pengaruh yang dipunyai oleh seseorang wirausaha yang berupa imbalan, adapun imbalan yang dimaksudkan berupa gaji, kondisi kerja,
penghargaan, jenjang karier dan tanggung jawab. Menurut Gede Anggan Suhandan dalam Suryana 2006:52
mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu
nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi, faktor dasarnya adalah adanya
kebutuhan yang harus dipenuhi.
B. Jiwa Kewirausahaan
1. Definisi Jiwa Kewirausahaan
Suryana 2006:3 Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kepribadian kreatif dan inovatif, yaitu orang-
orang yang memiliki jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan dengan ciri- ciri: penuh kepercayaan diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis,
berkomitmen, disiplin dan bertanggung jawab. Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak dan aktif.
Memiliki motif berprestasi, indikatornya adalah orientasi pada hasil dan wawasan ke depan. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah
berani tampil beda, dapat dipercaya dan tangguh dalam bertindak. Berani
mengambil resiko dengan penuh perhitungan.
2. Kekuatan Mental
Kekuatan mental yang membangun kepribadian untuk berwirausaha menurut, Wasty Soemanto 2006:57 yaitu:
a. Berkemauan keras, wirausahawan bukanlah orang yang pantang
menyerah dan mengeluh dalam menjalankan setiap usaha oleh karena itu diperlukan kemauan dalam memulai dan menjalankan setiap usaha.
b. Berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi, seorang wirausaha harus dapat
mengenali diri, mempunyai kepercayaan pada diri sendiri dan memahami tujuan serta kebutuhan.
c. Kejujuran dan tanggung jawab, seorang wirausaha harus memiliki moral
yang tinggi dan disiplin terhadap diri sendiri agar dapat merencanakan sesuatu menjadi lebih baik.
d. Ketahanan pisik dan mental, dalam hal ini wirausaha harus menjaga
ketahanan atau kesehatan jasmani dan rohani, serta sikap sabar dan tabah. e.
Keuletan dan kerja keras, menjadi wirausaha diperlukan sikap ulet dan kerja keras agar dapat bersaing dengan wirausahaan yang lain.
f. Pemikiran yang konstruktif dan kreatif, menjadi wirausaha di perlukan
ide kreatif agar dapat mengembagkan usahanya yang sesuai dengan keadaan pasar atau fenomena yang sedang berkembang.
3. Etika atau Norma Wirausaha
Menurut Kasmir 2009:21 etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusaha yaitu:
a. Kejujuran, seorang pengusaha harus selalu jujur baik dalam berbicara
maupun bertindak karena tanpa kejujuran usaha tidak akan maju dan tidak dipercaya konsumen atau mitra kerja.
b. Bertanggung jawab, pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala
kegiatan yang dilakukan dalam bidang usahanya, tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga pada seluruh karyawan,
masyarakat, dan pemerintah. c.
Menepati janji, sekali seorang pengusaha tidak menepati janjinya maka akan hilang kepercayaan pelanggan terhadapnya. Pengusaha juga harus
konsisten terhadap apa yang telah disepakatinya. d.
Disiplin, pengusaha dituntut untuk selalu displin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usahanya.
e. Taat hokum, pelanggaran terhadap hukum dan peraturan yang telah
dibuat berakibat fatal di kemudian hari. Maka dari itu pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku baik yang berkaitan dengan
pemerintah maupun masyarakat. f.
Suka membantu, pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan, pengusaha yang terkesan pelit
akan dimusuhi oleh banyak orang. g.
Komitmen dan menghormati, pengusaha yang menjunjung tinggi komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati akan
dihargai oleh berbagai pihak.
h. Mengejar prestasi, pengusaha yang sukses harus selalu berusaha
mengejar prestasi setinggi mungkin tujuannya agar perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke waktu.
C. Pendidikan Sistem Ganda