B. Locus of Control
1. Pengertian Locus of Control Locus of control
adalah suatu konsep yang memberikan gambaran tentang keyakinan seseorang mengenai sumber penentu pribadinya Rotter
dalam Pujiwati, 2004:30. Locus of control dibedakan menjadi dua yaitu locus of control
internal dan locus of control eksternal. Individu dikatakan memiliki locus of control internal jika memiliki keyakinan bahwa apa
yang terjadi pada dirinya karena pengaruh dari dirinya sendiri dan keberhasilan atau kegagalan dipandang sebagai akibat dari perilakunya.
Individu yang mempunyai locus of control eksternal cenderung memiliki keyakinan bahwa faktor-faktor di luar dirinya mempengaruhi perilakunya.
Keberhasilan dan kegagalan dalam hidupnya dipandang sebagai nasib, faktor keberuntungan, kesempatan karena kekuasaan orang lain atau
karena kondisi-kondisi yang tidak dapat dikuasainya Rotter dalam
Pujiwati, 2004:32. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa locus of control
merupakan keyakinan individu tentang faktor-faktor yang mengatur kejadian-kejadian dalam hidupnya, yang dapat dikontrol locus
of control internal dan yang di luar kontrol dirinya locus of control
eksternal, serta sejauh mana orang tersebut merasakan adanya hubungan antara usaha-usaha yang telah dilakukannya dengan akibat-akibatnya.
2. Dimensi Locus of Control Rotter Menurut Rotter 1964:58-59, dimensi locus of control terdiri atas 6 hal,
yaitu status-recognition
pengakuan status; dominance
dominasi; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
independence ketidaktergantungan;
protection-dependency perlindungan ketergantungan; love and affection cinta dan kasih
sayang; dan physical comfort kenyamanan fisik. a. Dimensi status-recognition pengakuan status, indikator locus of
control mencakup
kebutuhan untuk
dihargai; ingin
dianggap kompeten; dan kesuksesan dalam berkarya.
b. Dimensi dominance dominasi, indikator locus of control mencakup kebutuhan untuk mengontrol aktivitas orang lain dan kebutuhan untuk
berkuasa. c. Dimensi independence ketidaktergantungan, indikator locus of
control mencakup keyakinan diri dan menggantungkan pada diri
sendiriusaha sendiri. d. Dimensi
protection-dependency perlindungan-ketergantungan,
indikator locus of control mencakup menghindari frustasi dengan mencari perlindungan dan keamanan serta menggantungkan diri pada
orang lain. e. Dimensi love and affection cinta dan kasih sayang, indikator locus of
control mencakup kebutuhan untuk dicintai serta kehangatan;
perhatian; cinta dan kasih sayang. f.
Dimensi physical comfort kenyamanan fisik, indikator locus of control
ialah kebutuhan akan kepuasan fisik menghindari sakit, mencari kesenangan jasmani.
3. Faktor-Faktor yang Berperan dalam Perkembangan Locus of Control Ada 2 faktor yang mempengaruhi individu dalam mengembangkan
kecenderungan terhadap locus of control tertentu. a.
Keluarga Orang tua yang memberikan dukungan yang hangat, protektif, positif
dan membimbing,
akan menghasilkan
anak-anak yang
mengembangkan locus of control internal. Hal-hal tersebut akan membangun kepercayaan diri, penghargaan diri, serta kemandirian
yang berterkaitan erat dengan locus of control internal. Hal-hal yang juga terkait dengan pengembangan locus of control internal adalah
konsistensi dalam penerapan disiplin dan standar-standar oleh orang tua. Seorang anak belajar mengembangkan locus of control internal,
dengan cara mengasosiasikan perilaku mereka dengan akibat-akibat yang dapat mereka prediksikan.
b. Faktor-faktor sosial
Semakin rendah status sosial ekonomi individu, semakin eksternal pula locus of control individu tersebut. Secara umum telah diketahui
bahwa individu dengan status sosial ekonomi tinggi mempunyai kendali
yang relatif
tinggi dalam
dinamika sosial
ekonomi masyarakat. Sebaliknya, individu dengan status sosial ekonomi rendah
relatif kurang memiliki kekuasaan untuk melakukan hal serupa. Mereka sering tidak punya banyak pilihan selain menerima apa yang
telah disediakan oleh sistem. Kekurangberdayaan serupa juga dialami PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
oleh kelompok etnis dan minoritas dengan sedikit akses pada pengerakan sosial ekonomi. Pengalaman demikian jika berlangsung
secara terus-menerus akan mendorong berkembangnya kepercayaan individu
bahwa faktor-faktor
eksternal lebih
berkuasa untuk
mengendalikan hidupnya daripada dirinya sendiri. 4. Perbedaan Orientasi Locus of Control Internal dan Eksternal
Adanya perbedaan locus of control pada individu-individu ternyata menimbulkan perbedaan sikap, sifat, dan lainnya. Lefcourt Rosita,
2005:31 mengatakan bahwa orang yang mempunyai kecenderungan locus of control
internal kurang konformis karena rasa percaya diri yang dimilikinya dan dapat melakukan kontrol dengan kemampuannya sendiri,
mengandalkan kemampuan dan keterampilan diri serta usaha-usaha yang dilakukan. Individu dengan kecenderungan locus of control internal
cenderung lebih giat, rajin, ulet, mandiri, dan mempunyai daya tahan yang baik terhadap pengaruh sosial, dan bertanggung jawab atas kegagalannya.
Individu dengan kecenderungan locus of control eksternal cenderung conform
terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, memiliki anggapan bahwa kegagalan disebabkan oleh faktor luar dirinya. Individu juga cenderung
menunjukkan sikap menyerah, merasa tidak berdaya, dan memiliki kecemasan yang tinggi daripada individu yang mempunyai kecenderungan
locus of control internal. Individu yang memiliki kecenderungan locus of
control internal mempunyai keyakinan yang besar untuk memperoleh
keberhasilan, assertif, mempunyai usaha untuk maju dan mampu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan keterampilan sosial untuk mempengaruhi lingkungan, sedangkan individu dengan kecenderungan locus of control eksternal
memiliki sifat pasif, tidak suka bersaing, lingkungan mempengaruhi kehidupannya dan memiliki motivasi yang rendah untuk berhasil Findley
dan Cooper dalam Rosita, 2005:31. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang yang mempunyai kecenderungan locus of control internal
mempunyai rasa
percaya diri
akan kemampuannya
untuk dapat
mengendalikan kehidupannya, mampu menghadapi kegagalan, mandiri, bertanggung jawab. Orang yang memiliki kecenderungan locus of control
eksternal cenderung mudah menyerah, mempunyai kecemasan yang tinggi, merasa tidak berdaya, rasa percaya diri yang rendah, dan
mempunyai penyesuaian yang kurang baik. 5. Aspek-Aspek Kehidupan yang Dipengaruhi oleh Locus of Control
Perbedaan kecenderungan arah locus of control akan membawa akibat dalam berbagai aspek kehidupan, perbedaan tersebut mencakup hal-
hal sebagai berikut Lefcourt dalam Pujiwati, 2004:36: a.
Sikap terhadap lingkungan Individu dengan locus of control internal menganalisa situasi dengan
sikap yang lebih terarah dan waspada daripada individu dengan locus of control
eksternal. Individu dengan locus of control internal lebih aktif dalam mencari, memperoleh, menggunakan, dan mengolah
informasi yang
relevan dalam
rangka memanipulasi
dan mengendalikan lingkungan. Selain hal itu juga individu ini lebih
berorientasi pada posisi dengan kekuasaan besar dan sebaliknya, individu yang memiliki locus of control eksternal lebih cenderung
menyukai posisi dengan kekuasaan kecil. b.
Pengaruh konformitas dan perubahan sikap Beberapa penelitian Crowne Pujiwati, 2004:37 menunjukkan bahwa
individu dengan kecenderungan internal lebih mampu bertahan terhadap pengaruh dan tekanan lingkungan. Sebaliknya, individu
dengan kecenderungan eksternal lebih siap untuk menerima pengaruh, mengikuti lingkungan sosial dan menerima informasi dari orang lain.
c. Perilaku menolong dan atribusi tanggung jawab
Individu dengan kecenderungan internal lebih sering menunjukkan perilaku
menolong daripada
individu dengan
kecenderungan eksternal.
d. Pencapaian prestasi
Menurut Shaver Pujiwati, 2004:38 tingginya prestasi yang dicapai oleh individu dengan locus of control internal merupakan hasil dari
kemampuannya untuk menunda menikmati penghargaan atas hasil usahanya, serta mengurangi reaksi-reaksi negatif yang cenderung
muncul pada saat individu mengalami kegagalan. e.
Penyesuaian diri, kecemasan dan psikopatologi Individu
dengan kecenderungan
internal lebih
mampu untuk
menyesuaikan diri daripada individu dengan kecenderungan eksternal. Individu dengan locus of control internal lebih mengandalkan diri
sendiri, aktif, dan memiliki kecenderungan tinggi untuk berjuang. Kesederhanaan kepercayaan kendali yang ada dalam diri sendiri juga
mendorong individu
dengan locus
of control
internal pada
penyesuaian diri dengan kecemasan. Sedangkan individu dengan kecenderungan eksternal cenderung mengalami lebih kecemasan
daripada individu dengan kecemasan internal. Individu dengan locus of control
eksternal sering menerima secara pasrah ancaman-ancaman dan informasi negatif tentang diri mereka.
C. Kecerdasan Emosional