41
diamati jumlah geliat mencit dan dibandingkan dengan perlakuan peroral jus buah belimbing.
d. Geliat didefinisikan sebagai sebuah perenggangan, tarikan ke satu sisi, penarikan satu kaki belakang ke arah belakang, peregangan abdomen, dan
penarikan kepala dan kaki secara ekstrim ke arah belakang opistotonus, seingga dengan begitu bagian perut mencit menyentuh alas Turner, 1965
C. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Untuk uji efek antiinflamasi
a. Buah belimbing Averrhoa carambola L. yang diperoleh dari supermarket Superindo Belimbing Bali yang dibeli pada periode September 2009 -
Februari 2010. b. Larutan kalium diklofenak 3 sebagai kontrol positif
c. Larutan karagenin 1 sebagai zat penginduksi edema d. Aquadest sebagai kontrol negatif
2. Untuk uji efek analgesik a. Buah belimbing Averrhoa carambola L. yang diperoleh dari supermarket
Superindo Belimbing Bali b. Suspensi parasetamol dalam CMC Na 1 sebagai kontrol positif uji
c. Asam asetat 1, sebagai zat penginduksi nyeri
42
d. Larutan CMC Na 1, sebagai kontrol negatif
D. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Neraca analitik Mettler Toledo
2. Spuit peroral dan injeksi 1 mL Terumo 3. Stopwatch
4. Alat-alat gelas: gelas beker, gelas ukur, pengaduk, pipet tetes 5. Jangka sorong Digital Caliper Mitutoyo 0-2 mm grad. 0,01 mm
6. Kotak kaca tempat pengamatan 7. Blender merk Phillips
E. Tata Cara Penelitian 1. Penelitian efek antiinflamasi
a. Pengumpulan bahan penelitian
Bahan uji yang berupa buah belimbing yang diperoleh dari supermarket Superindo Belimbing Bali, dengan kriteria pemilihan
sebagai berikut: 1 berwarna kuning kecoklatan; 2 berdiameter tengah ± 5,5 cm; 3 memiliki panjang ± 14 cm; dan 4 memiliki berat ± 250 gram.
Bahan kimia yang digunakan, yaitu: Karagenin tipe I Sigma Chemical Co., etanol, dan aquadest, diperoleh dari Laboratorium
43
Farmakologi dan Toksikologi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; NaCl 0,9 Otsuka dan tablet Cataflam D50
Novartis Indonesia yang mengandung kalium diklofenak 50 mg.
b. Pembuatan larutan kaium diklofenak 0,2
Larutan diklofenak dibuat dengan cara menimbang dengan seksama bahan yang setara dengan 200 mg serbuk diklofenak kemudian
dilarutkan dalam sedikit aquadest. Setelah itu, larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL, ditambah aquadest hingga tanda batas 100 mL,
kemudian digojog.
c. Pembuatan larutan karagenin 1
Larutan karagenin 1 dibuat dengan cara menimbang dengan seksama 0,10 gram serbuk karagenin kemudian dilarutkan dalam sedikit
aquadest. Setelah itu, larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL, ditambah aquadest hingga tanda batas 10 mL, kemudian digojog.
d. Seleksi hewan uji
Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih betina galur Swiss, yang berumur 2-3 bulan, dengan berat badan 20-30 gram. Semua hewan
uji sebelum diberi perlakuan, diadaptasikan terlebih dahulu selama satu minggu dengan kondisi yang sama, yaitu dipelihara dengan kondisi dan
perlakuan yang sama meliputi kandang, pakan dan minum. Sehari sebelum pengujian, hewan uji dipuasakan terlebih dahulu selama 18-24