Tujuan khusus Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

11 Flavonoid dikenal sebagai kelator transisi logam; sebagian besar uji inhibisi lipid peroksidasi mengukur kombinasi aktivitas pengkelat transisi logam biasanya besi dan penangkapan radikal bebas. Flavonoid memiliki elemen struktur kimia yang mungkin bertanggung jawab atas aktivitas antioksidan. Penelitian terkini oleh Dr. Van Acker dan koleganya di Belanda menunjukkan bahwa flavonoid dapat menggantikan vitamin E sebagai chain-breaking anti-oxidant di dalam membran mikrosomal liver. Peran flavonoid sebagai antioksidan dalam sistem pertahanan tubuh bisa didapatkan dengan komsumsi flavonoid 50-800 mg perhari. Kapasitas flavonoid sebagai antioksidan bergantung pada struktur molekulnya. Posisi dari gugus hidroksil dan rantai lain dalam stuktur kimia flavonoid penting untuk aktivitas antioksidan dan penangkapan radikal bebas Watson, 2001; Buhler and Miranda, 2000.

C. Peradangan 1. Pengertian peradangan

Peradangan merupakan suatu mekanisme respon pertahanan tubuh yang fundamental, dirancang untuk membebaskan diri dari penyebab awal kerusakan pada sel misalnya mikrobia, racun dan akibatnya seperti nekrosis sel dan jaringan. Tanpa peradangan, infeksi akan berlangsung tanpa terdeteksi, kerusakan tidak akan sembuh, dan kerusakan jaringan mungkin akan bertahan sehingga sangat menyakitkan Kumar dkk., 2010. 12

2. Terjadinya radang

Inflamasi akut merupakan respon cepat tubuh dengan mengirim leukosit dan protein plasma, seperti antibodi, menuju ke daerah infeksi atau kerusakan jaringan. Inflamasi akut memiliki 3 komponen utama: 1 perubahan dalam kemampuan vaskuler yang menyebabkan meningkatnya kecepatan alir darah, 2 perubahan struktural dalam mikrovaskuler yang memungkinkan protein plasma dan leukosit dari sirkulasi mikro, terakumulasi di daerah yang rusak, dan terkaktivasinya kedua komponen tersebut berfungsi untuk mengeliminiasi agen penyebab kerusakan Kumar dkk., 2010. Beberapa sel dan mediator-mediator terlibat dalam respon alami merupakan variasi sistem pertahanan tubuh yang interaksinya sangat kompleks. Lebih detailnya berhubungan dengan kejadian vaskuler dan peran sel serta mediator-mediator dalam tubuh. Kejadian vaskuler merupakan awal dilatasi pada arteriola kecil yang mengakibatkan peningkatan aliran darah, yang diikuti dengan penurunan kemudian berhentinya aliran darah dan peningkatan permeabilitas vena pos kapiler, dengan eksudasi cairan. Vasodilatasi disebabkan oleh adanya beberapa mediator histamin, prostaglandin PG E 2 dan I 2 , dan sebagainya yang dilepaskan karena adanya interaksi antara jaringan dan mikroorganisme. Beberapa pelepasan dari mediator tersebut seperti histamin, platelet-activating factor PAF dan sitokin oleh interaksi TRL-PAMP juga bertanggung jawab atas fase alami peningkatan permeabilitas vaskuler. Sistem kinin merupakan salah satu penghasil enzim; yang dihasilkan pada 13 produksi beberapa mediator inflamasi, pada umumnya bradikinin, yang berhubungan dengan kejadian seluler. Sel yang terkait dengan inflamasi, beberapa sel endotelial vaskuler, sel mast, dan makrofag jaringan normalnya berada di jaringan ketika platelet dan leukosit meningkatkan akses ke area inflamasi Rang dkk., 2007. Gambar 2. Diagram ringkas dari pembentukkan mediator inflamasi yang berasal dari fosfolipid dengan garis besar aksinya dan tempat aksi obat antiinflamasi Rang dkk., 2007. Eicosanoid merupakan senyawa de novo dari fosfolipid. Eicosanoid yang utama adalah asam arakidonat, yang terbentuk dari proses esterifikasi fosfolipid. Eicosanoid berperan dalam pengontrolan berbagai proses fisiologis dan sebagian besar merupakan mediator serta modulator penting dari reaksi inflamasi gambar 2.