untuk melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dampaknya siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam
mengikuti pembelajaran ekonomi di kelas. Dengan adanya semangat belajar yang tinggi, siswa mampu bekerja sama
dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Dengan kondisi yang demikian, guru mitra dan peneliti merasa bahwa penelitian siklus kedua tidak perlu dilaksanakan,
hal ini disebabkan karena tujuan pembelajaran tercapai hanya dalam siklus pertama saja. Hal itu dapat dilihat dari pencapaian
nilai pre-test dan nilai post-test yang diperoleh siswa.
B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
1. Deskripsi data
Analisis komparasi dilakukan untuk melihat perkembangan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Untuk mengetahui tingkat perkembangan belajar siswa dilakukan tes untuk menguji tingkat
pemahaman siswa dalam materi pembelajaran yang diajarkan. Tes dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama merupakan tes sebelum
pelaksanaan penelitian pre-test, tes tahap kedua dilakukan setelah penelitian dilaksanakan post-test. Berikut adalah tabel analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perbandingan tingkat perkembangan prestasi belajar siswa pada siklus I:
Tabel 5.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Pre-test dan Post-test
No Nama Pre-test Post-test
Selisih Peningkatan
Pemahaman
1 ACINTYA HAPSARI
72 80
8 11,111111
2 AJENG FITRIA
RISKI 40
68 28
70 3 AJI
SETIAWAN 64
60 -4
-6,25 4
ALEXANDER GILANG SAMUDRA R 52
48 -4
-7,692308 5 ANGGITA
DEWANTI 36
76 40 111,11111
6 ANGGITA LARASATI
32 56
24 75
7 ANNISA ARTI
JAYANTI 64
76 12
18,75 8 APRILLIEZA
HARINDA 68
60 -8
-11,76471 9 BINTANG
DIPRANATAL 68
60 -8
-11,76471 10 CHAILENDRIANI
PRADANEIRA A
36 52
16 44,444444
11 DANIEL SANTOSO
36 68
32 88,888889
12 DIAH ANGGREI
ENY 68
68 13
ELISABETH DWI ANGGRAENI 64
60 -4
-6,25 14 ERIC
ANINDITA 48
32 -16
-33,33333 15 FACHREZA
NOOR RADHITYATAMA
64 84
20 31,25
16 FAHMI ZEIN RAMADHAN
52 68
16 30,769231
17 GERALDO HERAWAN FEBRIANTO
60 56
-4 -6,666667
18 GRACE HAPPY
PUTRI SITUMORANG
36 56
20 55,555556
19 HAFIZHA DINI
SADIDA 56
76 20
35,714286 20 HAMIDA
ALFATHI SYIFAUNA
52 68
16 30,769231
21 INDAH FITRIANI
44 56
12 27,272727
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 LISTYA ADI CAHYO
68 60
-8 -11,76471
23 MENTARI ANGELINE TRI SETIANA
60 60
24 MONICA INTAN
ARYANDHITA 52
52 25 MOSES
OTSMAN MARHAENDRA
60 68
8 13,333333
26 NAILA KAUTSARI
60 60
27 NOORITA INTAN
ARYANI 48
44 -4
-8,333333 28 OMEGA
CARLADIVA MURBARANI
60 64
4 6,666667
29 RIRIS ANINDYA GHIFARI
68 68
30 SARAH SEKAR
LANGIT 48
56 8
16,666667 31 WISNU
BEKTI NUGRAHA
56 64
8 14,285714
32 YOGA ARTA
GRAHANANTYO 48
68 20
41,666667 RATA-RATA
54,375 62,25 7,875 14,8276
Tabel 5.9 menunjukkan hasil komparasi prestasi belajar siswa berdasarkan hasil pre test dan post test. Dari 32 orang siswa di kelas
X2, ada 18 orang siswa yang mengalami peningkatan, 9 orang siswa yang mengalami penurunan dan ada 5 orang siswa yang nilainya tetap
atau tidak ada perubahan. Dengan kata lain, secara umum siswa mengalami peningkatan. Pada saat pre test rata-rata skor siswa dalam
kelas mencapai 54,375 sedangkan rata-rata skor siswa setelah post test naik menjadi 62,25. Rata-rata peningkatan nilai siswa di kelas adalah
7,875 atau 14,8276. Rata-rata peningkatan nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan target keberhasilan yang telah ditentukan
sebelumnya yaitu 15. Sehingga dapat disimpulkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berhasil meningkatkan pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa terhadap materi pembelajaran ekonomi tetapi tidak mencapai target keberhasilan.
2. Pengujian komparatif
a. Penyajian prasyarat analisis
Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov.
Tabel 5.10
Pengujian Normalitas Berdasarkan One Sample
Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Selisih_pretest_postest N
32 Normal Parametersa,b
Mean 7,88
Std. Deviation 13,266
Most Extreme Differences Absolute
,161 Positive
,161 Negative
-,084 Kolmogorov-Smirnov Z
,911 Asymp. Sig. 2-tailed
,377 a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Berdasarkan hasil pengujian normalitas berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa distribusi data adalah
normal asymp. sig. 2-tailed = 0,377 α = 0,05. Dengan
demikian penyajian hipotesis dilakukan dengan berdasarkan uji statistik parametrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pengujian hipotesis penelitian
1. Rumusan hipotesis penelitian H
o
= tidak terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran TGT.
H
a
= terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran TGT.
2. Pengujian hipotesis penelitian Berikut ini disajikan hasil pengujian beda rata-rata pre
test dan post test lampiran 29 hal. 218 :
Tabel 5.11 Pengujian Beda Rata-rata Berdasarkan
Paired Samples Test
Paired Differences t
df Sig. 2-
tailed Mean
Std. Deviati
on Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Pre_test -
Post_test -7,875
13,266 2,345
-12,658 -3,092
-3,358 31
,002
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa nilai sig. 2-tailed = 0,002 α =
0,05. Hal demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
pemahaman siswa setelah diterapkan model pembelajaran TGT. Berdasarkan hasil pengujian statistik di atas tampak bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memberikan perbedaan yang signifikan dalam hal pemahaman siswa pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
materi pembelajaran ekonomi pokok bahasan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi. Peningkatan pemahaman siswa disebabkan
penerapan model pembelajaran dirasa menarik minat siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Kemasan pembelajaran dengan
menampilkan permainan game dan turnamen ternyata membuat siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Siswa-siswa kelompok saling bekerja sama untuk mencapai skor tertinggi. Kerjasama siswa tersebut memacu para siswa untuk lebih
memahami materi pembelajaran. Hal lain yang mendorong para siswa bersemangat dalam pembelajaran adalah adanya pemberian
penghargaan atas hasil kerja mereka pada saat permainan dan turnamen. Nilai penghargaan yang diberikan pada kelompok yang
berpartisipasi sebenarnya tidak terlalu besar. Pemberian penghargaan hanyalah sebagai stimulus agar para siswa terdorong
untuk lebih serius dalam pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan model kooperatif tipe TGT ini terbukti dapat
membantu siswa kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran
ekonomi di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN