Blok Pembangun Sistem Informasi

48 Gambar 5 Kesatuan Sistem Informasi yang Mendukung Organisasi Sistem informasi front-office mendukung fungsi bisnis yang mencapai konsumen, sedangkan sistem informasi back-office mendukung operasi bisnis internal dan berinteraksi dengan pemasok. Sistem informasi front dan back office mengalirkan data ke sistem informasi manajemen dan sistem pendukung keputusan yang menyokong kebutuhan bisnis manajemen. Sistem informasi berinteraksi dengan pelanggan dan pemasok menggunakan aplikasi teknologi perdagangan elektronik e-commerce, manajemen hubungan pelanggan CRM, manajemen rantai persediaan SCM di internet. Arsitektur sistem informasi berperan sebagai kerangka tingkat tinggi untuk memahami pandangan-pandangan yang berbeda mengenai blok pembangun dasar sebuah sistem informasi. Pandangan yang berbeda dikarenakan setiap komponen sistem melihat dari sisinya masing-masing, misalnya pengguna sistem fokus pada tujuan bisnis secara umum, para desainer fokus pada teknologi yang mungkin dapat digunakan sistem informasi untuk meraih tujuan bisnis, dan 49 seterusnya. Gambar 6 menjelaskan mengenai blok pembangun dasar sistem informasi. Blok-blok pembangun sistem informasi adalah a blok pembangun pengetahuan, b blok pembangun proses dan c blok pembangun komunikasi. Blok Pembangun Pengetahuan, dapat dilihat pada gambar 6 sisi sebelah kiri, bertujuan mendapatkan dan menyimpan data bisnis dengan menggunakan teknologi basis data MySQL, MS SQL Server, Oracle. Setiap stakeholder memiliki pandangan berbeda mengenai pengetahuan. Pemilik sistem tidak tertarik pada data mentah melainkan pada informasi yang menambahkan pengetahuan bisnis baru dan membantu manajer mengambil keputusan cerdas yang sesuai dengan misi, tujuan, sasaran dan sisi kompetitif organisasi. Pengguna sistem memandang pengetahuan sebagai data yang dapat disimpan dalam dua bentuk, yaitu dalam kabinet file atau disimpan dalam file basis data komputer. Desainer sistem memandang pengetahuan sebagai struktur data, skema basis data, field, index dan contraint basis data. Sedangkan pembangun sistem memandang pengetahuan sebagai bahasa SQL dan teknologi DBMS. Blok Pembangun Proses, dapat dilihat pada gambar 6 di bagian tengah, mewakili kerja dalam sistem. Pada bagian bawah kolom proses adalah teknologi perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengotomatisasi proses-proses yang sudah ditentukan. Mari kita bahas pandangan para stakeholder mengenai proses. Pemilik sistem tertarik pada kelompok proses tingkat tinggi yang disebut fungsi bisnis. Fungsi bisnis adalah sekelompok proses yang berkaitan yang menyokong bisnis. Pengguna sistem tertarik pada pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyediakan respon yang sesuai dengan kejadian bisnis, misalnya proses bisnis, process requirement, kebijakan, prosedur dan aliran kerja work flow. Proses bisnis adalah kegiatan yang merespon kejadian bisnis sedangkan process requirement adalah harapan pengguna terhadap sebuah proses bisnis dan sistem informasi. Desainer sistem tertarik pada proses-proses apa yang dapat diotomatisasikan dan bagaimana caranya. Sedangkan pembangun sistem tertarik pada logika program yang akan mengimplementasikan otomatisasi proses, misalnya bahasa program aplikasi apa yang akan digunakan dan seterusnya. 50 Blok Pembangun Komunikasi, dapat dilihat pada gambar 6 sisi sebelah kanan, dimana di bawah kolom komunikasi adalah teknologi antarmuka untuk mengimplementasikan antarmuka komunikasi. Tujuan umum organisasi adalah memperbaiki komunikasi dan kolaborasi bisnis, perbaikan komunikasi umumnya diarahkan ke tujuan antarmuka yaitu menyediakan antarmuka yang efektif dan efisien bagi pengguna sistem. Mari kita lihat pandangan para stakeholder terhadap komunikasi. Pemilik tertarik pada siapa yang akan berinteraksi dengan sistem. Pengguna tertarik pada input danatau output sistem informasi. Desainer sistem tertarik pada desain teknik antarmuka antar sistem. Sedangkan pembangun sistem tertarik pada pembuatan, instalasi, pengujian dan implementasi antarmuka. Gambar 6 Blok Pembangun Sistem Informasi 51

7. Dokumen Spesifikasi Kebutuhan Sistem

Analis sistem menggunakan berbagai alat untuk mendokumentaskan penemuan mereka pada saat menganalisis sistem. Dokumen tersebut dikenal sebagai dokumen spesifikasi kebutuhan sistem System Requirement Specification SRS. Gambar 7 Contoh Daftar Isi Dokumen SRS 52

D. AKTIFITAS BELAJAR

Aktivitas pembelajaran ini berupa berbagai bentuk kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh peserta diklat untuk memantapkan dalam pengetahuan dan keterampilan serta nilai maupun sikap yang terkait dengan uraian materi yang sudah dijelaskan di atas, kegiatan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bacalah setiap paragraf pada uraian materi secara teliti dan pahamilah isi materinya dengan cermat. 2. Pahamilah tentang definisi analisis sistem, perlunya analisis sistem, tahapan analisis sistem, jenis kebutuhan, teknik pengumpulan data, blok pembangun sistem informasi dan dokumen spesifikasi kebutuhan sistem 3. Jawablah setiap pertanyaan-pertanyaan pada lembar latihan tanpa melihat modul atau uraian materinya. 4. Periksalah jawaban-jawaban yang telah Anda kerja pada lembar Latihan dan mecocokkan dengan Kunci Jawaban Latihan. 5. Buatlah SRS tentang sebuah sistem informasi yang paling anda kuasai Contoh SRS lengkap bisa dilihat pada lampiran.

E. RANGKUMAN

• Kegiatan analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru. Hal tersebut terlihat sederhana, namun sebenarnya tidak • Pendekatan analisis sistem yang populer adalah analisis dan analisis berorientasi objek • Tahapan Analisis Sistem a Penetapan Ruang Lingkup b Analisis Masalah c Analisis Persyaratan d Desain Lojik e Analisis Keputusan • Jenis Kebutuhan a Functional requirement b Development requirement