Konsep Nilai Tambah Kerangka Teoritis .1 Definisi Dayasaing

1. harga pasar tidak mencerminkan apa yang sebenarnya dikorbankan seandainya sejumlah sumberdaya yang dipilih dipakai dalam aktifitas tertentu, tetapi tidak digunakan dalam aktifitas lain yang masih memungkinkan bagi masyarakat; 2. harga yang berlaku di pasar tidak mencerminkan apa yang sebenarnya diperoleh masyarakat melalui produksi yang dihasilkan dari aktifitas tersebut.

3.1.7 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas merupakan suatu analisis yang dapat membantu untuk mengetahui tingkat kepekaan suatu aktifitas produksi apabila terjadi perubahan- perubahan dalam perhitungan biaya maupun manfaat. Kadariah 2001 menyebutkan bahwa analisis sensitivitas dapat membantu menemukan variabel- variabel penting dalam suatu proyek yang harus diperhatikan untuk memperbaiki perkiraan-perkiraan dan memperkecil bidang ketidakpastian. Menurut Kadariah 2001, cara melakukan analisis sensitivitas yaitu: 1. mengubah besarnya variabel-variabel penting, masing-masing terpisah, atau beberapa dalam kombinasi, dengan suatu persentase, dan menentukan berapa pekanya hasil perhitungan terhadap perubahan-perubahan tersebut; 2. menentukan dengan berapa sesuatu variabel harus berubah untuk sampai ke hasil perhitungan yang membuat proyek tidak dapat diterima.

3.1.8 Konsep Nilai Tambah

Menurut Hayami dalam Ibnu 2001, definisi nilai tambah adalah pertambahan nilai suatu komoditi karena adanya input fungsional yang diberlakukan pada komoditi yang bersangkutan. Input fungsional tersebut berupa proses mengubah bentuk form utility, memindahkan tempat place utility, maupun menyimpan time utility. Terdapat beberapa variabel penting yang terkait dengan analisis nilai tambah yaitu faktor konversi yang menunjuk pada banyaknya output yang dihasilkan dari satu satuan input; faktor koefisien tenaga kerja yang menunjuk pada banyaknya tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk mengolah satu satuan input; dan nilai produk yang menunjuk pada nilai output yang dihasilkan dari satu satuan input Hayami dalam Jati 2005.

3.2 Kerangka Operasional

Kedelai merupakan komoditi yang strategis dilihat dari peranannya dalam perekonomian nasional. Sebagai salah satu sumber protein nabati yang banyak diminati, komoditi ini memiliki tingkat permintaan yang tinggi baik untuk konsumsi masyarakat, kebutuhan bahan baku industri makanan olahan, serta pakan ternak. Permintaan kedelai akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, pendapatan, serta pengetahuan kesehatan masyarakat Amang, 1996. Dari sisi penawaran, tingkat produksi kedelai dalam negeri belum mampu mengimbangi tingginya tingkat permintaan. Terdapat kesenjangan antara jumlah yang diproduksi dengan jumlah kebutuhan dalam negeri. Oleh karena itu, dalam pemenuhan kebutuhan kedelai pemerintah melakukan impor dari luar negeri. Total impor kedelai di Indonesia yaitu sebesar 60-65 persen dari keseluruhan kebutuhan dalam negeri, sisanya yaitu hanya 35-40 persen yang dapat dipenuhi melalui produksi domestik. Permintaan kedelai paling tinggi yaitu bagi pemenuhan kebutuhan bahan baku industri makanan olahan seperti tempe, kecap, tahu, tauco dan sebagainya. Menurut data Depperin, jumlah industri kecil dan menengah IKM pengolah