Uji Asumsi Klasik Hasil Penelitian .1 Uji Validitas dan Reliabilitas Data

4. Pada Pernyataan keempat saya merasa puas dengan kompetensi yang dimiliki oleh tenaga medis di RSUD Dr. Pirngadi , sebanyak 15 orang responden 15 menyatakan kurang setuju, 50 orang responden 4650 menyatakan setuju dan 35 orang responden 35 menyatakan sangat setuju. Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menyatakan setuju bahwa pasien merasa puas dengan kompetensi yang dimiliki oleh tenaga medis di RSUD Dr. Pirngadi.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji apakah suatu modek layak atau tidak digunakan dalm penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

4.2.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi tidak menceng kiri atau ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, pendekatan grafik, pendekatan kolmograv-semirnov. Dengan menggunkan tingkat signifikansi 5 0,05 maka Asymp.sig 2-tailed di atas signifikansi 5 0,05 artinya variabel residual berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 1. Pendekatan Histogram Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2013 Gambar 4.1 Histogram Uji normalitas Gambar 4.1 diatas terlihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri maupun menceng ke kanan. Universitas Sumatera Utara 2. Pendekatan Grafik Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2013 Gambar 4.2 Normal P-P Plot Uji Normalitas Gambar 4.2 di atas, terlihat titik-titik sebaran data mendekati garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 1. Pendekatan Kolmograv-Smirnov Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Pendekatan Kolmograv-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .98375183 Most Extreme Differences Absolute .103 Positive .103 Negative -.089 Kolmogorov-Smirnov Z 1.034 Asymp. Sig. 2-tailed .235 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 2013 Tabel 4.15 di atas terlihat bahwa Asymp.Sig. 2 tailed adalah 0.235 dan di atas nilai signifikan, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Metode ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi kesamaan varians dari residual pada suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari suatu residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka terjadi homoskedastisitas Universitas Sumatera Utara namun jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot, jika ada pola tertentu maka telah terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Untuk mengatasi kelemahan pengujian dengan grafik dapat menggunakan pendekatan statistik dengan uji Glejser, Heteroskedastisitas tidak akan terjadi apabila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut Ut. Jika probabilitas signifikanya di atas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 1. Pendekatan Grafik Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2013 Gambar 4.3 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.3 grafik Scatterplot terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kepuasaan pasien berdasarkan masukan variabel kualitas pelayanan. Universitas Sumatera Utara 2. Pendekatan Statistik Uji Glejser Tabel 4.16 Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .252 1.120 .225 .823 Bukti Fisik .268 .059 .032 4.540 .000 Kehandalan .208 .066 .260 3.126 .002 Tanggapan .232 .061 .269 3.797 .000 Jaminan .149 .058 .180 2.575 .012 Empati .096 .059 .094 1.625 .107 a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2013 Berdasarkan Tabel 4.16 menunjukkan tidak satupun variabel independen kualitas pelayanan yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 0,05. Jadi, dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.2.3.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF atau tolerance value, kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Universitas Sumatera Utara Tolerance adalah mengukur variabilitas independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen lain. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah apabila tolerance value 0,1 sedangkan VIF 5 sebaliknya apabila tolerance value 0,1 sedangkan VIF 5 maka tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .252 1.120 .823 .823 Bukti Fisik .268 .059 .301 .000 .000 .609 1.643 Kehandalan .208 .066 .260 .002 .002 .387 2.581 Tanggapan .232 .061 .269 .000 .000 .537 1.863 Jaminan .149 .058 .180 .012 .012 .548 1.824 Empati .096 .059 .094 .107 .107 .796 1.256 a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2013 Pada Tabel 4.17 menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel independen 0,1 dan nilai VIF variabel independen 5 maka dapat disimpulkan bahwa regresi ini tidak terkena multikolinearitas.

