Upacara Mengantar Mempelai Upacara Menerima Mempelai Upacara Akad Nikah

disebut mandi berlimau. Gaza yang dilekatkan tadi terkupas dari kuku-kuku jari-jari tangan dan kaki dengan meninggalkan warna merah. Jadi mandi berlimau artinya mandi pembersihan diri dari sisa-sisa daki dan bahan-bahan lipstick tradisional. Biasanya upacara ini dipimpin oleh seorang perempuan tua yang khusus ditunjuk untuk itu. Sambil memandikan ke tubuh pengantin wanita, perempuan tua tersebut mengucapkan kata-kata berhikmah dan mendoakan supaya masa depan pengantin baru kelak memperoleh hidup bahagia, rukun damai serta memperoleh keturunan yang baik-baik.

4.6.4 Upacara Mengantar Mempelai

Upacara mengantar mempelai intat linto merupakan sebutan masyarakat adat Aceh adalah upacara membawa mengantar pengantin laki-laki dari rumahnya ke rumah pengantin wanita. Yang mengantarnya terdiri dari laki-laki dan wanita. Upacara mengantarkan pengantin laki-laki ke rumah pengantin wanita di daerah adat Aceh disebut intat linto. Upacara ini pada umumnya dilaksanakan secara sangat meriah sekali, sering disertai alat-alat bunyi-bunyian, berzikir, dan membawa berjanji serta selawat kepada Nabi.

4.6.5 Upacara Menerima Mempelai

Yang dimaksud dengan upacara menerima mempelai adalah upacara saat tibanya pengantin laki-lakin beserta rombongan ke rumah pengantin wanita. Pengantin laki-laki disambut oleh pemuka-pemuka masyarakat setempat serta warga kampungnya. Sebelum rombongan pengantin laki-laki tida di halaman rumah, dari Universitas Sumatera Utara kejauhan sayup-sayup terdengar regu kesenian meyembunyikan rebana, serunai serta zikir dan selawat Nabi, sehingga kedatangan rombongan dapat diketahui oleh pihak penunggu. Rombongan pengantin laki-laki berhenti di muka gerbang halaman rumah pengantin wanita sambil mengucapkan salam dan tegur sapa tanda penghormatan. Setelah adanya isyarat-isyarat tertentu, terjadilah suatu pembicaraan dalam bentuk pantun dan syair antara kedua kedua belah pihak. Selanjutnya pengantin laki-laki setibanya di anak tangga pertama, dia dipayung dengan payung yang berwarna kuning, hijau atau merah serta menabur beras dan padi dan memperbaiki dengan sedikit air sitawar sidingin oleh seorang tua yang sudah biasa, sambil mengucapkan puji sykur Allah Taala.

4.6.6 Upacara Akad Nikah

Upacara akad nikah merupakan syarat mutlak sahnya perkawinan menurut agama Islam. Sebelum akad nikah dilakukan. Teungku Kadhi menanyakan keadaan calon pengantin laki-laki dan calon pengantin perempuan wanita, apakah keduanya sudah bersediaan untuk kawin. Serta pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut soal- soal rumah tangga dan peribadatan. Selesai pernikahan ijab-kabul bagi pengantin laki-laki Teungku Kadhi membaca khotbah doa selamat, yang diamini oleh seluruh padara hadirin. Pengantin laki-laki bangkit bersalaman dengan seluruh para hadirin menandakan ia sudah selamat bernikah sekaligus menunjukkan pula tanda penghormatan kepada majelis. Universitas Sumatera Utara

4.6.7 Upacara Bersanding