67 rancang ulang Tabel 13 dan setelah rancang ulang Tabel 14 menggunakan 4
pola sumber bahan baku menunjukkan profitabilitas yang diterima pengusaha mengalami peningkatan untuk kedua kondisi.
Tabel 14. Analisa profitabilitas setelah rancang ulang
A. Kapasitas tetap perubahan mutu Harga
Jumlah Pola I
Pola II Pola III
Pola IV
Total Penerimaan 286 kg
Rp 1.001.000
Rp 1.001.000
Rp 1.001.000
Rp 400.400
Gula Baik Rp 3.700kg
48 kg Rp
307.100 Rp
307.100 Rp
307.100 Rp
307.100 Gula Sedang
Rp 3.500kg 136 kg
Rp 420.000
Rp 420.000
Rp 420.000
Rp 420.000
Gula Jelek Rp 3.300kg
102 kg Rp
273.900 Rp
273.900 Rp
273.900 Rp
273.900 Biaya Produksi Gula Merah
Rp 403.237
Rp 541.749
Rp 700.226
Rp 212.344
Biaya Tebu Lahan Milik
Rp 6.224kw 28,6 kw
Rp 177.993
Lahan Sewa Rp 11.518kw
28,6 kw Rp
329.405 Beli Tebu
Rp 17.059kw 28,6 kw
Rp 487.882
Biaya Pengolahan Rp
65.084 Rp
52.184 Rp
52.184 Rp
52.184 Kapur
Rp 350kg 2,60 kg
Rp 910
Rp 910
Rp 910
Rp 910
Minyak Kelapa Rp 4.700kg
0,52 kg Rp
2.444 Rp
2.444 Rp
2.444 Rp
2.444 Na-Metabisulfit
Rp 8.000kg 0,26 kg
Rp 2.080
Rp 2.080
Rp 2.080
Rp 2.080
BBM Diesel Rp 4.300lt
7 lt Rp
30.100 Rp
17.200 Rp
17.200 Rp
17.200 Oli
Rp 9.000lt 0,4 lt
Rp 3.600
Rp 3.600
Rp 3.600
Rp 3.600
BBM Kendaraan Rp 4.300lt
6 lt Rp
25.800 Rp
25.800 Rp
25.800 Rp
25.800 Aspal padat
Rp 9.000bj 0,02 bj
Rp 150
Rp 150
Rp 150
Rp 150
Tenaga Kerja Rp
160.160 Rp
160.160 Rp
160.160 Rp
160.160 Total Pendapatan
Rp 597.763
Rp 459.251
Rp 300.774
Rp 188.056
Pendapatan kg Rp
2.090 Rp
1.606 Rp
1.052 Rp
658 RC Ratio
2,48 1,85
1,43 1,89
B. Kapasitas meningkat dan perubahan mutu Harga
Jumlah Pola I
Pola II Pola III
Pola IV
Total Penerimaan 338 kg
Rp 1.183.400 Rp 1.183.400
Rp 1.183.400 Rp 473.360
Gula Baik Rp 3.700kg
98 kg Rp
362.600 Rp
362.600 Rp
362.600 Rp
362.600 Gula Sedang
Rp 3.500kg 144 kg
Rp 504.000
Rp 504.000
Rp 504.000
Rp 504.000
Gula Jelek Rp 3.300kg
96 kg Rp
316.800 Rp
316.800 Rp
316.800 Rp
316.800 Biaya Produksi Gula Merah
Rp 474.283 Rp 636.024
Rp 823.316 Rp 246.728
Biaya Tebu Lahan Milik
Rp 6.224kw 33,8 kg
Rp 210.355
68
Lahan Sewa Rp 11.518kw
Rp 389.296
Beli Tebu Rp 17.059kw
Rp 576.588
Biaya Pengolahan Rp
74.584 Rp
57.384 Rp
57.384 Rp
57.384 Kapur
Rp 350kg 2,60 kg
Rp 910
Rp 910
Rp 910
Rp 910
Minyak Kelapa Rp 4.700kg
0,52 kg Rp
2.444 Rp
2.444 Rp
2.444 Rp
2.444 Na-Metabisulfit
Rp 8.000kg 0,26 kg
Rp 2.080
Rp 2.080
Rp 2.080
Rp 2.080
BBM Diesel Rp 4.300lt
9 lt Rp
38.700 Rp
21.500 Rp
21.500 Rp
21.500 Oli
Rp 9.000lt 0,5 lt
Rp 4.500
Rp 4.500
Rp 4.500
Rp 4.500
BBM Kendaraan Rp 4.300lt
6 lt Rp
25.800 Rp
25.800 Rp
25.800 Rp
25.800 Aspal padat
Rp 9.000bj 0,02 bj
Rp 150
Rp 150
Rp 150
