Kepala Seksi Rumah Tangga Sekretaris Petugas Personalia Analisis Linier Berganda

71 1 Meminta datainformasi yang diperlukan untuk pembuatan laporankepada semua fungsisub fungsi yang ada di Kanca.

4.1.3.6 FUNGSI RUMAH TANGGA DAN KESEKRETARIATAN

a. Kepala Seksi Rumah Tangga

Tanggung Jawab dan Tugas : 1 Memastikan bahwa tugas-tugas di bidang personalia, logistik, kesekretariatan dan keamanan di Kanca telah dilaksanakan secara efektif dan efisien dan sesuai ketentuan yang berlaku. Wewenang : 2 Memeriksamengesahkan Checkersigne atas setiap transaksi keuangan yang berkaitan dengan bidang rumah tangga dan kesekretariatan

b. Sekretaris

Tanggung Jawab dan Tugas : 1 Mengangendakan surat keluar dan surat masuk dengan tertib sesuai ketentuan yang berlaku. 2 Mengantur lalulintas pembicaraan melalui telepon. 3 Mendistribusikan semua surat masuk kepada Pejabat yang berwenang di Kanca. 4 Menyiapkan surat keluar untuk diserahkan kepada Petugas Ekspedisi. 5 Mengatur agenda kerja Pinca. 6 Melayani tamu-tanu yang akan bertemu Pinca. 7 Mengirim suratberita penting lainnya melalui telexfac atas perintah Pinca. 72 8 Menyiapkan konsep dan mengetik syrat sesuai perintah Pinca. 9 Menindak lanjuti semua temuan audit, baik dari itern maupun ekstern BRI.

c. Petugas Personalia

Tanggung jawab dan tugas : 1 Memelihara dan mengerjakan gaji pegawai, biaya pengobatan, pegawai dan hak-hak pegawai lainnya dengan benar sesuai dengan ketentuan kepegawaian yang berlaku. 2 Memelihara dan mengerjakan file kepegawaian secara tertib. 3 Memelihara kerjakan absensi pegawai.

d. Petugas Logistik

Tanggung jawab dan tugas : 1 Memelihara kebutuhan logistik kepada pegawai sesuai kebutuhan. 2 Mengadministrasiakn semua Aktiva Tetap Kanca dengan tertib dan benar.

4.1.3.7 FUNGSI INTERNAL CONTROL

Tanggung Jawab dan Tugas : 1 Memastikan bahwa semua kegiatan operasional di Kanca bidang kredit, dana, jasa telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur operasional dan dapat mengamankan aset BRI. 2 Memastikan bahwa kegiatan perkreditan telah dilaksanakan sesuai dengan KUP BRIKKP. 73 3 Membantu Pinca dalam melaksanakan waskat di Kantor Cabang, agar resiko kerugian yang lebuh besar dapat dicegah lebih dini. Wewenang : 1 Meminta informasi, dokumen kredit dan non kredit, bukti pembukuan kepada semua fungsi di Kanca untuk kepentingan pelaksanan pengawasan. 2 Memberikan rekomendasi jalan keluar kepada Pinca atas setiap kasus yang terjadi di Kanca, baik menyangkut bidang perkreditan maupun operasional.

