saham sebelum dan sesudah stock split di Bursa Efek Jakarta. Hasilnya
Universitas Sumatera Utara
17
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan harga saham antara sebelum dan sesudah aktivitas stock split dan terdapat perbedaan yang signifikan
volume perdagangan antara sebelum dan sesudah dilakukan aktivitas stock split. Berdasarkan pada beberapa pandangan mengenai stock split, penelitian ini
akan menguji kembali adanya pengaruh stock split terhadap perubahan harga saham dan likuiditas saham. Pengaruh stock split terhadap perubahan harga saham
dapat dilihat dari return saham. Pengaruh stock split terhadap likuiditas saham dapat dilihat dari bid ask spread dan volume perdagangan saham. Metodologi
studi peristiwa digunakan untuk mengetahui pengaruh tersebut. Studi peristiwa dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi information content dari
suatu pengumuman. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Apabila dari pengumuman peristiwa stock split
terdapat suatu kandungan informasi maka diharapkan pasar akan bereaksi pada saat pengumuman diterima oleh pasar, yang terlihat dari perubahan harga saham
dan likuiditas saham. Jika terjadi perbedaan return saham, bid ask spread, dan trading volume activity yang signifikan setelah dilakukan stock split, berarti stock
split mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham dan likuiditas saham.
Perubahan harga saham ditentukan oleh kinerja perusahaan yang mengeluarkan saham. Stock split akan memberikan informasi tentang peningkatan
return masa depan yang substansial. Peningkatan return di masa depan akan mengindikasikan peningkatan kinerja perusahaan yang dapat menyebabkan harga
saham akan naik. Harga saham yang lebih rendah setelah dilakukan stock split
Universitas Sumatera Utara
18
menyebabkan pertemuan antara harga penawaran dan harga permintaan relatif lebih besar. Hal ini mengakibatkan perbedaan antara besarnya harga penawaran
dan harga permintaan saham bid ask spread semakin kecil. Apabila bid ask spread suatu saham lebih rendah, maka hal tersebut mengindikasikan likuiditas
sahamnya meningkat. Harga saham yang lebih rendah setelah dilakukan stock split akan meningkatkan investor kecil untuk melakukan investasi sehingga akan
menunjukkan pasar yang semakin likuid. Hal ini akan meningkatkan frekuensi transaksi yang berpengaruh terhadap volume perdagangan saham. Besarnya
volume perdagangan dapat dilihat melalui indikator Trading Volume Activity TVA.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Nining Susanti 2009 yang telah melakukan penelitian terhadap
reaksi pasar terhadap pengumuman stock split perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel yang digunakan adalah volume perdagangan saham atau
Trading Volume Activity dan abnormal return. Hasil penelitian Nining Susanti 2009 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata volume
perdagangan saham atau Trading Volume Activity sebelum dan sesudah pengumuman stock split dan tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return
sebelum dan sesudah stock split. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah 1 penelitian sebelumnya hanya menggunakan volume
perdagangan saham atau Trading Volume Activity dan abnormal return sebagai variabel dependennya, sedangkan penelitian ini menggunakan perubahan harga
saham yang diproksikan dengan return saham dan likuiditas saham yang
Universitas Sumatera Utara
19
diproksikan dengan bid ask spread dan Trading Volume Activity, dan 2 periode penelitian sebelumnya menggunakan periode tahun pengamatan 2003 sampai
dengan tahun 2007, sedangkan penelitian ini menggunakan periode tahun pengamatan tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, dan 3 Penelitian
sebelumnya mengambil sampel seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, sedangkan penelitian ini mengambil sampel perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil-hasil penelitian mengenai perubahan pemecahan saham terhadap
harga saham dan likuiditas saham yang ditunjukkan peneliti sebelumnya masih sangat membingungkan, artinya ada sebagian peneliti menyimpulkan bahwa
pemecahan saham tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dan likuiditas saham, namun ada sebagian peneliti yang menyimpulkan
bahwa pemecahan saham ternyata mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dan likuiditas saham. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini
mengambil judul “PENGARUH PEMECAHAN SAHAM STOCK SPLIT TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM DAN LIKUIDITAS SAHAM
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.
B. Perumusan Masalah