Rp 150
Tenaga Kerja Rp
189.344 Rp
189.344 Rp
189.344 Rp
189.344 Total Pendapatan
Rp 709.117 Rp 547.376
Rp 360.084 Rp 226.632
Pendapatan kg Rp 2.098
Rp 1.619 Rp 1.065
Rp 671 RC Ratio
2,50 1,86
1,44 1,92
Tabel 15. Investasi rancang ulang industri gula merah tebu
Komponen Biaya Jumlah
Investasi Umur ekonomis
Penyusutan thn
Bangunan + Tungku 1
Rp 38.000.000 10 tahun
Rp 3.800.000 Gerobak
1 Rp 215.000
10 tahun Rp 21.500
Rp 38.215.000 Rp 3.821.500
Investasi yang dibutuhkan untuk rancang ulang adalah Rp 38.215.000. Investasi ini digunakan untuk perbaikan bangunan pabrik, tungku pemasakan, dan
pembelian gerobak Tabel 15. Investasi untuk perbaikan bangunan dan tungku pemasakan sebesar Rp 38.000.000, sedangkan investasi untuk gerobak sebesar Rp
215.000. Biaya tetap yang dikeluarkan pengusaha untuk pembelian peralatan produksi sebesar Rp 355.000tahun. Peralatan produksi yang selalu dibeli
pengusaha setiap awal musim giling antara lain penahan bumbung, golok, ebor, keranjang, serok, ember, dan sodet.
Tabel 16. Biaya tetap peralatan industri gula merah tebutahun
Komponen Biaya Jumlah
Harga satuan Harga total
Penahan bumbung 6
Rp 20.000 Rp 120.000
Golok 6
Rp 15.000 Rp 90.000
Ebor 6
Rp 10.000 Rp 60.000
Keranjang 5
Rp 10.000 Rp 50.000
Serok 2
Rp 5.000 Rp 10.000
Ember 3
Rp 5.000 Rp 15.000
Sodet 2
Rp 5.000 Rp 10.000
Rp 355.000
69 Analisa finansial rancang ulang industri gula merah tebu dilakukan
berdasarkan sumber bahan baku, perubahan persentase mutu, dan peningkatan kapasitas wajan. Lampiran 10 menunjukkan laporan laba rugi usaha gula merah
tebu dimana kegiatan produksi dilakukan selama 240 hari atau 8 bulan per tahun. Biaya pembelian peralatan produksi sebesar Rp 355.000 dihitung sebagai biaya
tetap yang dikeluarkan per tahun. Pada kondisi kapasitas wajan tetap dan perubahan persentase mutu, laba
bersih per tahun pada Pola I adalah Rp 139.286.860, Pola II adalah Rp 106.043.740, Pola III adalah Rp 68.009.260, dan Pola IV adalah Rp 40.956.940.
Laba bersih per tahun pada kondisi kapasitas wajan meningkat dan perubahan persentase mutu Pola I adalah Rp 166.011.580, Pola II adalah Rp 127.193.740,
Pola III adalah Rp 82.243.660, dan Pola IV adalah Rp 50.215.180. Arus kas industri gula merah tebu dapat dilihat pada Lampiran 11. Pada kasus
ini, sumber dana yang digunakan untuk investasi rancang ulang merupakan dana hibah dimana pengusaha tidak memiliki kewajiban untuk mengembalikan dana
tersebut, sedangkan biaya operasional biaya tetap dan biaya variabel merupakan modal sendiri.
Tabel 17. Analisa kelayakan finansial rancang ulang
A. Kapasitas tetap perubahan mutu Pola I