4.1.4 Jenis Usaha Kegiatan

PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk Kantor Unitdi Kota Kabanjahemerupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, khususnya yang melayani pemberian modal. Peranan BRI dalam melayani pemberian modal, lebih memprioritaskan kepada pengusaha kecil. Pengusaha kecil disini adalah ushawanwiraswasta yang mempunyai modal kecil, tenaga kerja sedikit, peralatan yang digunakan sederhana serta memiliki prospek yang dapat dikembangkan. Untuk mencapai maksud dan tujuan, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero,Tbk Kantor Unit di Kota Kabanjahe mempunyai kegiatanjasa bank sebagai berikut: 1 Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain dibidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang. 74 2 Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang. 3 Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga. 4 Pengembangan Fasilitas ATM dan Credit Card Sebagai salah satu outlet favorit saat ini maupun di masa-masa mendatang, BRI terus menerus menyempurnakan dan melengkapi pelayanan ATM demi kepuasan nasabah. 5 Dengan mengimplementasikan sistem pelayanan transaksi nasabah yang baru, BRI telah memberikan ekstra pelayanan secara real-time on-line kepada nasabah. Antara lain; penyetoran dan penarikan simpanan nasabah di seluruh unit kerja BRI giro, deposito, tabungan, penyetoran angsuran pinjaman di seluruh unit kerja BRI, dan pengiriman uang baik rupiah maupun valas.

4.1.5 Kinerja Usaha Terkini

PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, mengumumkan pencapaian kinerja keuangan semester I tahun 2015. Di tengah pertumbuhan perekonomian domestik yang sedang melambat serta tekanan ekonomi global, BRI mencatat 75 perolehan total income atau total pendapatan sebesar Rp 46,2 triliun, tumbuh sebesar 19,5 yoy, dengan laba bersih sebesar Rp 11,8 triliun.Perolehan total pendapatan tersebut didukung oleh meningkatnya interest income atau pendapatan bunga yang mencapai Rp 39,9 triliun atau tumbuh 18,4 dibanding Semester I tahun 2014, di mana komponen pendapatan bunga memberikan kontribusi sebanyak 86,4 dari total pendapatan yang diraih BRI. Sedangkan sumber pendapatan lainnya berasal dari pendapatan non bunga yang mencapai Rp 5,6 triliun atau tumbuh sebesar 46,9 dari periode yang sama sebelumnya. Adapun kenaikan pendapatan non bunga BRI tersebut didominasi oleh peningkatan fee base income yang tumbuh sebesar 32,4 yoy menjadi Rp 3,5 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada transaksi e-banking yang tumbuh sebesar 80,4 menjadi Rp 778,1 miliar secara year on year. Pertumbuhan total asset BRI yang didominasi oleh asset produktif juga turut memberikan pengaruh positif pada raihan total pendapatan dan laba bersih BRI, yakni dari Rp 621,9 triliun pada Semester I Tahun 2014, menjadi Rp 747,7 triliun pada Semester I Tahun 2015 atau meningkat 20,2 yoy. Sementara itu, total kredit yang sudah disalurkan oleh Bank BRI hingga akhir Juni 2015 mencapai Rp 503,6 triliun, tumbuh 9,7 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kredit di segmen mikro mencatat pertumbuhan sebesar 15,0 yoy menjadi Rp 165,8 triliun, sedangkan kredit di segmen ritel tumbuh 11,8 yoy menjadi Rp 187,3 triliun. Adapun kredit di segmen menengah turun tipis 2,9 yoy menjadi Rp 18,9 triliun, dan kredit korporasi naik 2,8 yoy menjadi Rp 131,5 triliun, dimana kredit korporasi tersebut mayoritas disalurkan 76 ke Badan-Badan Usaha Milik Negara BUMN lainnya. Terkait kualitas kredit, pertumbuhan kredit sepanjang Semester I tahun 2015 tersebut tetap diimbangi dengan rasio kredit bermasalah NPL yang terjaga, di mana NPL netto tercatat sebesar 0,6 dan NPL gross sebesar 2,3. Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK, BRI juga mencatat pertumbuhan sebesar 17,3 yoy, yakni dari Rp 488,4 triliun di Semester I tahun 2014 menjadi Rp 573,1 triliun di Semester I tahun 2015. Dari total DPK tersebut, meski deposito mengalami pertumbuhan lebih cepat yaitu tumbuh 26,0 yoy atau menjadi Rp 262,9 triliun, namun jumlah simpanan dalam bentuk Current Account Saving Account CASA atau dana murah seperti Giro dan Tabungan masih mendominasi DPK Bank BRI atau mencapai 54,1 dari total DPK Bank BRI, dengan pertumbuhan tercatat sebesar 10,8 yoy atau menjadi Rp 310,2 triliun. Tak hanya itu, tingkat likuiditas terjaga dengan rasio loan to deposit ratio LDR yang berada pada level 87,8, dan pertumbuhan ekuitas BRI sebesar 20,1, yakni dari Rp 84,5 triliun pada Semester I Tahun 2014 menjadi Rp 101,6 triliun pada Semester I Tahun 2015, sehingga mendorong penguatan CAR yang mencapai 20,4. Penguatan CAR tersebut menjadikan Bank BRI memiliki landasan yang kuat untuk tumbuh secara berkelanjutan di masa yang akan datang.

