Karakteristik Anak 1. Usia Anak

Y.1. Persepsi Terhadap Pendidikan Y.1.1. Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Penilaian responden orang tua terhadap penting tidaknya pendidikan bagi masa depan anak Penilaian orang tua terhadap penting tidaknya pendidikan bagi pendidikan untuk masa depan anak dilihat dari kegunaan pendidikan dalam hal: 1. Pekerjaan: kemudahan mendapatkan pekerjaan. 2. Kehidupan sosial: penerimaan lingkungan sosial terhadap anak. 3. Kehidupan berkeluarga: keberlangsungan hidup rumah tangga setelah anak menikah. Terdiri dari kategori: a. Kurang baik: 15 b. Baik : 15 Y.1.2. Persepsi Anak Terhadap Pendidikan Penilaian responden anak terhadap penting tidaknya pendidikan bagi masa depan Penilaian orang tua terhadap penting tidaknya pendidikan bagi pendidikan untuk masa depan anak dilihat dari kegunaan pendidikan dalam hal: 1. Pekerjaan: kemudahan mendapatkan pekerjaan. 2. Kehidupan sosial: penerimaan lingkungan sosial terhadap anak. Kehidupan berkeluarga: keberlangsungan hidup rumah tangga setelah anak menikah. Terdiri dari kategori: a. Kurang baik: 15 b. Baik : 15 Y.1.3. Pengambilan Keputusan Pemberian Pendidikan Anak Kekuatan pengambilan keputusan Kekuatan Pengambilan keputusan dilihat dari individu pengambil keputusan. Terdiri dari kategori: a. AyahIbuAnak : 1 b. Ayah dan Ibu : 2 Y.2. Ketimpangan Pendidikan Perempuan Ketidakseimbangan pendidikan antara laki-laki dan perempuan di Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, khususnya pada Sekolah Menengah Atas. Ketimpangan pendidikan perempuan dilihat dari perbedaan jumlah siswa laki- laki dan perempuan pada Sekolah Menengah Atas yang terdapat di Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor sejak Sekolah-sekolah Menengah tersebut didirikan sampai dengan tahun 2008, saat penelitian dilakukan. Y.3. Dampak Ketimpangan Pendidikan Perempuan terhadap Kehidupan Perempuan Y.3.1. Dampak Ketimpangan Pendidikan Perempuan terhadap Kehidupan Individu Perempuan Dampak ketimpangan pendidikan perempuan terhadap kehidupan perempuan sebagai seorang individu. Dampak ketimpangan pendidikan perempuan terhadap kehidupan perempuan sebagai individu dilihat dari keberdayaan perempuan dalam menjalani kehidupannya sebagai individu, termasuk di dalamnya kemampuan perempuan untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, dan kemampuannya memenuhi kebutuhan hidupanya secara finansial. Terdiri dari kategori: a.Tinggi : 12 b. Rendah : 12 Y.3.2. Dampak Ketimpangan Pendidikan Perempuan terhadap Kehidupan Perempuan dalam Berkeluarga Dampak ketimpangan pendidikan perempuan terhadap kehidupan perempuan dalam berkeluarga. Dampak ketimpangan pendidikan perempuan dalam kehidupan berkeluarga dilihat dari kemampuan perempuan menjalani kehidupan berkeluarga dan pembentukan keluarga masa depan, termasuk di dalamnya relasi dengan pasangan hidup dalam keluarga dan peningkatan kualitas keturunannya. Terdiri dari kategori: a.Tinggi : 12 b. Rendah : 12 Y.3.3. Dampak Ketimpangan Pendidikan Perempuan terhadap Kehidupan Perempuan dalam Bermasyarakat Dampak ketimpangan pendidikan perempuan terhadap kehidupan perempuan dalam bermasyarakat, berrelasi dengan lingkungan dan keterlibatan dalam organisasi kemasyarakatan Dampak ketimpangan perempuan dalam kehidupan perempuan dalam bermasyarakat dilihat dari kemampuan perempuan dalam menempatkan diri di masyarakat, berhubungan dengan lingkungan, penerimaan lingkungan terhadap perempuan, dan keterlibatan perempuan dalam organisasi kemasyarakatan. Terdiri dari kategori: a.Tinggi : 12 b. Rendah : 12 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive dengan alasan Kecamatan Cariu tercatat sebagai Kecamatan dengan catatan pendidikan terburuk diantara 40 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Bogor. Kecamatan Cariu dianggap dapat mewakili sebagai kecamatan dengan angka putus sekolah yang relatif tinggi, terutama angka putus sekolah dari jenjang SMP ke SMA. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei sampai dengan Bulan Juli 2008. Pada Bulan Mei 2008 dilakukan pengambilan data melalui penyebaran kuesioner kepada responden penelitian dan melakukan wawancara mendalam dengan beberapa responden. Pada Bulan Juni dan Juli 2008, dilakukan input data, pengolahan data, interpretasi, serta penyusunan hasil penelitian.

3.2. Metode Penentuan Responden

Populasi dari penelitian ini adalah keluarga yang bermukim di Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor. Pemilihan responden ini dilakukan dengan teknik simple random sampling, yaitu dengan terlebih dahulu membuat frame sampling, kemudian sampel yang diteliti diambil secara acak. Frame sampling yang dimaksud dalam hal ini adalah keluarga yang memiliki anak perempuan dan laki- laki dengan masa sekolah antara 9-12 tahun. Teknik simple random sampling dipilih dengan pertimbangan banyaknya keluarga yang keluarga yang memiliki anak perempuan putus sekolah di jenjang SMA. Jumlah sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 keluarga. Responden dalam penelitian ini adalah keluarga Ayah atau Ibu yang dapat menjawab pertanyaan kuesioner ditambah dengan satu orang anak perempuan dan satu orang anak laki-laki dengan masa sekolah antara 9-12 tahun. Responden untuk wawancara mendalam terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat setempat, pihak sekolah setara SMA, serta Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.

3.3. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yang menggunakan metode survai. Metode survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok Singarimbun dan Effendy, 1989. Metode penelitian survai mencakup model penelitian deskriptif dan eksplanatoris. Penelitian ini menggunakan penelitian eksplanatoris karena menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Penelitian ini juga didukung dengan pendekatan kualitatif, yang menggunakan metode wawancara mendalam indepth study. Wawancara mendalam dilakukan kepada tokoh-tokoh masyarakat setempat, pihak sekolah, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Metode wawancara mendalam ini dilakukan untuk menggali lebih dalam mengenai informasi mengenai pendidikan perempuan di Kecamatan Cariu, hal ini dimaksudkan untuk memperkuat data yang didapat melalui kuesioner.