21
2.1.6 Prosedur Penempatan Kerja
Dalam setiap kegiatan diperlukan adanya suatu tahap atau proseduryang harus dilalui. Flippo dalam Panggabean 2004:150mengatakanbahwa untuk
memulai prosedur penempatan personalia, harus memenuhitiga persyaratan pendahuluan, yaitu :
1. Harus ada wewenang untuk penempatan personalia yang datang daridaftar permintaan personalia, yang dikembangkan melalui analisisbeban kerja
dan analisis tenaga kerja. 2. Harus mempunyai standar personalia yang digunakan
untukmembandingkan calon pekerja, standar ini dikemukakan oleh spesifikasi jabatan yang dikembangkan melalui analisis jabatan.
3. Mesti mempunyai pelamar pekerjaan yang akan ditempatkan.Edwin B. Flippo 1984 berpendapat bahwa prosedur penempatanmerupakan metode
untuk menjamin informasi yang tepat mengenaipelamar.
2.1.7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja
Menurut Bernardin dan Russel 1993faktor yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan penempatan karyawan untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal
adalah tingkat pendidikan, keterampilan dan sikap.
1. Tingkat Pendidikan
Menurut Andrew E. Sikula dalam Mangkunegara 2003tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan
terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum. Dengan demikian Hariandja
22 2002 menyatakan bahwa tingkat pendidikan seorang karyawan dapat
meningkatkan prestasi kerjanya sehingga dapat memperbaiki daya saing perusahaan dan kinerja perusahaan.Selain dapat meningkatkan daya saing dan
memperbaiki kinerja perusahaan, pendidikan yang diperoleh di institusi pendidikanjuga merupakan satu-satunya bentuk dari investasi modal yang dapat
mempengaruhi penghasilan. Penghasilan akan meningkat setelah pendidikan selesai lulus dari sekolah. Pendidikan formal biasanya selesai pada umur dua
puluh lima tahun, namun penghasilan mungkin tetap konstan sepanjang kelompok umur tersebut, jika ingin menaikan produktivitas lulusan perguruan tinggi melalui
investasi dalam pelatihan tempat kerja, meskipun profit tersebut meningkat melalui masa kerja.Hal ini dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Tingkat Penghasilan Lulusan Profesional
Lulusan Perguruan Tinggi 30 Lulusan SekolahSLTA
20 10
0 25 30 35 40 Umur
Sumber: Dornbisch, 1987
Gambar 2.1 Kurva Rata-Rata Penghasilan Dengan Tingkat Pendidikan
2. Keterampilan Kerja
23 Keterampilan merupakan suatu keahlian yang dimiliki tenaga kerja
terdidik dalam bekerja.Keterampilan menunjukkan kesanggupan atau kecakapan tenaga kerja terdidik dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawab pekerjaan
sehingga dapat meningkatkan prestasi kerjanya. Tingkat kemampuan seseorang tidak bisa di ketahui karena kemampuan berasal dari dalam diri sendiri. Oleh
karena itu, didalam bekerja diperlukan keterampilan, keuletan dan kemampuan berpikir yang luas.
Menurut Robbins 2000 pada dasarnya keterampilan dapatdikategorikan menjadi empat, yaitu :
a. Basic Literacy Skill Keahlian dasar merupakan keahlian seseorang yang pasti danwajib
dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti membaca, menulis dan mendengar.
b. Technical Skill Keahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam mengembangkan
teknik yang dimiliki, seperti mengoperasikan komputer. c. Interpersonal Skill
Keahlian interpersonal merupakan kemampuan seseorang secaraefektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti
menjadi pendengar yang baik, dan kemampuan bekerja dalam tim. d. Problem Solving
Problem solvingadalah suatu proses mental dan intelektualdalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi
24 yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat.
Menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas untuk menajamkan logika berfikir, berargumentasi dan penyelesaian masalah serta
kemampuanuntukmengetahui penyebab, mengembangkan alternatif dan menganalisa serta memilih penyelesaian yang baik.
3. Sikap