4.1.6 Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Kantor Unit di Kota Kabanjahe yaitu : 1 Implementasi Teknologi Informasi BRI mengerti benar pengaruh teknologi informasi terhadap bisnis dan pelanggan dalam era informasi yang sarat 77 dengan perubahan yang cepat. Oleh karena itu, BRI bertekad memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dengan dukungan teknologi yang up to date. Semua itu direncanakan secara hati-hati dan matang melalui IT-Plan BRI. 2 Melaksanakan manajemen SDM berbasis kompetensi dalam hal penetapan posisi SDM, penilaian kerja pegawai serta pendidikan dan latihan. 3 Dalam memenuhi tuntutan nasabah, menjamin fleksibilitas pelayanannasabah dan sekaligus menekan biaya operasional, BRI secara intensif mengembangkan e-Outlet berupa ATM, Phone Banking, Point Of Sales, Internet Banking dan Mobile Banking.

4.2 Karakteristik Responden

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian 70tenaga kerja terdidik yang bekerja di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Kantor Unit di Kota Kabanjahe yang menjadi sampel penelitian, maka diperoleh data tentang jeniskelamin responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah orang Persentase 1 Laki-laki 31 44,3 2 Perempuan 39 55,7 Jumlah 70 100 Sumber:Hasil Olahan 2015 78 Berdasarkan tabel 1.2, diketahui bahwa dari 70 responden terdapat 44,3 atau 31 responden yang berjenis kelamin Pria, sedangkan 55,7 atau 39responden yang berjenis kelamin wanita.

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penelitian 70 tenaga kerja terdidik yang bekerja di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Kantor Unit di Kota Kabanjahe yang menjadi sampel penelitian, maka diperoleh data tentang usia responden yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No Umur Tahun Jumlah Responden orang Persentase 1 21-30 52 74,3 2 31-40 13 18,6 3 41-50 3 4,2 4 50 2 2,9 Jumlah 70 100 Sumber : Hasil Olahan 2015 Berdasarkan tabel 1.3, diketahui dari 70 responden terlihat bahwa 52 responden berusia antara 21-30 tahun, 13 responden berusia antara 31-40 tahun, 3 responden berusia antara 41-50 tahun dan 2 responden berusia lebih dari 50 tahun.

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian 70 tenaga kerja terdidik yang bekerja di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Kantor Unit di Kota Kabanjahe yang menjadi sampel penelitian, maka diperoleh data tentang pendidikan responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: 79 Tabel 1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah Resonden Orang Persentase 1 SMA 8 11,4 2 D3 19 27,1 3 S1 43 61,4 Jumlah 70 100 Sumber : Hasil Olahan 2015 Berdasarkan tabel 1.4, diketahui dari 70 responden terlihat bahwa 8 responden berpendidikan SMA, 19 responden berpendidikan D3, dan 43 reponden berpendidikan S1.

