memiliki hubungan yang negatif dengan modal inti dan memiliki hubungan yang positif dengan nilai kesehatan.
2. Analysis Efisiensi dan Skala Ekonomi pada industri Perbankan
Syariah di Indonesia tahun 1999-2004 jurnal oleh Priyonggo Suseno,
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam P3EI, 2008. Pada penelitian ini konsep yang digunakan yaitu Cost efficiency yang
menggunakan variabel output pendapatan bunga, pendapatan lainnya, volume kredit, dan variabel input biaya bagi hasil, biaya lainnya, asset.
Dan dalam penelitian ini, penulis mendapatkan hasil bahwa dari 10 bank yang diteliti tingkat inefisiensi rata-rata mencapai hanya sekitar 7 . Dan
tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat efisiensi perbankan syariah dengan perbankan konvensional yang memiliki unit usaha syariah.
Dalam perkembangannya selama 6 tahun terdapat peningkatan efisiensi perbankan syariah rata-rata 2,3 pertahun.
3. Analisis Efisiensi Baitul Mal Wa Tamwil Dengan Menggunakan Data
Envelopment Analysis Dea studi pada BMT Bina Ummat Sejahtera di Jawa Tengah pada tahun 2009
oleh Rifki Ali Akbar, mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, 2010. Dalam penelitian konsep yang digunakan yaitu Intermediation Approach yang mana output
yang dipakai yaitu pembiayaan, pendapatan operasional dan asset sedangkan inputnya simpanan dan beban operasional. Dan hasil yang
diperoleh yaitu tingkat efisiensi seluruh kantor cabang BMT BUS pada
tahun 2009 menunjukkan terdapat 5 kantor cabang yang efisien secara
relatif terhadap seluruh kantor cabang yang lainnya. Kantor cabang yang dapat dijadikan referensi adalah kantor cabang Blora, kantor cabang
Purwodadi, kantor cabang Tawangharjo, kantor cabang Nambuhan dan kantor cabang Kendal.
4. Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan Daerah:Pendekatan
Data Envelopment Analysis Dea. Studi pada Bank Pembangunan Daerah, selama periode 2006-2007 Jurnal
oleh Zaenal Abidin dan Endri, mahasiswa ABFI Institute Perbanas. Dalam jurnal ini, penulis
mendapatkan bahwa hasil perhitungan kinerja efisiensi teknis
menunjukkan bahwa BPD mengalami pening katan efisiensi dalam
kegiatan operasionalnya, tapi nilai efisiensinya masih dibawah angka yang maksimal yaitu 100. Artinya, bank BPD dalam kegiatan operasionalnya
belum efisien dalam memanfaatkan semua kemampuan potensial yang dimilikinya untuk dapat menghasilkan output yang maksimal.
5. Analisis Tingkat Bank Umum Syariah di Indonesia Sebelum dan Saat
Krisis Keuangan Global Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis periode 2007-2009
oleh Dwi Fazriyatunnisa, mahasiswi Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. Dalam
penelitian ini digunakan konsep Intermediation Approach, output yang