Tingkat Pendapatan Orang Tua
pendapatan hanya diujikan kepada responden orang tua saja karena diasumsikan pendapatan orang tua adalah penentu disekolahkannya seorang anak atau tidak.
Tabel 14 menunjukkan sebaran tingkat pendapatan responden orang tua.
Tabel 14. Tingkat Pendapatan Orang Tua, Kecamatan Cariu 2008
Tingkat Pendapatan Orang Tua Frekuensi orang
Persentase 500000
14 46,7
500000 16
53,3 Total
30 100
Sebaran tingkat pendapatan responden orang tua pada umumnya tidak memperlihatkan perbedaan yang mencolok. Responden orang tua yang berada
pada kelompok tingkat pendapatan rendah sebanyak 46,7 persen, sedangkan responden orang tua yang berada pada kelompok tingkat pendapatan tinggi
sebanyak 53,3 persen. Responden sebagian besar bekerja di bidang pertanian, sebagai buruh tani
di sawah orang lain. Sebagian besar pemilik sawah adalah orang-orang di luar daerah yang memilih sawah sebagai investasi, dan mempekerjakan warga untuk
menggarap sawahnya. Sebagian besar responden memiliki penghasilan tidak tentu, karena mereka hanya mendapatkan uang pada saat musim panen tiba. Rata
penghasilan per bulan yang diperoleh responden sekitar Rp. 500.000,-.
5.5. Wawasan Gender 5.5.1. Marjinalisasi
Variabel marjinalisasi adalah variabel yang digunakan untuk mengukur tingkat kepekaan responden, baik responden orang tua maupun responden anak,
terhadap isu gender marjinalisasi. Marjinalisasi sendiri diartikan sebagai proses peminggiran, umumnya terjadi pada perempuan, yang terepresentasikan dalam
bentuk-bentuk sebagai berikut: a. Proses pengucilan.
b. Proses penggeseran perempuan ke pinggiran dari pasar tenaga kerja. c. Proses feminisasi atau segregasi.
d. Proses ketimpangan ekonomi yang makin meningkat. Sebaran tingkat kepekaan responden orang tua terhadap isu marjinalisasi dapat
terlihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Tingkat Kepekaan Responden Orang Tua terhadap Isu Gender Marjinalisasi, Kecamatan Cariu 2008
Marjinalisasi Frekuensi orang
Persentase Rendah
13 43,3
Tinggi 17
56,7 Total
30 100
Dari sebaran yang terlihat dari tabel di atas, dapat dikatakan bahwa secara umum, responden orang tua mempunyai tingkat kepekaan tinggi terhadap isu
gender marjinalisasi, namun banyak juga responden orang tua yang memiliki kepekaan rendah terhadap isu gender marjinalisasi. Selisih antara responden orang
tua yang memiliki kepekaan tinggi dan responden orang tua yang memiliki kepekaan rendah terhadap isu gender marjinalisasi tidak begitu besar. Responden
orang tua yang memiliki kepekaan tinggi terhadap isu gender marjinalisasi sebanyak 56,7 persen, sedangkan responden orangtua yang memiliki kepekaan
rendah terhadap isu gender marjinalisasi sebanyak 43,3 persen. Sebaran tingkat kepekaan responden anak terhadap marjinalisasi dapat terlihat dari Tabel 16.