4.3 Hasil Pengolahan Data

4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Nilai r tabel dengan ketentuan N = 70 dan tingkat signifikansi sebesar 5, maka angka yang diperoleh = 0.235. Tabel 1.5 merupakan hasil pengolahan dari survei yang telah dilakukan kepada 70 responden tenaga kerja terdidik di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero,Tbk Kantor Unit di Kota Kabanjahe. Tabel 1.5 Uji Validitas No. Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 1 P1 0,495 0,235 Valid 2 P2 0,556 0,235 Valid 3 P3 0,545 0,235 Valid 4 P4 0,381 0,235 Valid 5 P5 0,332 0,235 Valid Sumber : Hasil Olahan 2015 Tabel 1.5 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena r hitung r tabel. Tabel di atas menunjukkan bahwa instrument untuk semua 80 variabel dalam penelitian adalah valid, sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk pengumpulan data. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas. Tab el 1.6 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items 0,696 5 Sumber : Hasil Olahan 2015 Berdasarkan tabel 1.6 pada 5 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha Cronbachs Alpha adalah sebesar 0,696, ini berarti 0,696 0,60 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

4.3.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangguresidual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik bila memiliki distribusi normal atau mendekati normal, jikaasumsi ini dilanggar maka uji satistik ini dikatakan tidak valid.Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan P-P Plot. Pola P-PPlot yang mendekati garis diagonal menunjukkan adanya penyebaran datayang mendekati normal. Hasil pengujian normalitas ini dapat dilihat pada gambar berikut ini. 81 Gambar 2.4 Hasil Uji Normalitas Gambar tersebut menunjukkan bahwa titik-titik residual model regresi sudah berdistribusi normal karena titik-titik tersebut yang menyebar di sekitar garis diagonal. Dengan demikian syarat kenormalan sebagai pengujian statistik menggunakan regresi dapat terpenuhi.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linearada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada t-1 sebelumnya. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai berikut : a. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL maka hipotesis nol ditolak yang berarti terdapat autokorelasi. b. Jika d terletak antara dU dan 4-dU, maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. 82 c. Jika d terletak antar dL dan dU atau diantara 4-dU dan 4-dL, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Tabel 1.7 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson R Square Change df1 df2 Sig. F Change 1 .136 a .018 -.026 2.317 .018 .412 3 66 .745 2.086 a. Predictors: Constant, Sikap, Keterampilan, Pendidikan b. Dependent Variable: Prestasi Kerja Berdasarkan output diatas, diketahui nilai DW = 2,086, selanjutnya nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel signifikan 5, jumlah sampel N=70 dan jumlah variabel independen 3 K=3= 2,12 maka diperoleh du=1,7028 . Nilai DW=2,086 lebih besar dari batas atas du yakni 1,7028dan kurang dari 4-du 4- 1,7028= 2,297 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

3. Uji Multikoleniaritas

Menurut Rahayu 2004 umumnya multikoleniaritas dapat diketahui dari nilai dari Variance Inflation Factor VIF atau tolerancevalue. Batas tolerance value adalah 10. Apabila hasil analisis menunjukkan nilai VIF dibawah nilai 10 dan tolerance value diatas nilai 0,10 maka tidak terjadi multikoleniaritas sehingga model reliable sebagai dasar analisis. 83 Tabel 1.8 Hasil Uji Multikoleniaritas Variabel Tolerance VIF Tingkat Pendidikan 0,934 1,071 Keterampilan 0,961 1,041 Sikap Kerja 0,971 1,030 Sumber : Data Primer, diolah,2015 Hasil pengujian dalam tabel 1.8 menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan sebagai prediktor model regresi menunjukkan nilai VIF yang cukup kecil, dimana semuanya berada di bawah 10 dan nilai tolerance semua variabel berada diatas 0,10. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian tidak menunjukkan adanya gejala multikolinieritas, yang berarti bahwa semuavariabel tersebut dapat digunakan sebagai variabel yang salingindependen.

4. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas yang dilakukan adalah uji Glejser dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen 84 Tabel 1.9 Uji Heterokedastisitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 16.182 3.970 4.076 .000 Pendidikan .057 .229 .031 .249 .804 Keterampilan .305 .318 .119 .960 .340 Sikap .101 .251 .050 .403 .688 a. Dependent Variable: Y Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan X1 sebesar 0,804 artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada variabel pendidikan. Keterampilan X2 sebesar 0,340 artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada variabel keterampilan. Variabel sikap X3 sebesar 0,688 artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada variabel sikap.

4.3.3 Distribusi Jawaban Responden TerhadapVariabel Prestasi Kerja Y Tabel 2.0

Tanggapan Responden tentang Prestasi Kerja Y No Atribut Kinerja JumlahOrang Persentase 1. Saya mampu menyelesaikan lebih dari satu tugas dalam sehari. Sangat Setuju 7 10,0 Setuju 51 72,9 Netral 12 17,1 Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - - 2. Saya mampu mencapai hasil kerja yang maksimal di perusahaan ini. Sangat Setuju 8 11,4 Setuju 44 62,9 Netral 18 25,7 Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - - 3. Saya mampu menyelesaikan setiap masalah dalam pekerjaan saya. Sangat Setuju 6 8,6 Setuju 42 60,0 85 Netral 20 28,6 Tidak Setuju 2 2,9 Sangat Tidak Setuju - - 4. Pekerjaan yang saya kerjakan, selalu selesai sesuai dengan tepat waktu dan tepat sasaran. Sangat Setuju 8 11,4 Setuju 31 44,3 Netral 27 38,6 Tidak Setuju 4 5,7 Sangat Tidak Setuju - - 5. Saya menyelesaikan pekerjaan yang harus diselesaikan dalam sehari tanpa menundanya esok hari. Sangat Setuju 13 18,6 Setuju 41 58,6 Netral 16 22,9 Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - - Sumber : data Primer, diolah, 2015 Dari pertanyaan yang terkait terhadap variabel prestasi kerja tenaga kerja terdidik Y dapat ditarik kesimpulan : a. Pernyataan tentang “saya mampu menyelesaikan lebih dari satu tugas dalamsehari”. Terdapat 7 responden 10 menjawab sangat setuju, 51responden 72,9 menjawab setuju, 12 responden 17,1 menjawab netral, dantidak ada responden 0 menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. b. Pernyataan tentang “saya mampu mencapai hasil kerja yang maksimal diperusahaan ini”. Terdapat 8 responden 11,4 menjawab sangat setuju, 44responden 62,9 menjawab setuju, 18 responden 25,7 menjawab netral, dantidak ada responden 0 menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. 86 c. Pernyataan tentang “saya mampu menyelesaikan setiap masalah dalampekerjaan saya”. Terdapat 6 responden 8,6 menjawab sangat setuju, 42responden 60 menjawab setuju, 20 responden 28,6 menjawab netral,2responden 2,9 menjawab tidak setuju dan tidak ada responden 0 menjawab sangat tidak setuju. d. Pernyataan tentang “Pekerjaan yang saya kerjakan, selalu selesai sesuaidengan tepat waktu dan tepat sasaran. Terdapat 8 responden 11,4menjawab sangat setuju, 31 responden 44,3 menjawab setuju, 27 responden38,6 menjawab netral, 4 responden 5,7 menjawab tidaksetuju dan tidak ada responden 0 menjawab sangat tidak setuju. e. Pernyataan tentang “saya menyelesaikan pekerjaan yang harus diselesaikan dalam sehari tanpa menundanya esok hari”. Terdapat 13 responden 18,6 menjawab sangat setuju, 41 responden 58,6 menjawab setuju, 16 responden 22,9 menjawab netral, dan tidak ada responden 0 menjawabtidak setuju dan sangat tidak setuju.

