Teks Eksposisi Teks eksposisi adalah teks yang mengungkapkan pendapat atau argumentasi
Bahasa Indonesia SMP KK D
59
Teks itu tidak hanya berkenaan dengan penggunaan alat. Suatu prosedur dapat pula berisi cara-cara melakukan aktivitas tertentu dan kebiasaan hidup. Misalnya,
tentang cara belajar yang baik, cara berpidato, cara menulis cerpen, cara mengatasi banjir, cara memasak makanan, cara hidup sehat, cara membangkitkan
rasa percaya diri, atau cara hidup bahagia. Di beberapa majalah, surat kabar, dan internet, teks sejenis banyak kita jumpai dengan isi dan sebutan yang beragam.
Misalnya, ada yang menamainya dengan
resep, kiat, trik, cara jitu, tips petunjuk penggunaan, atau cara pemakaian.
Teks prosedur dibentuk oleh bagian-bagian berikut: tujuan, bahan dan alat, dan langkah-langkah. Sistematika tersebut dikenal sebagai resep. Petunjuk-petunjuk
yang lebih kompleks, seperti petunjuk penggunaan alat-alat elektronik atau petunjuk tentang suatu perilaku, tidak memerlukan penjelasan alat dan bahan.
Beberapa kaidah yang berlaku pada teks prosedur kompleks adalah sebagai berikut.
1 Karena merupakan petunjuk, teks prosedur kompleks banyak menggunakan
kalimat perintah command
. Bahkan, dalam contoh di atas, kalimat perintah itu pun digunakan sebagai anak judul, yakni sebagai berikut.
a Buatlah daftar target lengkap, mulai belajar sesuai urutan daftar. b Ciptakan suasana ruang belajarmu senyaman mungkin supaya kamu
betah berada di sana. c Aturlah penerangan agar sesuai dengan keperluanmu, tidak terlalu redup
dan tidak pula terlalu menyilaukan. 2 Konsekuensi dari penggunaan kalimat perintah, banyak pula pemakaian kata
kerja imperatif, yakni kata yang menyatakan perintah, keharusan, atau larangan. Contoh:
buatlah, ciptakan, aturlah, carilah, harus, jangan, perlu, tak perlu
. 3 Di dalam teks prosedur kompleks juga banyak digunakan konjungsi temporal
atau kata penghubung yang menyatakan urutan waktu kegiatan, seperti dan,
lalu, kemudian, setelah itu, selanjutnya. Kata-kata tersebut hadir sebagai
konsekuensi dari langkah-langkah penggunaan sesuatu yang bersifat kronologis. Akibatnya, teks semacam itu menuntut kehadiran konjungsi yang
bermakna kronologis pula.
Kegiatan Pembelajaran 3
60
4 Dalam teks yang sejenis, banyak pula digunakan kata-kata penunjuk waktu, seperti
beberapa menit kemudian, setengah jam. Kata-kata itu terutama
banyak digunakan dalam resep makanan. 5 Kadang-kadang menggunakan kata-kata yang menyatakan urutan langkah
kegiatan, seperti pertama, kedua, ketiga,
dan kata bilangan lainnya. 6 Banyak menggunakan keterangan cara, misalnya
dengan cepat, dengan lembut, dengan perlahan-lahan.
7
Banyak menggunakan kata-kata teknis, sesuai dengan temanya. Misalnya, petunjuk berlalu lintas, lebih banyak menggunakan kata-kata seperti
SIM, STNK, polantas, denda, tindak pidana, bukti pelanggaran, sidang, keputusan
hakim.