sedangkan mean empiris stres kerja sebesar 29.62. Skor tersebut menunjukkan bahwa skor mean empiris lebih rendah dibandingkan skor mean teoritis maka
dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian memiliki stres kerja yang rendah.
D. Hasil Penelitian
Sebelum dilakukan analisis data dengan teknik korelasi Product Moment, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji
linearitas yang merupakan syarat sebelum melakukan pengetesan terhadap nilai korelasi.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan adalah menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov Test dalam program SPSS 16.00 for windows. Uji
normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui sebaran data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal Santoso, 2010.
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 8 berikut:
Tabel 8 Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas yang tertera di atas dapat dilihat bahwa variabel WFC memperoleh nilai signifikansi p sebesar 0.200. Hal
ini menunjukkan bahwa data pada variabel WFC normal. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi p lebih besar dari 0.05. Berdasarkan hasil
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Statistic df
Sig. WFC
.063 151
.200 Stres_kerja
.095 151
.002
uji normalitas pada tabel 8 variabel stres kerja memiliki nilai signifikansi p sebesar 0.002. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel stres
kerja memiliki data tidak normal karena nilai signifikansi p lebih kecil dari 0.05. Sebaran data yang tidak normal dikarenakan ada beberapa
subjek yang memiliki values terlalu extreme.
Gambar 2. Histogram WFC
Gambar 3. Histogram Stres Kerja
2. Uji Linearitas
Uji linearitas menyatakan hubungan antar variabel yang dianalisis mengikuti garis lurus Santoso, 2010. Uji linearitas pada penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan test of linearity dalam program SPSS for Windows versi 16.0. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9 Uji Linearitas
F Sig.
stres_kerja WFC Combined 6.211
.000 Linearity
182.147 .000
Deviation from Linearity 1.036
.429
Gambar 4. Scatterplot WFC dengan Stres Kerja
Berdasarkan perhitungan uji linearitas pada tabel di atas menunjukkan nilai signifikan p sebesar 0,000 p0,05. Hal tersebut
menunjukkan bahwa variabel WFC dan variabel stres kerja terdapat hubungan yang linear.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui dan menguji hipotesis pada penelitian ini, yaitu adanya hubungan positif antara Work Family
Conflict dengan stres kerja pada wartawan pria. Uji hipotesis penelitian ini menggunakan teknik korelasi
Spearman’s Rho program SPSS for Windows versi 16.0, karena sebaran data tidak normal yaitu data stres
kerja.
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel stres kerja memiliki sebaran data yang tidak normal sehingga uji korelasi tidak dapat
menggunakan teknik korelasi Pearson Product moment, maka uji korelasi dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi
Spearman’s Rho sebagai pengganti. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan positif
antara Work Family Conflict dengan stres kerja pada wartawan pria karena koefisien korelasi r yang diperoleh sebesar 0.679 dengan taraf
signifikansi 0,000 p0,01. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Work Family Conflict pada wartawan pria maka akan semakin tinggi pula
stres kerja yang dirasakan para wartawan pria. Hipotesis penelititan ini dilakukan dengan pengujian satu ekor 1-tailed, karena hipotesis sudah
berarah yaitu berarah positif.
Tabel 10 Hasil Uji Hipotesis
Correlations
WFC stres_kerja
Spearmans rho WFC Correlation
Coefficient 1.000
.679 Sig. 1-tailed
. .000
N 151
151 stres_kerja Correlation
Coefficient .679
1.000 Sig. 1-tailed
.000 .
N 151
151 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
E. Pembahasan