4.4 Analisis Linier Berganda

Analisis linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas tingkat pendidikan, keterampilan kerja dan sikap terhadap variabel terikat yaitu prestasi kerja tenaga kerja terdidik Y. 87 Tabel 2.1 Analisis Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 16.182 3.970 4.076 .000 Pendidikan .057 .229 .031 .249 .804 .934 1.071 Keterampilan .305 .318 .119 .960 .340 .961 1.041 Sikap .101 .251 .050 .403 .688 .971 1.030 a. Dependent Variable: Prestasi Kerja Sumber : Hasil Olahan 2015 Berdasarkan Tabel 2.1 maka persamaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah: Y = 16,182 + 0,057 X 1 + 0,305 X 2 + 0,101 X 3 Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a. Konstanta a= 16,182ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel tingkat pendidikan X 1 , keterampilan kerja X 2 dan sikap X 3 = 0, maka prestasi kerja tenaga kerja terdidik akan bernilai positifmengalami peningkatan sebesar 16,182. b. Koefisien X 1 b 1 = 0,057ini berarti bahwa variabel tingkat pendidikan X 1 berpengaruh positif terhadap prestasi kerja tenaga kerja terdidik, atau dengan kata lain jika tingkat pendidikanX 1 ditingkatkan sebesar satu- satuan, maka prestasi kerja tenaga kerja terdidik akan bertambah sebesar 88 0,057. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel tingkat pendidikan dengan prestasi kerja tenaga kerja terdidik, semakin meningkat tingkat pendidikan akan semakin meningkat pula prestasi kerja tenaga kerja terdidik. c. Koefisien X 2 b 2 = 0,305ini berarti bahwa variabel keterampilan kerja X 2 berpengaruh positif terhadap prestasi kerja tenaga kerja terdidik, atau dengan kata lain jika keterampilan kerja X 2 ditingkatkan sebesar satu- satuan, maka prestasi kerja tenaga kerja terdidik akan bertambah sebesar 0,305. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel keterampilan kerja dengan prestasi kerja tenaga kerja terdidik, semakin tinggi tingkat keterampilan kerja maka akan semakin meningkat pula prestasi kerja tenaga kerja terdidik. d. Koefisien X 3 b 3 = 0,101 ini berarti bahwa variabel sikap X 3 berpengaruh positif terhadap prestasi kerja tenaga kerja terdidik, atau dengan kata lain jika variabel sikap X 3 ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka prestasi kerja tenaga kerja terdidik akan bertambah sebesar 0,101. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel sikap dengan prestasi kerja tenaga kerja terdidik, semakin tinggi sikap dalam bekerja maka akan semakin meningkat pula prestasi kerja tenaga kerja terdidik. Hasil analisis regresi di atas menunjukkan bahwajika variabel tingkat pendidikan X 1 , keterampilan kerja X 2 dan sikap X 3 memiliki hubungan yang positif terhadap prestasi kerja tenaga kerja terdidik. 89

4.5 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang mempengaruhi Lama Mencari Kerja Bagi Tenaga Kerja Terdidik Di Kota Medan

11 99 63

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan (Studi Pada Bank Umum Persero yang Ada di Indonesia)

4 110 60

Analisis Bauran Pemasaran Yang Mempengaruhi Keputusan Debitur Menggunakan Kredit Umum Pedesaan Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Setia Budi Medan

4 96 118

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi likuiditas Bank Pengkreditan Rakyat di wilayah kerja kantor Bank Indonesia Jemnber

0 4 60

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di Indonesia

1 12 170

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Usaha Rakyat (Studi Kasus PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Hayam Wuruk)

0 6 53

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

0 9 46

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Tenaga Kerja Terdidik Pada Dunia Perbankan (Studi Kasus : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Unit di Kota Kabanjahe)

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Tenaga Kerja Terdidik Pada Dunia Perbankan (Studi Kasus : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Unit di Kota Kabanjahe)

0 1 10

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Tenaga Kerja Terdidik Pada Dunia Perbankan (Studi Kasus : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Unit di Kota Kabanjahe)

0 0 10