4.4.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka terjadi homokedastisitas jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Di dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser. Hasil output untuk
uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut ini.
Tabel 4.12 Uji Glejser
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah Kriteria pengambilan keputusan dengan uji glejser sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi 0,05 maka tidak mengalami gangguan
heteroskedastisitas. b.
Jika nilai signifikansi 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Dari Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut
abSut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat
Coeffi cients
a
,412 ,539
,764 ,447
,050 ,033
,170 1,525
,131 -,046
,037 -,139
-1, 248 ,215
Const ant Harga
Promosi Model
1 B
St d. E rror Unstandardized
Coeffic ients Beta
St andardiz ed Coeffic ients
t Sig.
Dependent Variable: absut a.
Universitas Sumatera Utara
kepercayaan 5, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.4.3 Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Tolerance
mengukur variabilitas variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi
multikolinearitas. Hasil output untuk uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut ini.
Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas
Sumber : Hasil Penelitian, 2011 data diolah Dari Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa nilai VIF sebesar 1,098 5 dan nilai
Tolerance 0,91 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas.
Coefficients
a
2,574 ,883
2,914 ,005
,346 ,054
,439 6,453
,000 ,911
1,098 ,488
,060 ,552
8,116 ,000
,911 1,098
Constant Harga
Promosi Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Keputusan a.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Analisis Regresi Linear Berganda