Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan semenjak masa lampau, masa kini dan lebih-lebih untuk masa yang akan datang. Untuk itu pendidikan sangatlah diperlukan karena hanya dengan pendidikan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang handal, mandiri dan profesional. Proses pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab bersama, keluarga, masyarakat dan pemerintah yang dilaksanakan dalam wadah pendidikan formal maupun non formal. SMK merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan mengutamakan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Hal ini sesuai dengan tujuan khusus yang ada dalam kurikulum SMK edisi 2006 www.pusdiknakes.or.id yang menyebutkan bahwa, SMK bertujuan untuk: 1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. 2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya. 3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Sudah seharusnya lulusan SMK adalah sosok-sosok yang mempunyai kemampuan untuk mengimplementasi kemampuan wirausaha yang dimiliki anak didik, baik konsep maupun praktiknya. Jika anak didik mampu mengimplementasikan dalam hidupnya, maka hal tersebut akan mampu mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Dengan kemampuan wirausaha yang dimiliki, maka anak didik tidak hanya sebagai sosok-sosok secara umum, melainkan sosok-sosok produktif untuk kehidupan yang bisa diandalkan. Selain itu sekolah memang sudah seharusnya melakukan proses pembekalan kemampuan, keterampilan kewirausahaan untuk anak didiknya dan memberikan bekal pengetahuan dan menanamkan jiwa kewirausahaan kepada anak didiknya, sehingga saat lulus mereka sudah mempunyai keinginan dan minat untuk berwirausaha bahkan siap untuk bekerja. Jiwa kewirausahaan merupakan salah satu faktor yang diduga mampu mendukung minat siswa SMK untuk terjun dalam dunia wirausaha. Biasanya orang yang berjiwa wirausaha mempunyai ciri-ciri yang mampu mendukung minat seseorang untuk menjadi wirausahawan tangguh. Apabila jiwa kewirausahaan seseorang tinggi, maka diduga kuat minat siswa untuk berwirausaha juga akan tinggi. Sebaliknya jika jiwa kewirausahaan rendah, maka minat siswa untuk berwirausaha juga rendah. Untuk mewujudkan tujuan dari SMK maka salah satu kebijakan yang ditempuh oleh Depdiknas adalah kebijakan keterkaitan dan keterpaduan. Sebagai wujud dari kebijaksanaan tersebut Depdiknas menyelenggarakan Pendidikan Sistem Ganda PSG yang merupakan perpaduan saling mengisi dan melengkapi antara program pendidikan di lembaga pendidikan dan program pelatihan untuk peningkatan keahlian profesi di lapangan kerja. Pendidikan Sistem Ganda PSG yang berwujud pada Praktik Industri PI pada hakikatnya merupakan kegiatan siswa dalam mewujudkan teori yang telah didapat dalam mata pelajaran di sekolah. Orientasi dari Pendidikan Sistem Ganda adalah mengarah pada tingkat pengujian teori dengan praktik sesungguhnya, jadi praktik industri tersebut bermaksud untuk dapat menyesuaikan diri dengan dunia bisnis sesungguhnya dengan berdasarkan teori yang didapat dalam mata pelajaran di sekolah SMK, sehingga mata pelajaran yang diberikan di SMK tidak hanya bersifat teoritis. Jenis pekerjaan orang tua akan mempengaruhi pola pikir seseorang terhadap dunia berwirausaha. Orang tua yang sukses di dalam pekerjaanya berwirausaha, akan memotivasi anak untuk melakukan hal yang sama dengan orang tuanya. Dengan begitu tidak menutup kemungkinan bahwa anak tersebut akan menentukan pilihan untuk berwirausaha sebagai warisan dari orang tua siswa. Walaupun anak tersebut juga tertarik untuk mencapai pekerjaan di perusahaan atau intansi lain, kemungkinan mereka untuk berwirausaha sangat kuat karena mereka telah menyaksikan dan menikmati keberhasilan orang tuanya dalam berwirausaha. Bagi yang orang tuanya bukan seorang wirausahawan pun tidak akan menutup kemungkinan, bagi anak mereka nantinya untuk berwirausaha. Hal itu dapat terjadi melihat kondisi saat ini dimana mencari pekerjaan sudah sangatlah sulit. Minat berwirausaha tidak dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan dipelajari sepanjang perkembangan orang tersebut. Minat dapat dibentuk dari interaksi sosial. Salah satu upayanya adalah lewat pengajaran yang diorientasikan pada pekerjaan tersebut. Dalam proses belajar mengajar senantiasa pendidik menanamkan sikap yang positif terhadap wirausaha agar jiwa berwirausaha siswa tumbuh dan berkembang. Minat juga dapat dikembangkan dengan menggalih semua pengetahuan yang terkait dengan kewirausahaan. Sehingga dengan kegiatan PI yang sudah didapat diharapkan mampu menibulkan minat untuk berwirausaha pada anak didik. Untuk mengetahui sebesar mana pengaruh jiwa kewirausahaan, praktik industri dan jenis pekerjaan orang tua mempengaruhi minat untuk berwirausaha pada siswa SMK, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Jiwa Kewirausahaan, Praktik Industri dan Jenis Pekerjaan Orang Tua terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK” Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kasus pada siswa kelas XII jurusan Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Pemasaran SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Koperasi Yogyakarta tahun ajaran 20112012 yang telah mengikuti mata pelajaran kewirausahaan dan melaksanakan praktik industri.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 5 BANDUNG.

0 2 46

Pengaruh jiwa kewirausahaan, latar belakang pekerjaan orang tua dan jenis kelamin terhadap minat berwirausaha siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) eks SMEA : studi kasus siswa kelas XII SMK N 7 Yogyakarta dan SMK Muhammadiyah 1 di Yogyakarta tahun ajaran

0 1 158

Pengaruh pemahaman konsep kewirausahaan, jiwa kewirausahaan, dan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa : studi kasus siswa kelas XII SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Negeri 7 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

0 0 167

Pengaruh praktik industri, nilai mata pelajaran kewirausahaan dan jenis pekerjaan orangtua terhadap minat siswa untuk berwirausaha : studi kasus siswa kelas III SMK Sanjaya di Pakem, Sleman, Yogyakarta.

0 0 169

Pengaruh jiwa kewirausahaan, latar belakang pekerjaan orang tua dan jenis kelamin terhadap minat berwirausaha siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) eks SMEA

0 0 156

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA.

0 0 181

PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 SUKOHARJO - UNS Institutional Repository

0 0 17

Hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK : studi kasus di kelas II jurusan penjualan SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1

0 0 177

Pengaruh praktek industri, jenis pekerjaan orang tua dan kondisi lingkungan terhadap minat siswa SMK untuk berwirausaha : studi kasus siswa kelas XII SMK YPKK 1 Sleman - USD Repository

0 0 164

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN, PRAKTIK INDUSTRI DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK

0 0 134