Item 32 0,239 0,317 Valid
Item 33 0,239 0,409 Valid
Item 34 0,239 0,641 Valid
Item 35 0,239 0,620 Valid
Item 38 0,239 0,650 Valid
Item 39 0,239 0,436 Valid
Item 40 0,239 0,285 Valid
Item 43 0,239 0,279 Valid
2. Pengujian Reliabilitas Uji reliabilitas yaitu ukuran yang menunjukkan kemampuan
instrumen untuk dipercaya. Untuk uji reliabilitas digunakan rumus Alpha
dari Cronbach yaitu Suharsimi Arikunto, 2002:171 : r
11
=
−
−
∑
2 t
2 b
1 1
k k
Keterangan : r
11
= reliabilitas
instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σ
2 b
= jumlah varians butir
σ
2 t
= varians
total
Pengujian reliabilitas butir angket menggunakan koefisien alpha dari Cronbach dengan menggunakan komputer program SPSS seri
12.0. Kemudian mencari r tabel yaitu dengan dk = n – 2 dan = 0,05 dk = 30 – 2, = 0,05 maka diperoleh r tabel = 0,239. Hasil analisa
menunjukkan bahwa butir-butir pernyatan yang diuji reliabel dan handal. Hal tersebut terbukti dengan diperolehnya r hitung = 0,872.
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel skor yang
diobservasi dengan distribusi teoritis tertentu, dengan rumus sebagai berikut Sugiyono, 2004:150 :
D = maksimum [ Sn
1
X – Sn
2
X ] Keterangan :
D =
deviasi atau
penyimpangan Sn
1
X = distribusi frekuensi kumulatif teoritis Sn
2
X = distribusi frekuensi yang diobservasi Bila probabilitas yang diperoleh melalui perhitungan lebih
kecil dari taraf signifikan 5 berarti sebaran data variabel tidak normal. Sebaliknya bila probabilitas yang diperoleh melalui
perhitungan lebih besar dari taraf signifikan 5 berarti sebaran data variabel normal.
b. Uji Linearitas Pengujian linearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan linear antara variabel bebas dengan terikat. Pengujian dilakukan dengan uji F dengan rumus sebagai berikut
Sudjana, 1996:332 :
F =
2 2
TC
Se S
Keterangan : F
= nilai F untuk garis regresi S
2 TC
= varians tuna cocok Se
2
= varians kekeliruan Jika F hitung F tabel pada taraf signifikan 5 maka dapat
dikatakan ada hubungan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebaliknya apabila F hitung F tabel pada taraf
siginifikan 5 maka dapat dikatakan tidak ada hubungan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.
c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada
korelasi linier yang tinggi diantara dua atau lebih variabel bebas. Dengan adanya multikolinieritas maka standar kesalahan untuk
masing-masing koefisien yang diduga akan sangat besar, akibat lainnya akan menghasilkan nilai t yang rendah dan pengaruh
masing-masing variabel bebas tidak dapat dideteksi Rietvield dan
Lasmono, 1993:53. Untuk mendeteksi multikolinieritas digunakan bantuan komputer dengan program SPSS seri 12.0.
Multikolinieritas terjadi apabila nilai VIF Variance Inflation Factor
10 Imam Ghozali, 2001:92. d. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah pada persamaan regresi tersebut terjadi heteroskedastisitas atau
tidak. Heteroskedastisitas maksudnya variabel pengganggu tidak sama untuk semua pengamatan, jika pengamatan semakin besar
akan mengakibatkan residual yang semakin besar pula Rietvield dan Lasmono, 1993:51-52.
Menurut Imam Ghozali 2001:108 heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan menggunakan uji Glejser, yaitu dengan meregres
nilai absolut residual terhadap variabel independen dengan ketentuan yaitu jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas, sedangkan apabila tingkat probabilitas
signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis 1 yang menyatakan ada pengaruh positif
motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa digunakan teknik