Jenis Penelitian Desain Penelitian

62

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Furchan 2007:337 menyatakan penelitian ekperimen adalah penelitian yang paling sophisticated untuk menguji hipotesis. Dimulai dengan suatu pertanyaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Sugiyono 2013:107 menjelaskan penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan di laboratorium, ada perlakuan atau treatment. Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Arikunto 2013:207 menyatakan penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik. Jenis penelitian eksperimen, yaitu Pre-Experimental Design, True Experimental, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design Sugiyono, 2013:108. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan suatu perlakuan terhadap sampel. Perlakuan yang dimaksudkan adalah penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournament pada kelas eksperimen, ceramah dan tanya jawab pada kelas kontrol. Kedua kelas diasumsikan bersifat homogen ditinjau dari segi kemampuan belajar yang setara dan berbeda dari segi perlakuan yang diberikan. Kedua kelas harus dikontrol dengan teliti, sehingga peningkatan hasil belajar PKn materi Globalisasi kelas IV SDN Gugus RA Kartini merupakan hasil treatment yang diberikan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Experimental Design penelitian semu.

3.1.2 Desain Penelitian

Furchan 2007:358 menyatakan desain eksperimental adalah kerangka konseptual pelaksanaan eksperimen. Desain penelitian yang akan diambil harus merupakan desain yang tepat untuk menguji hipotesis penelitian yang bersangkutan. Penelitian ini menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Pada desain ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi tes awal pretest. Setelah itu kedua kelompok tersebut diberikan perlakuan yang berbeda. Selanjutnya siswa diberikan tes akhir posttest dengan tes yang sama pada pretest yang telah diuji cobakan. Kemudian membandingkan hasil pretest dan posttest pada masing-masing kelompok Sugiyono, 2015:116. Berikut gambar desainnya: Tabel 3.1. Desain yang Menggunakan Pre-tes dan Pasca-tes dengan kelompok-kelompok yang diacak. Kelompok Pra-tes Variabel-bebas Pasca-tes R E Y 1 X Y 2 R P Y 1 - Y 2 Keterangan: R : kelompok dipilih secara random E : kelas eksperimen yang diberikan perlakuan kelas IV SDN Bumiharjo 02 P : kelas pengendalikontrol yang tidak diberikan perlakuan kelas IV SDN Sumber Mulyo 01 Y 1 : tes awal sebelum awal pembelajaran pada kelas eksperimen dan kontrol Y 2 : tes akhir setelah proses pembelajaran pada kelas eksperimen dan kontrol X : pemberian treatment berupa model Teams Games Tournament Dari desain tersebut, terdapat 2 kelas yang dijadikan penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dipilih secara acak dengan diberikan perlakuan berbeda. Kelas eksperimen diberikan perlakuan X yaitu dengan menggunakan model pembelajaran TGT, sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi pretest Y 1 untuk menghitung kesamaan rata- rata antara kedua kelas tersebut. Pada akhir pembelajaran diberi posttest Y 2 untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dari kedua kelas setelah mendapat pembelajaran dengan materi yang sama, tetapi menggunakan model pembelajaran yang berbeda.

3.2 PROSEDUR PENELITIAN