Rangkuman dejarfa.com Modul B Indonesia KK D
Kegiatan Pembelajaran 2
32 C. Uraian Materi
1. Hakikat Membaca Istilah ‘membaca’ sering dipakai bukan saja kaitannya dengan kajian disiplin ilmu
melainkan juga dipakai oleh orang kebanyakan, seperti dalam ungkapan
membaca alam, membaca hati, membaca mimik muka, dan lain-lain. Dengan
memadukan kedua sudut pandang itu, hakikat membaca dapat dikalsifikasikan ke dalam tiga kelompok pandangan, yakni a sebagai interpretasi pengalaman, b
interpretasi lambang grafis, dan c paduan dari interpretasi pengalaman dan lambang grafis.
Dalam kaitannya dengan kajian disiplin ilmu, hakikat membaca dapat ditelusuri dari definisi-definisi berikut.
a. Membaca merupakan proses pengubahan lambang visual katon
menjadi lambang bunyi
auditoris. Pengertian ini menyiratkan makna membaca yang
paling dasar yang terjadi pada kegiatan membaca permulaan. Pada tahap ini kegiatan membaca lebih ditujukan pada pengenalan lambang-lambang bunyi
yang belum menekankan aspek maknainformasi. Sasarannya adalah
melek huruf.
b. Membaca merupakan suatu proses decoding
, yakni mengubah kode-kode atau lambang-lambang verbal yang berupa rangkaian huruf-huruf menjadi
bunyi-bunyi bahasa yang dapat dipahami. Lambang-lambang verbal itu mengusung sejumlah informasi. Proses pengubahan lambang menjadi bunyi
berarti itu disebut proses
decoding proses pembacaan sandi.
c. Membaca merupakan proses merekonstruksi makna dari bahan-bahan cetak. Definisi ini menyiratkan makna bahwa membaca bukan hanya sekedar
mengubah lambang menjadi bunyi dan mengubah bunyi menjadi makna, melainkan lebih ke proses pemetikan informasi atau makna sesuai dengan
informasi atau makna yang diusung si penulisnya. Dalam hal ini, pembaca berusaha membongkar dan merekam ulang apa yang yang tersaji dalam teks
sesuai dengan sumber penyampainya penulis.
d. Membaca merupakan suatu proses rekonstruksi makna melalui interaksi yang dinamis antara pengetahuan siap pembaca, informasi yang tersaji dalam
bahasa tulis, dan konteks bacaan.
Bahasa Indonesia SMP KK D
33
Keempat definisi di atas memperlihatkan rentangan definisi membaca dari yang paling sederhana yang bertumpu pada kemampuan
melek huruf hingga
kemampuan sesungguhnya yang bertumpu pada melek wacana. Melek huruf
adalah kemampuan mengenali lambang-lambang bunyi bahasa dan dapat melafalkannya dengan benar. Kemampuan melek huruf merupakan sasaran
pembelajaran membaca permulaan yang harus berakhir maksimal di kelas II sekolah dasar. Sementara itu, yang dimaksud dengan kemampuan
melek wacana adalah kemampuan mengenali, memahami, dan memetik maknamaksud dari
lambang-lambang yang tersaji dalam bahasa tulis itu dalam artian yang sesungguhnya. Kemampuan melek wacana merupakan sasaran dari
pembelajaran pembaca tingkat lanjut
. 2. Tujuan Membaca
Terdapat enam tujuan utama membaca, yaitu sebagai berikut. a. Memperoleh informasi tentang suatu topik. Kegiatan tersebut dilakukan, antara
lain, ketika membaca berita, surat, dan sumber-sumber bacaan sejenis lainnya.
b. Memperoleh berbagai petunjuk tentang cara melakukan suatu kegiatan ataupun tugas bagi pekerjaankehidupan sehari-hari misalnya, mengetahui
cara kerja alat-alat rumah tangga.
c. Menguasai akting dalam sebuah drama, bermain game,
menyelesaikan teka- teki. Dalam kepentingan ini, seseorang perlu menghapal dan mengasai bahan
bacaannya
d. Berhubungan dengan orang lain, misalnya melalui baca-membaca pesan SMS, surat
e-mail , dan sarana jejaring sosial lainnya.
e. Memperkirakan suatu peristiwa atau kejadian. Dengan membaca berbagai data, seseorang bisa melakukan predikai atau suatu fenomena yang akan
terjadi.
f. Memperoleh kesenangan atau hiburan. Misalnya, ketika seseorang membaca karya-karya sastra.