Ukuran Jarak ke konsumen

Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 16 nilai pH. Rendahnya konsentrasi asam laktat menyebabkan pH meningkat. Bakteri pembusuk lebih aktif pada daging dengan pH tinggi. Nilai pH yang rendah dapat menimbulkan pengaruh tidak diinginkan pada ikan. Pada bagian potongan daging ikan yang dies cukup lama akan terlihat putih dan pudar Gambar 2.2. Potongan ikan tersebut masih dapat dikonsumsi, namun kurang menarik untuk dipandang. Gambar 2.2. Permukaan potongan daging ikan yang dies cukup lama terlihat putih dan pudar Banyak jenis salak yang sudah dikenal, namun masyarakat lebih menyukai salak yang berasal dari daerah Pondoh atau pulau Bali. Sebagian masyarakat menyukai daging ayam negeri ras karena dagingnya dianggap lebih lunak, namun sebagian lagi menyukai ayam kampung buka ras yang aroma dagingnya lebih enak. Masyarakat ada yang menyukai sate ayam madura, namun ada pula yang cenderung mencari sate kambing dari Brebes karena menggunakan daging kambing muda sebagai bahan bakunya. Beberapa penggemar sate lebih menyukai sate padang yang me- miliki ciri khas menggunakan jeroan sapi sebagai bahan baku dan bubur sebagai kuahnya.

2.2.2 Ukuran

Ukuran bahan pangan juga dapat mempengaruhi mutu. Bahan pa- ngan yang memiliki ukuran besar dianggap lebih bermutu diban- dingkan dengan bahan pangan berukuran lebih kecil. Biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli bahan pangan berukuran besar lebih banyak dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan pangan sejenis namun memiliki ukuran relatif lebih kecil. Bahan pangan berukuran besar dianggap dapat memberikan cita- rasa lebih baik, bagian yang da- pat dimakan edible part lebih banyak, dan biaya penanganan per unit berat lebih murah. Dalam bidang perikanan, ikan berukuran besar dianggap lebih baik dibandingkan ikan kecil karena beberapa alasan, yaitu : a ikan besar yang tertangkap selalu disiangi dengan membuang saluran pencernaan yang berisi mikroba pembusuk dan enzim proteolitik sehingga proses pembusukan dapat dihambat; b untuk satuan bobot yang sama, ikan besar memiliki luas permukaan lebih kecil untuk Di unduh dari : Bukupaket.com Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 17 memungkinkan kontak dengan mikroba pembusuk atau enzim proteolitik sehingga proses pembusukan lebih lambat; dan c ikan besar memiliki pH setelah mati lebih rendah dibandingkan dengan ikan kecil sehingga pertumbuhan mikroba pembusuk pada ikan besar lebih lambat. Ternyata tidak semua yang berukuran besar dianggap lebih bermutu. Ikan berukuran kecil lebih disukai sebagai bahan baku pembuatan baby fish karena dapat dimakan semua, termasuk tulangnya. Contoh lain, untuk membuat sayuran cap cay lebih disukai jagung muda baby corn karena lebih manis dan mudah dikunyah.

2.2.3 Jarak ke konsumen

Untuk beberapa jenis bahan pa- ngan yang mudah mengalami proses penurunan mutu, jarak antara tempat produksi bahan pakan ke tempat dimana kon- sumen berada akan berpengaruh terhadap mutu. Indonesia yang memiliki suhu dan kelembaban lingkungan relatif tinggi, sehingga jarak ke konsumen berpengaruh nyata terhadap penurunan mutu bahan pangan. Bahan pangan yang mudah rusak sebaiknya diangkut mengguna- kan sarana transportasi yang dilengkapi unit pendingin atau menggunakan pesawat terbang untuk mempersingkat waktu. Di Sulawesi Tengah dan Selatan, ikan laut dipasarkan sampai ke daerah pegunungan dengan me- ngendarai sepeda motor yang dilengkapi sarana pengangkut berupa kotak berlapis stirofom. Stirofom tersebut berperan seba- gai isolator. Kotak yang diberi lapisan stirofom akan mampu mempertahankan suhu di dalam lingkungan kotak tetap rendah, sehingga penurunan kesegaran ikan dapat dihambat. Mahalnya harga ikan di daerah pegunungan tersebut bukan karena mutunya yang baik tetapi lebih sebagai pengganti biaya untuk mengang- kut ikan tersebut ke pegunungan.

2.2.4 Pakan