F. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Suatu skala akan menghasilkan data yang akurat apabila penelitian tersebut melakukan validasi Azwar, 2012. Validitas adalah pokok soal
yang kompleks, kontroversial, dan penting dalam penelitian tentang perilaku manusia Kerlinger, 1990. Penelitian ini menggunakan validitas
isi yang diukur melalui analisis rasional terhadap isi tes dan didasarkan pada penilaian judgement yang bersifat subjektif Supratiknya, 1998.
Semua penilaian diuji oleh yang lebih kompeten expert judgement yaitu dosen pembimbing skripsi. Penilaian akan dilakukan berdasarkan
kesesuaian aitem – aitem dalam tes melalui aspek – aspek yang akan
diungkap serta sesuai dengan blue print.
2. Seleksi Aitem
Penelitian ini menggunakan data penelitian terpakai try out terpakai, sehingga penelitian hanya dilakukan satu kali. Hal ini didasarkan pada
alasan berikut : a.
Alasan Teoritis Menurut Hadi 2005 penelitian terpakai atau uji coba terpakai
merupakan uji coba yang hasilnya sekaligus digunakan sebagai data penelitian. Jadi penelitian terpakai hasil uji-cobanya langsung
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Penelitian uji coba terpakai memiliki kelebihan dalam hal mempersingkat waktu
pelaksanaan.
b. Alasan Praktis
Alasan utama peneliti menggunakan data terpakai karena melihat dari pekerjaan subjek yang kemungkinan sulit untuk ditemui dan
pengambilan data dilakukan didalam dan diluar kota, sehingga penelitian akan memakan waktu yang lama. Pengambilan data
dilakukan di luar kota dikarenakan jumlah subjek masih belum mencukupi, sehingga membutuhkan subjek lebih banyak yang berada
di luar kota. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk menggunakan data uji coba terpakai.
Seleksi aitem akan dilakukan dengan cara menguji kesesuaian pada karakteristik di masing
– masing aitem. Seleksi aitem pada penelitian ini akan dilakukan berdasarkan daya diskriminasi atau daya beda. Suatu aitem akan
memiliki daya beda yang tinggi apabila semua atau sebagian kelompok tinggi menjawab dengan hasil besar dan sebagian atau semua kelompok rendah
menjawab dengan hasil rendah. Maka dari itu, semakin besar proporsi penjawab dari kelompok tinggi dan rendah, akan semakin besar daya beda dari
suatu aitem Supratiknya, 1998. Aitem yang kurang baik akan digugurkan. Seleksi aitem dilakukan dengan menggunakan SPSS forWindows versi 16.0.
Kriteria aitem dengan batasan r
ix
0,30 dikategorikan sebagai aitem yang baik, sedangkan aitem yang memiliki r
ix
0,30 dikategorikan sebagai aitem yang kurang baik.
Hasil dari pengujian data skala WFC dari total 30 aitem menunjukkan bahwa terdapat 11 aitem yang memiliki r
ix
0,30 yaitu aitem no 2, 9, 16, 19,
21, 22, 24, 24, 25, 27, dan 28. No aitem yang gugur tersebut termasuk aspek behavior
– based. Menurut Zhang et al. 2011 behavior – based kurang dapat diukur karena perilaku yang dianggap tepat untuk suatu lingkungan baik
pekerjaan maupun keluarga belum tentu sama. Aitem 19 lainnya r
ix
0,30 yaitu aitem no 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 26, 29, dan