4.2.3.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Digunakan untuk mengetahui pengaruk antara variabel bebas bukti fisik X1, kehandalan X2, tanggapan X3, jaminan X4, empati X5 terhadap kepuasaan pelanggan sebagai variabel terikat Y. Universitas Sumatera Utara Perasamaan regresi linear berganda yang digunakan adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Dimana: Y = Kepuasaan Pelanggan a = Konstanta b1-b5 = Koefisien regresi X 1 = Bukti Fisik tangible X 2 = Kehandalan reliability X 3 = Ketanggapan responsiveness X 4 = Jaminan assurance X 5 = Empati emphaty e = Standard error Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS Statistics 16.0 for windows, maka hasil persamaan regresi linear berganda penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.18 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18 Hasil Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .252 1.120 .225 .823 Bukti Fisik .268 .059 .032 4.540 .000 Kehandalan .208 .066 .260 3.126 .002 Tanggapan .232 .061 .269 3.797 .000 Jaminan .149 .058 .180 2.575 .012 Empati .096 .059 .094 1.625 .107 a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2013 Tabel 4.18 diketahui kolom kedua Unstandardized coefficients bagian B diperoleh nilai b1, variabel bukti fisik sebesar 0,268, nilai b2 variabel kehandalan sebesar 0,208, nilai b3 variabel tanggapan sebesar 0,232, variabel jaminan sebesar 0,149 dan variabel empati sebesar 0,096 dan nilai konstanta a adalah 0,252, maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y= 0,252 +0,268X1+0,208X2+0,232X3+0,149 X4+0,096 X5+ e Berdasarkan persamaan diatas maka dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Konstanta a = 0,252, ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel X 1, X 2, X 3, X 4, X 5 = 0, maka kepuasaan pasien RSUD Dr. Pirngadi Medan Y 0,252. Artinya apabila RSUD Dr. Pirngadi Medan tidak meningkatkan kualitas pelayanan maka tinggkat kepuasaan pasien tetap bernilai 0,252. 2. Koefisien b 1 X 1 = 0,268 menunjukkan bahwa bukti fisik tangible berpengaruh positif terhadap kepuasaan pasien RSUD Dr. Pirngadi Universitas Sumatera Utara Medan. Sehingga apabila reliabilitas pada RSUD Dr. Pirngadi Medan dinaikkan sebesar satu satuan maka kepuasaan pasien bertambah sebesar 0,268. 3. Koefisien b 2 X 2 = 0,208 menunjukkan bahwa kehandalan reliability berpengaruh positif terhadap kepuasaan pelanggan RSUD Dr. Pirngadi Medan. Sehingga apabila daya tanggap RSUD Dr. Pirngadi Medan dibesarkan sebesar satu satuan maka kepuasaan pelanggan RSUD Dr. Pirngadi Medan akan meningkat sebesar 0,208. 4. Koefisien b 3 X 3 = 0,232 menunjukkan bahwa tanggapan responsiveness berpengaruh positif terhadap kepuasaan pelanggan pelanggan RSUD Dr. Pirngadi Medan. Sehingga apabila tanggapan pada pelanggan RSUD Dr. Pirngadi Medan dinaikkan sebesar satu satuan maka kepuasaan pelanggan bertambah sebesar 0,232. 5. Koefisien b 4 X 4 = 0,149 menunjukkan bahwa jaminan assurance berpengaruh positif terhadap kepuasaan pelanggan RSUD Dr. Pirngadi Medan. Sehingga apabila jaminan pada RSUD Dr. Pirngadi Medan dinaikkan sebesar satu satuan maka kepuasaan pelanggan bertambah sebesar 0,149. 6. Koefisien b 5 X 5 = 0,096 menunjukkan bahwa empati emphaty berpengaruh positif terhadap kepuasaan pelanggan RSUD Dr. Pirngadi Medan. Sehingga apabila empati pada RSUD Dr. Pirngadi Medan dinaikkan sebesar satu satuan maka kepuasaan pelanggan bertambah sebesar 0,096. Universitas Sumatera Utara

4.2.3.5 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikansi simultan Uji-f, uji signifikansi parsial Uji –t dan pengujian koefisien Determinan.

4.2.3.5.1 Uji Signifikansi Simultan Uji-F

Menunjukkan apakah semua variabel bebas X yang dimasukkan model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y. Kriteria pengujian Uji-F adalah sebagai berikut: H o : b1= b2 = b3 = b4 = b5 = 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dari seluruh dimensi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. H a : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ 0 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari seluruh dimensi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Krtiteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : H o diterima jika f hitung F tabel pada α = 5 H a diterima jika f hitung F tabel pada α = 5 Tingkat kesalahan α = 10 dan derajat kebebasan df = k-1; n-k Derajat bebas pembilang = k-1 = 6-1 = 5 Derajat bebas penyebut = n-k = 100 – 6 = 94 Maka F tabel 0,05 5;94 = 2,30 Hasil Uji F dapat dilihat pada Tabel 4.19 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.19 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 283.830 5 56.766 55.693 .000 a Residual 95.810 94 1.019 Total 379.640 99 a. Predictors: Constant, Empati, Tanggapan, Bukti Fisik, Asuransi, Kehandalan b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2013 Pada Tabel 4.19 hasil Uji-F maka dapat diperoleh F hitung = 55,6. Hal ini menunjukkan bahwa nilai F hitung F tabel yaitu 55,6 2,30 dengan demikian hipotesis H ditolak dan H a diterima. Artinya secara bersama-sama variabel independen X 1, X 2, X 3, X 4, X 5, yaitu berupa bukti fisik, kehandalan, tanggapan, jaminan, dan empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasaan pasien Y RSUD Dr. Pirngadi Medan.

