Tata Cara Pengajuan Dwangsom Dalam Gugatan

59 hukuman dwangsom tanpa diminta para pihak berperkara jelas hal ini melanggar asas ultra petita 17 yang tentunya tidak dibenarkan dalam hukum acara perdata.

b. Dwangsom Diajukan Bersama-sama dengan Hukuman Pokok:

Adapun hal kedua yang harus diperhatikan sebelum mengabulkan permohonan dwangsom, bahwa hukuman dwangsom yang diajukan oleh penggugat dalam petitum gugatannya bersama-sama dengan gugatan pokok. Hal ini penting diperhatikan terlebih dahulu karena hukuman dwangsom hanya mungkin dikabulkan apabila diajukan dalam petitum gugatan bersama-sama dengan hukuman pokok. Tanpa hukuman pokok permohonan dwangsom tidak mungkin dan tidak boleh dikabulkan karena seperti telah dikemukakan di atas bahwa salah satu sifat dwangsom adalah accessoir, dalam pengertian bahwa keberadaan dwangsom tergantung dan mengikuti keberadaan hukuman pokok, tidak ada dwangsom tanpa hukuman pokok. c. Hukuman Pokok Yang Diminta Bukan Berupa Pembayaran Sejumlah Uang: Hal ketiga yang harus diperhatikan terlebih dahulu sebelum mengabulkan permohonan dwangsom, bahwa hukuman pokok yang diminta dalam perkara tersebut harus bukan berupa pembayaran 17 Ultra Petita dalam hukum acara perdata adalah memutus hal yang tidak diminta atau tidak dituntut atau memutus lebih dari yang dimintadituntut, di mana menurut ketentuan Pasal 189 ayat 2 R.Bg jis. Pasal 178 ayat 3 HIR dan Pasal 50 ayat 3 serta Psl 385 ayat 2 dan 3 RV hakim perdata dilarang memberi putusan tentang hal-hal yang tidak dituntut atau mengabulkan lebih dari yang dituntut. 60 sejumlah uang. Hal ini sesuai dengan Penerapan ketentuan Pasal 606a Rv, di mana dwangsom hanya dapat dijatuhkan terhadap putusan hakim yang hukuman pokoknya bukan berupa pembayaran sejumlah uang. Terhadap putusan hakim yang hukuman pokoknya berupa pembayaran sejumlah uang tidak boleh dan tidak perlu dijatuhkan dwangsom karena pemenuhan hukumannya dapat diperoleh dengan suatu upaya hukum biasa dengan melalui executorial beslag kemudian dilakukan penjualan dengan cara pelelangan sehingga tidak perlu hukuman dwangsom. 18

d. Terhukum Dalam Keadaan Mampu dan Memungkinkan untuk

Melaksanakan Hukuman Pokok: Hal selanjutnya yang harus diperhatikan terlebih dahulu sebelum mengabulkan permohonan dwangsom adalah bahwa terhukum tergugat dalam keadaan mampu dan memungkinkan untuk memenuhi dan melaksanakan hukum pokok. Dwangsom tidak boleh dijatuhkan apabila sebelumnya menurut penilaian hakim debitur atau terhukum tergugat tidak akan mampu memenuhi hukuman pokok misalnya, seorang terhukum tergugat dalam amar putusan ia dihukum untuk mengembalikan suatu barang tidak bergerak kepada penggugat. Padahal barang dimaksud sudah nyata tidak lagi berada di bawah penguasaan terhukum tergugat tersebut. Dalam keadaan demikian tentu tidak ada manfaatnya menjatuhkan hukuman 18 Harifin Tumpa, Memahami Eksistensi Uang Paksa Dwangsom dan Inplementasinya di Indonesia, h.29.