4.2.3.5.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Uji signifikansi parsial Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas X secara individual terhadap variabel terikat Y. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: H o : b1= b2 = b3 = b4 = b5 = 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dari seluruh dimensi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. H a : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ 0 Universitas Sumatera Utara Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari seluruh dimensi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Krtiteria pengambilan keputusan : H o diterima jika f hitung F tabel pada α = 5 H a diterima jika f hitung F tabel pada α = 5 Hasil pengujiannya adalah: Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k N= jumlah sampel , n = 100 K= jumlah variabel yang digunakan , k = 6 Maka derajat bebas df = n-k = 100-6 = 94 Uji t yang digunakan adalah uji dua arah, maka t tabel yang digunakan adalah t 0,05 94 = 1,658 hasill uji-t dapat dilihat pada Tabel 4.20 sebagai berikut: Tabel 4.20 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta Constant .252 1.120 .225 .823 Bukti Fisik .268 .059 .032 4.540 .000 Kehandalan .208 .066 .260 3.126 .002 Tanggapan .232 .061 .269 3.797 .000 Jaminan .149 .058 .180 2.575 .012 Empati .096 .059 .094 1.625 .107 a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2013 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.20 diatas maka dapat dijelaskan : 1. Variabel bukti fisik tangible berepengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasaan pasien RSUD Dr. Pirngadi Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan reliabilitas 0,000 0,05, dan nilai t hitung 4,450 nilai t tabel 1,658 artinya jika ditingkatkan variabel bukti fisik sebesar satu satuan unit maka kepuasaan pasien akan meningkat sebesar 0,268. 2. Variabel kehandalan reliability berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasaan pasien RSUD Dr. Pirngadi Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan kehandalan 0,002 0,05 dan nilai t hitung 3,126 nilai t tabel 1,658 artinya jika ditingkatkan variabel kehandalan sebesar satu satuan unit maka kepuasaan pasien akan meningkat sebesar 0,208. 3. Variabel tanggapan responsiveness berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasaan pasien RSUD Dr. Pirngadi Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan tanggapan 0,000 0,05 dan nilai t hitung 3,797 nilai t tabel 1,658 artinya jika ditingkatkan variabel tanggapan sebesar satu satuan unit maka kepuasaan pasien RSUD Dr. Pirngadi Medan akan meningkat sebesar 0,232. 4. Variabel jaminan assurance berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasaan pasien RSUD Dr. Pirngadi Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan reliabilitas 0,012 0,05, dan nilai t hitung 2,575 nilai t tabel 1,658 artinya jika ditingkatkan variabel jaminan Universitas Sumatera Utara sebesar satu satuan unit maka kepuasaan pasien RSUD Dr. Pirngadi Medan akan meningkat sebesar 0,149. 5. Variabel empati emphaty berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kepuasaan pasien RSUD Dr. Pirngadi Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan bukti fisik 0,013 0,05, dan nilai t hitung 1,625 nilai t tabel 1,658 artinya walaupun ditingkatkan variabel reliabilitas sebesar satu satuan unit maka kepuasaan pasien RSUD Dr. Pirngadi Medan tidak akan meningkat sebesar 0,096.

4.2.3.5.3 Pengujian Koefisien Determinan R

2 Pengujian Koefisien Determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas kualitas pelayanan terhadap variabel terikat kepuasan pelanggan. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu 0 R 2 1. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X yaitu kualitas pelayanan adalah besar terhadap variabel terikat Y yaitu kepuasan pelanggan. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X yaitu kualitas pelayanan adalah kecil terhadap variabel terikat Y yaitu kepuasan pelanggan. Hasil pengujian koefisien determinasi menggunakan program SPSS Statistics 16.0 for windows dapat terlihat pada Tabel 4.20 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara TABEL 4.21 Hasil Pengujian Koefisien Determinan R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .865 a .748 .734 1.00958 a. Predictors: Constant, Empati, Tanggapan, Bukti Fisik, Asuransi, Kehandalan b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2013 Tabel 4.21 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Nilai R = 0,865 berarti hubungan antara bukti fisik, kehandalan, tanggapan, jaminan, dan empati terhadap kepuasan pelanggan sebesar 86,5, artinya hubungannya erat. 2. Nilai R Square sebesar 0,748 berarti sebesar 74,8 faktor – faktor kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh bukti fisik, kehandalan, tanggapan, jaminan, dan empati sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor lain seperti promosi, tanggung jawab sosial, hubungan masyarakat dan lain-lain. 3. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,734 berarti sebesar 73,4 faktor – faktor kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh bukti fisik, kehandalan, tanggapan, jaminan, dan empati sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor – faktor lain seperti promosi, tanggung jawab sosial, hubungan masyarakat dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara

4.3 Pembahasan